"Mari kita ajak masyarakat untuk melestarikan budaya, karena dengan budaya geliat ekonomi menjadi tumbuh," disampaikan Christriaty Ariani, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Yogyakarta, dalam acara Kirab Seni dan Budaya di Desa Pandanan, Suropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah (24/9/2017).
Kirab seni budaya merupakan upaya melestarikan budaya dan nilai luhur, yang harus dipelihara oleh setiap generasi di daerahnya. "Ini menjadi bentuk pemajuan kebudayaan, karena berasal dari kearifan lokal yang dimiliki suatu daerah", ujar Christriaty.
Selain itu, Sri Nugroho, panitia kirab seni dan budaya mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mengajak anak bangsa agar bersama-sama membangun budaya, menjunjung tinggi seni dan budaya nusantara khususnya yang ada di Kabupaten Klaten.
Kirab seni budaya dilakukan sebagai bentuk mengenang Kyai Karsoredjo, tokoh masyarakat yang dimintai restu oleh Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno, pada saat perang kemerdekaan. Kali ini, kirab mengusung tema "Nguri-uri Kabudayan Hambangun Santosaning Warga Adedhasar Pancasila", yang artinya "Melestarikan Kebudayaan, Membangun Kesejahteraan Masyarakat Berdasarkan Pancasila".
Kegiatan ini dihadiri sekitar seribu peserta dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat Kecamatan Karanganom, mulai dari pelajar seluruh jenjang sekolah, mahasiswa, prajurit Keraton Solo, paguyuban petani, para seniman, budayawan dan sanggar seni di wilayah Klaten.
Berbagai acara juga turut memeriahkan rangkaian kirab, diantaranya tarian tradisional, pertunjukan reog, dan pagelaran wayang kulit.
Upaya pemajuan kebudayaan nasional Indonesia tidak terlepas dari peran serta masyarakat. Hal ini sesuai Undang Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang didalamnya mengajak pelibatan masyarakat.
Kirab seni budaya menjadi salah satu bentuk semangat pemajuan kebudayaan dengan objek adat istiadat, seni, bahasa dan teknologi tradisional. Selain itu, di dalam penyelenggaraan kirab juga masyarakat berkolaborasi dengan gotong royong, toleransi dan partisipatif. (Prima Sari)
Sumber :
Penulis : pengelola web kemdikbud
Editor :
Dilihat 5520 kali
Apa sih yang dimaksud dengan kata atau istilah kirab? Glosarium.org mengumpulkan beberapa pengertian atau arti dari kata tersebut pada beberapa kamus dan subjek lainnya. Kita sajikan artinya menggunakan tabel berdasarkan bidang maupun kamusnya, dengan maksud untuk mempermudah penjelasan kata kirab. Jika kesulitan untuk melihat tabel pada pengguna peramban mobile, saya sarankan untuk mencoba mengusap slide tabelnya ke arah kiri atau menggunakan mode lanskap agar tabel menjadi lebih lebar. Mengenai definisi kata-kata yang ada pada situs ini semuanya memiliki sumber, oleh karena itu, bagi yang membutuhkan sumber artinya, dapat menghubungi pihak website ini melalui email, facebook,
twitter, dan juga Youtube Channel. Akan tetapi dibutuhkan waktu setidaknya satu minggu prosesnya. Pengertian kirab adalah:
Cari Kata kirab di web lain? KamusDefinisi Bahasa Indonesia (KBBI) ?
kirab : ki.rab
[n] perjalanan bersama-sama atau beriring-iring secara teratur dan berurutan dari muka ke belakang dalam suatu rangkaian upacara (adat, keagamaan, dsb); pawai: untuk menyongsong tahun baru 1 Sura, sebagian masyarakat melakukan —
Bahasa Sansekerta ?
kirab : kirab, arak-arakan
Definisi ?
kirab : kb, pawai.
Semoga bermanfaat ulasan sederhana ini mengenai arti dari kata kirab. Dalam kesempatan selanjutnya mungkin kata ini akan dilengkapi dengan contoh penggunaan kata dan juga penjelasan yang lebih lengkap dan interaktif melalui video.
Jangan lupa juga Subscribe Youtube channel kita di Glosarium Online ya guys! untuk Update kata-kata menarik, viral dan populer yang ada di situs ini.
Penjelasan singkat | Istilah pada bidang | apa makna yang terkandung | arti kata kirab | artinya apaan sih? | apa maksud kata-kata | apa terjemahan dalam bahasa Indonesia | Kata-kata viral
|
Related Word(s)
mengirabkan, kirab,
Visual ArtiKata