Apa sebab-sebab kegagalan penyerangan sultan agung ke voc

Hal itu juga yang mendorong Kerajaan Mataram ingin mengusir VOC yang mengusai Batavia, namun sayang, dua kali serangan yang dilancarkan ke Batavia selalu gagal sehingga membuat VOC semakin leluasa memaksakan monopoli dan memperluas pengaruhnya di daerah-daerah lain.

JAKARTA - Mengapa Sultan Agung dari Mataram gagal mengusir VOC dari Batavia? Pertanyaan ini mungkin pernah muncul pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah. Maka dari itu, simak artikel kali ini untuk mengetahui jawabannya.

Indonesia merupakan sebuah negara yang dulunya menjadi wilayah jajahan bangsa Eropa. Salah satunya negara Belanda. Berdasarkan bukti sejarah, negara Belanda telah menjajah bangsa Indonesia selama 350 tahun, dihitung mundur dari tahun 1945.

Dari penjajahan itu, muncul berbagai perlawanan dari bangsa Indonesia. Salah satunya adalah perlawanan Sultan Agung dari Mataram. Sayangnya, saat itu pasukan Mataram gagal mengusir VOC dari Batavia.

Lantas, Mengapa Sultan Agung dari Mataram gagal mengusir VOC dari Batavia? Berikut informasinya.

Mengapa Sultan Agung dari Mataram gagal mengusir VOC dari Batavia?

Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VIII SMP/MTS , pada awalnya, Kerajaan Mataram dan Belanda menjalin hubungan yang baik. Namun, perselisihan muncul tatkala Belanda ingin memonopoli perdagangan di Nusantara.

Kala itu, Sultan Agung dari Mataram merencanakan sebuah serangan pertama pada tahun 1628. Pasukan Mataram dipimpin oleh Tumenggung Baurekso yang tiba di Batavia pada tanggal 22 Agustus 1628.

Sayangnya, saat itu pasukan Mataram mengalami kegagalan. Faktor yang mempengaruhi kegagalan ini adalah:

Kurangnya perbekalan.

Kurangnya perhitungan mengenai medan pertempuan.

Persenjataan Belanda yang lebih modern daripada pasukan Mataram.

Jarak yang terlalu jauh dari Mataram ke Batavia.

Kegagalan serangan pertama ini menyebabkan gugurnya kurang lebih 1.000 pasukan Mataram.

Setelah itu, Kerajaan Mataram mempersiapkan serangan kedua. Serangan kedua dipimpin oelh Kyai Adipati Juminah, K.A. Puger, dan K.A. Purbaya. Pada serangan kedua ini, pasukan Mataram membuat persiapan yang lebih matang. Seperti, pembuatan lumbung persediaan makanan dibeberapa tempat.

Serangan dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus - 1 Oktober 1629. Sayangnya, pada serangan kedua ini juga mengalami kegagalan yang sama seperti serangan pertama. Adanya kebocoran informasi membuat Belanda menghancurkan lumbung persediaan makanan, sehingga semakin memperlemah pasukan Mataram.

Itulah jawaban dari pertanyaan Mengapa Sultan Agung dari Mataram gagal mengusir VOC dari Batavia?

  • #Sultan Agung
  • #Batavia
  • #VOC
  • #sekolah

Doni Setyawan | Agustus 28, 2016 | Masa Islam, Masa Kolonial Barat |

Sultan Agung Hanyokrokusumo merupakan raja terbesar dari kerajaan Mataram Islam. Salah satu cita-cita dari Sultan Agung adalah mempersatukan seluruh tanah Jawa,  dan mengusir kekuasaan asing dari bumi Nusantara. Terkait dengan cita- citanya ini maka Sultan Agung sangat menentang keberadaan kekuatan  VOC di Jawa. Apalagi tindakan VOC yang terus memaksakan kehendak  untuk melakukan monopoli perdagangan membuat para pedagang Pribumi  mengalami kemunduran. Kebijakan monopoli itu juga dapat membawa  penderitaan rakyat. Oleh karena itu, Sultan Agung merencanakan serangan  ke Batavia.

Ada beberapa alasan mengapa Sultan Agung merencanakan serangan ke Batavia, yakni:

  1. Tindakan monopoli yang dilakukan VOC,
  2. VOC sering menghalang-halangi kapal-kapal dagang Mataram yang akan berdagang ke Malaka,
  3. VOC menolak untuk mengakui kedaulatan Mataram, dan
  4. Keberadaan VOC di Batavia telah memberikan ancaman serius bagi masa depan Pulau Jawa.

Serangan Batavia pada tahun 1628

Ini merupakan serangan Mataram ke Batavia yang pertama. Sebagai pimpinan pasukan Mataram adalah Tumenggung Baureksa. Pada 22 Agustus 1628, mulai terjadi pertempuran antara tentara Mataram dengan VOC. Pasukan Mataram berdatangan dari berbagai daerah seperti pasukan di bawah pimpinan Sura Agul-Agul yang dibantu oleh Kiai Dipati Mandureja dan Upa Santa. Datang pula lascar orang-orang Sunda yang dipimpin oleh Dipati Ukur. Terjadi pertempuran salah satunya di Benteng Holandia. Pada akhir pertempuran, Mataram tidak berhasil menaklukkan kota Batavia.

Sebab kegagalan serangan Sultan Agung ke Batavia pada tahun 1628 antara lain:

  1. Kalah persenjataan
  2. Kekurangan bahan makanan
  3. Jarak yang terlalu jauh antara Mataram dengan Batavia
  4. Pembendungan sungai yang dilakukan oleh tentara Mataram ternyata berdampak menyebarnya wabah penyakit.

Menanggapi kekalahan ini kemudian Sultan Agung melakukan hukuman mati terhadap tentara yang masih ada, seperti Tumenggung Bahureksa dan Pangeran Mandureja

Serangan Batavia pada tahun 1629

Tahun 1629 pasukan Mataram diberangkatkan menuju Batavia. Sebagai pimpinan pasukan Mataram dipercayakan kepada Tumenggung Singaranu, Kiai Dipati Juminah, dan Dipati Purbaya. Salah satu cara yang ditempuh setelah mengalami kegagalan pada serangan pertama, maka Sultan Agung memerintahkan untuk mendirikan lumbung lumbung padi di daerah Tegal dan Cirebon.

Ternyata informasi persiapan pasukan Mataram diketahui oleh VOC. Dengan segera VOC mengirim kapal-kapal perang untuk menghancurkan lumbung-lumbung yang dipersiapkan pasukan Mataram. Di Tegal tentara VOC berhasil menghancurkan 200 kapal Mataram, 400 rumah pendudukdan sebuah lumbung beras.  Pasukan Mataram pantang mundur, dengan kekuatan pasukan yang ada terus berusaha mengepung Batavia. Pasukan Mataram berhasil mengepung dan menghancurkan Benteng Hollandia. Berikutnya pasukan Mataram mengepung Benteng Bommel, tetapi gagal menghancurkan benteng tersebut. Pada saat pengepungan Benteng Bommel, terpetik berita bahwa J.P. Coen meninggal. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 21 September 1629. Dengan semangat juang yang tinggi pasukan Mataram terus melakukan penyerangan.

Dalam situasi yang kritis ini pasukan Belanda semakin marah dan meningkatkan kekuatannya untuk mengusir pasukan Mataram. Dengan mengandalkan persenjataan yang lebih baik dan lengkap, akhirnya dapat menghentikan serangan-serangan pasukan Mataram. Pasukan Mataram semakin melemah dan akhirnya ditarik mundur kembali ke Mataram. Dengan demikian serangan Sultan Agung yang kedua ini juga mengalami kegagalan. Dapat diambil kesimpulan bahwa serangan Mataram yang kedua gagal dikarenakan adanya penghianat yang menunjukan letak lumbung-lumbung padi tentara Mataram.

Dengan kegagalan pasukan Mataram menyerang Batavia, membuat VOC semakin berambisi untuk terus memaksakan monopoli dan memperluas pengaruhnya di daerah-daerah lain. Namun di balik itu VOC selalu khawatir dengan kekuatan tentara Mataram. Tentara VOC selalu berjaga-jaga untuk mengawasi gerak-gerik pasukan Mataram. Sebagai contoh pada waktu pasukan Sultan Agung  dikirim ke Palembang untuk membantu Raja Palembang dalam melawan VOC, langsung diserang oleh tentara VOC di tengah perjalanan.

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Lihat Foto

Anonymous (engraver / etcher), Aart Dircksz Oossaan (publisher), Sander Wybrants (publisher)

Serangan di Batavia oleh Sultan Mataram pada tahun 1628.

KOMPAS.com - Raden Mas Rangsang atau lebih dikenal sebagai Sultan Agung Hanyakrakusuma adalah raja Kesultanan Mataram yang berkuasa antara 1613-1645 M.

Di bawah kekuasaan Sultan Agung, Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak keemasannya.

Mataram mengalami kemajuan dalam segala bidang dan hampir menguasai seluruh tanah Jawa.

Salah satu wilayah di Jawa yang belum dikuasai adalah Banten serta Batavia (Jakarta), yang menjadi markas VOC.

Inilah salah satu alasan Sultan Agung menyerang Batavia, karena dianggap sebagai penghalang untuk menguasai Banten.

Selain itu, Sultan Agung menganggap kedudukan VOC di Batavia sebagai ancaman karena kerap menghalangi kapal dagang Mataram yang akan berdagang ke Malaka.

Saat hubungan Mataram dan VOC semakin buruk, kontak-kontak senjata di antara keduanya pun tidak terhindarkan.

Sultan Agung tercatat dua kali mengirim pasukan Mataram ke Batavia untuk mengusir Belanda dari Jawa.

Akan tetapi, dua serangan yang masing-masing dilakukan pada 1628 dan 1629 selalu menemui kegagalan.

Lantas, apa penyebab kegagalan serangan pasukan Mataram terhadap VOC di Batavia?

Baca juga: Kerajaan Mataram Islam: Pendiri, Kehidupan Politik, dan Peninggalan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA