Apa pola lantai tari piring

JAKARTA, celebrities.id - Ada beberapa macam pola lantai tari piring yang perlu kamu ketahui. Setiap pola lantai dalam tari piring memiliki makna penting yang akan disampaikan kepada penonton.

Tari piring merupakan sebuah tarian adat terpopuler yang berasal dari Minangkabau. Keunikan dan daya tarik dari tarian ini adalah menggunakan properti piring untuk menari. 

Tidak hanya itu saja, untuk menampilkan tari piring para penari diharuskan untuk menyiapkan berbagai pola lantai, gerakan lengkap dan properti pendukungnya.

Untuk lebih lengkapnya perhatikan ulasan berikut ini, sebab celebrities.id telah merangkum dari beberapa sumber, Kamis (20/10/2022) terkait pola lantai tari piring, gerakan dan propertinya.

Pola Lantai Tari Piring

Pola lantai tari piring tersebut meliputi baris, lingkaran besar, lingkaran  kecil, spiral, vertikal, dan horizontal. Umumnya setiap penari tari piring akan bergerak maju, mundur dan samping serta menyesuaikan enam  pola tersebut.

Gerakan Tari Piring

Tari piring memiliki gerakan yang tidak bisa dianggap remeh. Para penari adat ini wajib menghafalkan 20 gerakan yang terdiri dari gerak memagar, mencabut benih, bertanam, melepas lelah, mengantar juadah, menyabit padi, mengambil padi, mangampo padi, menganginkan padi, mengirik padi, menumbuk padi, menampi padi, pasambahan, singajuo lalai, mencangkul, menyiang, membuang sampah, menyemai, menginjak pecahan kaca, dan gerakan  gotong royong.

Tari Piring. Sumber: Platform Kebudayaan Kemendikbud

Pola lantai tari piring merupakan salah satu aspek yang penting dan wajib untuk diperhatikan. Terutama ketika akan menampilkan tarian yang selalu hadir pada setiap acara resmi masyarakat Minangkabau seperti upacara adat, pernikahan, pagelaran seni, dan banyak lagi.

Tarian yang dikenal sampai mancanegara ini memiliki pola yang harus diikuti oleh para penarinya. Pola lantai merupakan pola garis lintasan lantai yang mengatur bagaimana pergerakan dan perpindahan para penari ketika sedang menampilkan tari piring, agar menghasilkan gerakan yang rapi dan indah.

Penampilan Tari Piring. Sumber: Wikimedia Commons

Ada enam pola lantai yang digunakan dalam tari piring. Ada pola vertikal, pola horizontal, pola spiral, pola lingkaran besar, pola lingkaran kecil, dan juga pola berbaris.

Pada pola vertikal, penari akan bergantian dalam bergerak maju dan mundur mengikuti alunan lagu. Lalu pada pola horizontal, penari akan memindahkan tubuhnya ke samping. Pola spiral sendiri digunakan untuk memberikan kesan lembut yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran.

Setelah itu, para penari yang memegang piring di tangannya akan membentuk dua pola lingkaran, yaitu pola lingkaran besar dan kecil, yang pada akhirnya akan membentuk satu garis lurus di akhir pertunjukan tari piring.

Dilansir dari platform kebudayaan milik Kemendikbud, penari yang menggunakan pola tari piring biasanya ditampilkan dengan jumlah ganjil. Ada tiga sampai tujuh penari yang menarikan tarian yang memiliki nama lain tari piriang ini. Jangan salah, tari piring tidak hanya ditampilkan oleh perempuan saja, namun juga para laki-laki.

Pertunjukan Tari Piring. Sumber: Wikipedia Commons

Untuk mendukung pola dalam tarian, tari piring juga memiliki sekitar 20 gerakan. Wah, banyak sekali, ya! Di antara gerakan tersebut ada gerak mencangkul, gerak menyiang, gerak menyemai, gerak mencabut benih, bertanam, menyabit padi, mengambil padi, manggampo padi, menganginkan padi, mengirik padi, menumbuk padi, gotong royong, dan menampih padi dan banyak lagi.

Gerakan tari piring memang seperti menggambarkan pertanian karena pada awalnya tarian ini merupakan tarian rasa syukur untuk hasil panen yang melimpah.

Nah bagaimana, tertarik mempelajari pola lantai tari piring beserta gerakannya?

Ada banyak kesenian tradisional yang berkembang di seluruh Indonesia, salah satunya dalam bidang tari tradisional, yaitu Tari Piring. Kesenian Tari Piring berasal dari Provinsi Sumatra Barat dan berkembang dalam masyarakat Minangkabau.

Tari Piring melibatkan tarian dengan atraksi menggunakan properti piring. Para penari mengayunkan piring untuk mengikuti gerakan cepat dan teratur tanpa terlepas dari tangan mereka.

Menurut modul pembelajaran oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tari piring biasanya ditampilkan oleh tiga hingga lima orang penari yang memegang dua hingga tiga piring pada tangannya serta menggunakan aksesoris gelang lonceng kecil yang diikat pada kaki penari.

Pengiring Tari Piring adalah musik yang dihasilkan dari alat musik dari Sumatera Barat, yakni bong dan saluang.

Pola Lantai Tari Piring

Pola lantai yang digunakan dalam tari Piring umumnya berupa pola lantai garis lengkung yang memberi kesan lembut tetapi juga manis, menurut Buku Seri Kreatif Tematik SD/MI oleh Tim Tunas Karya Guru.

Pola lantai Tari Piring berupa garis lengkung ini berhubungan dengan unsur magis atau keagamaan dan banyak digunakan pada tari tradisional. Pola lantai garis lengkung bisa membentuk lingkaran, angka delapan, lengkung seperti busur yang menghadap ke depan dan belakang, dan lengkung ular.

Menurut buku Seni Budaya dan Keterampilan, ada tiga macam pola lantai dalam Tari Piring, yaitu:

  • Gerak masuak sambah.
  • Gerak silang samping.
  • Gerak putar piriang.

Pola Lantai Tari Piring Lampu Togok

Salah satu kreasi Tari Piring adalah Tari Piring Lampu Togok yang berasal dari Desa Gurun Bagan, Kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuak Sikarah, Kota Solok, Provinsi Sumatra Barat. Menurut artikel dalam jurnal Garak Jo Garik Vol. 12. No. 2., Tari Piring Togok Menggunakan pola lantai garis lurus dan lengkung.

Garis lurus memberikan kesan sederhana dan kuat, sedangkan garis lengkung memberikan kesan lembut tetapi lemah.  Pola lantai yang membentuk garis lurus merupakan simbol kekuatan yang mengandung kesederhanaan dan kebersamaan.

Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu dalam pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari.

Menurut modul oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pola lantai pada tari tradisional memiliki fungsi, yaitu:

  • Memperkuat atau memperjelas gerakan-gerakan dari peranan tertentu.
  • Membantu memberikan tekanan atau kekuatan pada suatu tokoh tertentu yang ditonjolkan.
  • Menghidupkan karakteristik gerak dari keseluruhan pertunjukan tari.
  • Membentuk komposisi, menyesuaikan tari dengan bentuk ruang pertunjukan.
  • Untuk memperindah suatu tarian.

Properti Tari Piring

Apa pola lantai tari piring

Gambar Tari Piring (encyclopedia.jakarta-tourism.go.id)

Properti tari adalah adalah perlengkapan yang tidak termasuk kostum, tidak termasuk pula perlengkapan panggung, tetapi merupakan perlengkapan penari. Misalnya kipas, pedang, tombak, panah, topeng, dan piring.

Secara umum, fungsi atau tujuan penggunaan properti tari yaitu sebagai penambah nilai estetika tarian yang ditampilkan serta sebagai media dalam penyampaian pesan dan makna dari tarian yang dipentaskan.

Properti Tari Piring adalah piring dan pecahan kaca dari piring kecil yang berwarna putih, seperti piring yang digunakan untuk makan.

Berdasarkan artikel dalam Garak Jo Garik Vol. 12. No. 2., penggunaan properti piring menggambarkan hasil panen yang mencukupi penduduk setempat.

Penari mengungkapkan perasaan syukur dengan ekspresi rasa gembira yang sangat atraktif dan unik dalam memainkan piring dengan seimbang dan gemulai.

Tari Piring juga menggunakan properti cincin dari bahan tempurung kemiri yang telah dilubangi dan digunakan sebagai penghasil bunyi. Penari menggunakannya di ujung jari telunjuk. Properti ini menghasilkan suara yang menimbulkan suasana kegembiraan sesudah panen padi.

Selain itu, dentingan cincin berfungsi untuk menunjukan aksentuasi gerakan, sekaligus melengkapi suara dari alat musik tradisional dengan memukul telunjuk ke dasar piring untuk memeriahkan suasana.

Makna Tari Piring

Makna Tari Piring mencerminkan kehidupan masyarakat tradisional Minangkabau saat mereka bekerja di sawah. Tarian ini mengungkapkan kebahagiaan para petani sekaligus rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang sukses.

Pada awalnya, tari piring merupakan pemujaan terhadap Dewi Padi dan penghormatan atas hasil panen. Kedatangan Islam membawa perubahan kepercayaan dan konsep tarian ini. Saat ini, Tari Piring lebih sering diadakan pada acara pernikahan.

Berdasarkan publikasi Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, gerakan Tari Piring meniru cara petani bercocok tanam. Penggunaan piring diisi makanan yang lezat menggambarkan rasa kegembiraan dan rasa syukur.

Busana Tari Piring

Mengutip Ensiklopedia Jakarta, Tari Piring mengenakan busana khusus. Busana Tari Piring yang dikenakan penari lelaki berupa baju rang mudo atau baju gunting China yang berlengan lebar berhias renda emas (missia) dengan bawahan saran galembong, yaitu celana berukuran besar yang bagian tengahnya (pesak) berwarna sama dengan atasannya.

Adapun aksesoris yang dikenakan penari pria adalah sebagai berikut.

  • Sisamping: Kain songket yang dililitkan di pinggang dengan panjang sebatas lutut.
  • Cawek: Ikat pinggang yang juga terbuat dari songket dengan hiasan rumbai di bagian ujungnya.
  • Destar: Penutup kepala yang terbuat dari bahan songket berbentuk segitiga dan dikenakan dengan cara mengikatnya di kepala.

Busana penari perempuan terdiri baju kurung berbahan satin atau beludru dengan bawahan berupa kain songket. Aksesoris yang dikenakan berupa:

  • Selendang: Berbahan songket dikenakan di bagian kiri badan.
  • Tikuluak tanduak balapak: Penutup kepala khas perempuan Minang yang berbahan songket dan bentuknya menyerupai tanduk kerbau. Perhiasan yang dikenakan berupa kalung rumbai dan kalung gadang serta subang atau giwang.

Tari piring memiliki pola lantai apa?

Pola Lantai Tari Piring Pola lantai tersebut adalah pola vertikal, pola horizontal, pola spiral, pola lingkaran besar, pola lingkaran kecil dan juga pola berbaris. Pada pola vertikal, penari tari piring akan bergantian untuk bergerak maju dan mundur mengikuti alunan lagu.

Apa pola lantai tari piring brainly?

jawaban: Pola lantai yang dipergunakan dalam tari piring adalah lingkaran besar dan kecil, berbaris, spiral, horizontal, dan vertikal.

Apakah tari piring merupakan pola lantai garis lurus?

Setelah itu, penari yang membawa piring di tangannya akan membentuk dua pola lingkaran, lo. Pola itu adalah pola lingkaran besar dan kecil, yang pada akhirnya akan membentuk satu garis lurus di akhir pertunjukan tari piring.