Jakarta - Konon, lagu 'Gundul-gundul Pacul' ditulis oleh Sunan Kalijaga pada sekitar tahun 1400an. 'Gundul-gundul Pacul' merupakan salah satu lagu daerah yang paling terkenal di kalangan anak anak, khususnya yang berbahasa Jawa. Meskipun lagu ini sekilas terdengar lucu dan jenaka, namun ada makna yang sangat dalam di baliknya. Show Pesan yang ingin disampaikan dari lagu ini adalah sebuah teguran kepada para pemimpin. 'Gundul' yang memiliki arti kepala tanpa rambut merupakan sebuah kiasan yang menggambarkan sebuah kepala tanpa mahkota. Sedangkan 'Pacul' atau cangkul adalah sebuah alat yang digunakan oleh para petani untuk bercocok tanam. Pacul ini melambangkan rakyat kecil yang susah dan hidup menderita. Baris pertama dari lagu ini adalah 'Gundul gundul pacul cul, gembelengan' dan kalimat ini memiliki arti bahwa para pemimpin bukan hanya sekadar orang yang menggunakan mahkota di kepala, namun merupakan seseorang yang bisa melihat rakyat yang susah dan bisa membantu mereka agar hidup mereka bisa lebih baik. Baris kedua 'Nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan/nyunggi nyunggi wakul' jika diterjemahkan secara harfiah berarti membawa bakul di kepala, sedangkan gembelengan berarti sombong. Kalimat tersebut memiliki makna pemimpin yang seharusnya bertanggung jawab untuk membawa amanat dari rakyat malah menjadi sombong dan tamak karena merasa memiliki jabatan yang tinggi. Baris ketiga dari lagu ini adalah 'Wakul ngglimpang segone dadi sak latar'. 'Wakul ngglimpang' atau bakul jatuh bermakna kepercayaan yang semula diberikan oleh rakyat hilang. Sedangkan, 'segone dadi sak latar' berarti nasi jatuh berantakan di halaman memiliki makna semuanya menjadi sia sia dan tidak ada gunanya. [] Baca juga sasaruan tina kecap sasmita nyaeta tolong bantu ya makasih 8.Mobil Pa Adul katinggang kai,waktu aya hujan ….. 9. Gunung Merapi sok bitu.sok aya hujan …. 10. Mang Udin ngored di kebon . Ngored nyaeta …… 11. Din … Pek salin kalimah dina aksara sunda ieu dihandap kana aksara laten!. Wilangan ing ngisor iki yak apa tembung wilangane? 65.656.525..522 aSuwidak lima milyar nematus seket enem yuta seketatus selawe ewu limangatus roliku … Seorang pemimpin harus mampu menarik,perhatian positif dari masyarakat, bangsadan negara yang dipimpinnya. Dalam SadWarnaning Raja Niti disebut. Maitr … 23. Pasangan kang wujude utuh, katulising. Aksara kang dipasangi. *(2 Poin). Pancen keur hidep, pek analisis kagolong kana naon wangun jeung eusi eta sisindiran teh !. Tulislah nilai-nilai budi pekerti yang baik di dalam Serat Wedhatama pupuh Pangkur ! Wilangan ing ngisor iki yak apa tembung wilangane? 102.030.040.506 a Satus loro milyar telung puluh papat yuta patang puluh ewu limangatus enem b Satu … Tuliskan lima media iklan dan paparan iklan Hiasan dekoratif di buat dari gabungan... dan... adalah? di samping ke ada batu di dalam kolam ada ikan patin bila kita bisa membagi waktu pastilah kita bisa disiplin apa pola pantun tersebut Kata serapan yang tepat adalah a education B irigasi C impor D exit. kereta teramasuk transportasi lama atau baru Melihat Kakek main genderang Kakinya panas kena belerang Burung pipit turun ke rawa Nenek sedih jadi tertawa Susunlah pantun acak diatas dengan benar … puisi 2 bait dengan rima ab ab berjudul pilot, gitaris, dan pianis. tolong di jawab ya ka buatlah sebuah kalimat iklan yang tepat untuk penawaran produk shampo apakah sebenarnya gas benar benar sulit untuk kita pegang jelaskan bagaimana makanan sebagai kebutuhan manusia membantu manusia untuk bertumbuh sebutkan paling sedikit 2 alasan tirto.id - Gundul-Gundul Pacul termasuk salah satu tembang dolanan atau lagu permainan yang berasal dari Jawa Tengah. Lagu dolanan sendiri dapat didefinisikan sebagai lagu yang biasa dinyanyikan masyarakat, khususnya anak-anak Jawa, saat sedang bermain. Berbeda dengan kebanyakan lagu di zaman sekarang, lagu dolanan yang diciptakan para leluhur selalu memiliki makna dan filosofi tersendiri. Makna yang terkandung dalam lagu dolanan biasanya berkaitan dengan pesan sosial, pesan persatuan, serta nilai-nilai budi pekerti yang positif. Maka tak heran bila lagu dolanan kerap dijadikan media untuk pendidikan karakter anak-anak.
Asal-Usul Lagu Gundul-Gundul PaculLagu Gundul-Gundul Pacul dapat dikategorikan sebagai lagu folklor atau lagu tradisional yang diwariskan secara turun-temurun. Mengutip jurnal Fenomena Lagu Dolanan Gundul-Gundul Pacul Dalam Pendidikan Karakter Anak dan Ranah Sosial karya Adi Suprayogi, folklor bersifat anonim, penyebarannya dilakukan secara lisan, dan akhirnya menjadi milik bersama.
Hal ini pula yang terjadi pada lagu Gundul-Gundul Pacul. Tidak ada yang tahu pasti kapan lagu ini diciptakan dan tidak ada catatan atau bukti autentik mengenai siapa penciptanya. Namun menurut beberapa literatur, lagu Gundul-Gundul Pacul diperkirakan sudah ada sejak tahun 1400. Lagu ini juga dipopulerkan oleh Sunan Kali Jaga, salah satu ulama Wali Songo yang kerap melakukan dakwah lewat seni lagu.
Lirik Lagu Gundul-Gundul Pacul dan Artinya (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Gundhul gundhul pacul cul gembèlengan Nyunggi nyunggi wakul kul gembèlengan Wakul ngglimpang segané dadi sak latar Wakul ngglimpang segané dadi sak latar
Arti: Gundul gundul cangkul Sembrono Membawa bakul (di atas kepala) (Dengan) sembrono Bakul terguling, nasinya tumpah sehalaman Bakul terguling, nasinya tumpah sehalaman
Makna Lagu Gundul-Gundul PaculSetiap kalimat dalam lirik lagu Gundul-Gundul Pacul memiliki filosofi tersendiri sehingga menyiratkan pesan atau nasihat yang sangat positif. Berdasarkan jurnal Pemimpin Ideal dalam Perspektif Syair Gundul-Gundul Pacul karya M. Indra Saputra, berikut makna lagu Gundul-Gundul Pacul: 1. Gundul-gundul pacul, gembelengan Kepala kerap diartikan sebagai pemimpin, tapi juga merupakan lambang kehormatan dan kemuliaan. Sementara rambut adalah lambang mahkota. Dengan demikian, gundul (kepala tanpa rambut) dapat dimaknai sebagai kehormatan tanpa mahkota Pacul atau cangkul merupakan alat pertanian dan merupakan lambang rakyat kecil yang kebanyakan bekerja sebagai petani. Menurut orang Jawa, pacul berarti papat kang ucul atau empat yang lepas. Artinya, kemuliaan seseorang tergantung pada empat hal:
Apabila keempat hal tersebut lepas, maka kemuliaan seseorang juga akan lenyap. Sedangkan kata gembelengan dapat diartikan sembrono, sombong, besar kepala, dan tidak serius/main-main dalam menggunakan kehormatannya. Dengan demikian, potongan lirik gundul-gundul pacul, gembelengan bisa dimaknai sebagai: seorang pemimpin bukanlah orang yang memakai mahkota, tetapi mereka yang membawa pacul untuk mencangkul (membuat rakyat sejahtera). Namun apabila seseorang kehilangan empat hal penting (pacul) yang membentuk kemuliaannya, maka ia akan menjadi orang yang congkak dan sembrono (gembelengan). 2. Nyunggi-nyunggi wakul, gembelengan Nyunggi adalah istilah yang dipakai ketika seseorang membawa barang di atas kepala. Wakul atau bakul merupakan lambang dari amanah rakyat. Nyunggi wakul atau membawa bakul di atas kepala dapat didefinisikan sebagai membawa atau menjunjung amanah rakyat. Di lirik ini digambarkan bahwa seseorang (yang diberi tanggung jawab untuk menjunjung amanah rakyat) justru bersikap sombong (gembelengan) 3. Wakul nggelimpang, segane dadi sak latar Wakul nggelimpang atau bakul jatuh/terguling adalah lambang amanah rakyat yang terjatuh. Sedangkan segane dadi sak latar memiliki arti bahwa hasil yang selama ini diperoleh akhirnya berantakan dan jadi sia-sia. Sega (nasi) yang terjatuh tak bisa dimakan lagi (tidak bermanfaat dan tidak bisa menyejahterakan rakyat). Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa Gundul-Gundul Pacul mengandung filosofi tentang seorang pemimpin yang harus bisa menjaga amanah dengan baik. Pemimpin tidak boleh sombong, sembrono, atau main-main dengan amanah yang diembankan kepadanya. Pemimpin juga wajib berusaha membuat rakyatnya sejahtera. Caranya dengan menjunjung amanah rakyat dan tetap menggunakan empat panca inderanya (mata, telinga, hidung, mulut) untuk kepentingan rakyat.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
HIBURAN
atau
tulisan menarik lainnya
Erika Erilia
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|