Apa fungsi teman sebaya dalam moral

Home » UMUM » Pengaruh Teman Terhadap Pembinaan Nilai Moral

Sebagai makhluk sosial, anak pasti punya teman, dan pergaulan dengan teman akan menambah pembendaharaan informasi yang akhirnya akan mempengaruhi berbagai jenis kepercayaan yang dimilikinya. Kumpulan kepercayaan yang dimiliki anak akan membentuk sikap yang dapat mendorong untuk memilih atau menolak sesuatu. Sikap-sikap yang mengkristal pada diri anak akan menjadi nilai dan nilai tersebut akan berpengaruh pada perilakunya.

Setiap orang yang menjadi teman anak akan menampilkan kebiasaan yang dimilikinya, pengaruh pertemanan ini akan berdampak positif manakala isu dan kebiasaan teman itu positif pula. Sebaliknya akan berdampak negatif bila sikap dan tabiat yang ditampilkan memang buruk. Pertemanan yang paling berpengaruh timbul dari teman yang sebaya, karena di antara mereka relatif lebih terbuka , dan intensitas pergaulannya relatif sering, baik di sekolah/kampus maupun dalam lingkungan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian Abbas Asyyafah (1997, hlm, 102)

" Kebiasaan merokok lebih banyak disebabkan karena pengaruh teman sebaya". Bukan sesuatu yang mustahil bila upaya mencoba perilaku buruk lain disebabkan pula karena pengaruh teman sebaya.

Keluarga sering dikagetkan oleh penolakan anak ketika memberikan nasihat dengan alasan bahwa apa yang disampaikan orang tua berbeda atau bertentangan dengan " aturan" yang disampaikan oleh temannya. Kelompok sebaya tentu mempunyai aturan main sendiri, dan anak cenderung akan menyesuakan dengan aturan main tersebut dengan harapan akan diterima oleh kelompoknya. perbedaan sududt pandang antara keluarga dengan temannya menjadi masalh tersendiri bagi nilai anak-anak. Anak di hadapkan pada keharusan untuk mematuhi aturan keluarga dan risiko dikeluarkannya dari pertemanan. Bagi anak situasi ini menjadi dilematis. Persoalan nilai mana yang akan menjadi keyakinan individu (Mahasiswa) tentu diperlukan adanya upaya pendidikan untuk Membimbing mereka keluar dari kebingungan nilai serta menemukan nilai hakiki yang harus menjadi pegangannya.

HILDAYANTI .(1*), FIRMAN UMAR(2), (1)  (2)  (*) Corresponding Author


 Penelitian ini bertujuan : (1) Mengetahui proses pembentukan nilai moral melalui interaksi teman sebaya terhadap perilaku moral; (2) Mengetahui bentuk-bentuk perilaku moral siswa dari pengaruh teman sebaya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara serta dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 140 0rang. Sampel sebanyak 20 orang yang terdiri dari 5 kelas siswa kls VIII SMP Negeri 5 Parepare. Analisis data yang digunakan adalah mendeskripsikan hal-hal berdasarkan hasil pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Proses pembentukan nilai moral melalui interaksi teman sebaya, terjadi melalui perekanalan yang di lakukan secara langsung dalam bentuk kegiatan yang positif dan negatif, begitupula dengan perkenalan yang di lakukan tidak langsung dalam bentuk kegiatan yang positif dan negatif; (2) Adapun bentuk-bentuk perilaku moral siswa yang dialami dari pengaruh teman sebaya, diantaranya adalah dari sisi positif dimana mereka sering mengerjakan tugas bersama, berdiskusi mengenai pelajaran, tidak ikut bolos, dan melerai teman jika ada salah satu diantara kami ada yang bertengkar, sedangkan sisi negatifnya merokok pada saat jam istrahat berlangsung, tidak ikut apel pagi, sering melontarkan kata-kata-kata yang tidak baik kepada temannya, bolos pada saat jam pelajaran berlangsung, terlambat, dan membawa hp;

Kata Kunci: Peran Teman Sebaya Terhadap Pembentukan Moral Siswa


Abstract view : 1989 times | PDF view : 300 times
  • There are currently no refbacks.

Jurusan PPKn, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar

Gedung FIS Lt. 1 Kampus UNM Gunungsari Baru Jl. Raya Pendidikan Makassar 90222

Contact Person: Dr. Muh. Sudirman, S.Ag M.Pd (081355035326)

e-mail :

TOMALEBBI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Hukum, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan  has been indexed by:

 

Dokpri

Kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan pasti melakukan interaksi untuk membangun sebuah hubungan, dimana didalam hubungan itu tercipta proses timbal balik antara satu individu dengan individu lain. 

Seperti yang kita ketahui bahwa sosial emosional itu terbentuk ketika terjadi interaksi yang kemudian melibatkan perasaan atau reaksi yang ditujukan kepada seseorang. 

Nah, setiap orang di dunia ini pasti memiliki seorang teman bukan? Entah dalam lingkup sebaya, atau bahkan hubungan yang terjalin lebih dekat seperti seorang sahabat dimana dalam persahabatan itu saling mendukung, bekerja sama, saling memberikan afeksi, dan saling pengertian. 

Sedangkan pengertian dari teman sebaya sendiri adalah sekelompok individu yang terbentuk karena usia dan tingkat kedewasaan yang hampir sama. Tingkat kedewasaan itu diukur dari bagaimana seseorang menjadi bijaksana dalam menyikapi suatu hal. 

Peran teman sebaya itu sangat penting dalam perkembangan anak usia dini. Karena hubungan yang terjalin akan membentuk karakter dan kepribadian anak dalam berkehidupan sosial. Berikut beberapa fungsi dari teman sebaya :

1.) Memberikan dukungan sosial, moral, dan emosional. Dukungan sosial dalam hal ini diartikan sebagai transaksi interpersonal dimana individu memberikan bantuan kepada individu lain berupa pemberian informasi, bantuan materi atau tindakan. 

Sedangkan dukungan moral disini seperti memotivasi  teman ketika sedang terpuruk, menasehatinya. Berbeda dengan dukungan emosional, yang ditunjukkan dengan ekspresi empati, mendengarkan ketika teman sedang curhat memahami teman. Dukungan - dukungan tersebut diberikan ntuk membuat individu merasa diperhatikan dan di hargai sebagai seorang teman.

2.) Memberikan keterampilan sosial bagi anak, keterampilan melalui proses belajar yang digunakan dalam berhubungan dengan lingkungan dengan cara yang baik. 

Keterampilan sosial terbagi menjadi dua yang pertama keterampilan bekerja sama seperti gotong royong, menghargai pekerjaan orang lain, dan mengambil tanggung jawab dari perannya. Yang kedua keterampilan berkomunikasi. 

Bagaimana seorang anak berani mengungkapkan pendapat, menghargai pendapat orang lain yang berbeda pendapat. Kemampuan ini akan menjadikan seseorang mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan temannya. Kemampuan ini harus dimiliki oleh setiap individu, agar dapat menjalankan hidupnya secara baik sebagai makhluk individu maupun sosial.

Page 2

Kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan pasti melakukan interaksi untuk membangun sebuah hubungan, dimana didalam hubungan itu tercipta proses timbal balik antara satu individu dengan individu lain. 

Seperti yang kita ketahui bahwa sosial emosional itu terbentuk ketika terjadi interaksi yang kemudian melibatkan perasaan atau reaksi yang ditujukan kepada seseorang. 

Nah, setiap orang di dunia ini pasti memiliki seorang teman bukan? Entah dalam lingkup sebaya, atau bahkan hubungan yang terjalin lebih dekat seperti seorang sahabat dimana dalam persahabatan itu saling mendukung, bekerja sama, saling memberikan afeksi, dan saling pengertian. 

Sedangkan pengertian dari teman sebaya sendiri adalah sekelompok individu yang terbentuk karena usia dan tingkat kedewasaan yang hampir sama. Tingkat kedewasaan itu diukur dari bagaimana seseorang menjadi bijaksana dalam menyikapi suatu hal. 

Peran teman sebaya itu sangat penting dalam perkembangan anak usia dini. Karena hubungan yang terjalin akan membentuk karakter dan kepribadian anak dalam berkehidupan sosial. Berikut beberapa fungsi dari teman sebaya :

1.) Memberikan dukungan sosial, moral, dan emosional. Dukungan sosial dalam hal ini diartikan sebagai transaksi interpersonal dimana individu memberikan bantuan kepada individu lain berupa pemberian informasi, bantuan materi atau tindakan. 

Sedangkan dukungan moral disini seperti memotivasi  teman ketika sedang terpuruk, menasehatinya. Berbeda dengan dukungan emosional, yang ditunjukkan dengan ekspresi empati, mendengarkan ketika teman sedang curhat memahami teman. Dukungan - dukungan tersebut diberikan ntuk membuat individu merasa diperhatikan dan di hargai sebagai seorang teman.

2.) Memberikan keterampilan sosial bagi anak, keterampilan melalui proses belajar yang digunakan dalam berhubungan dengan lingkungan dengan cara yang baik. 

Keterampilan sosial terbagi menjadi dua yang pertama keterampilan bekerja sama seperti gotong royong, menghargai pekerjaan orang lain, dan mengambil tanggung jawab dari perannya. Yang kedua keterampilan berkomunikasi. 

Bagaimana seorang anak berani mengungkapkan pendapat, menghargai pendapat orang lain yang berbeda pendapat. Kemampuan ini akan menjadikan seseorang mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan temannya. Kemampuan ini harus dimiliki oleh setiap individu, agar dapat menjalankan hidupnya secara baik sebagai makhluk individu maupun sosial.


Lihat Pendidikan Selengkapnya

Page 3

Kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan pasti melakukan interaksi untuk membangun sebuah hubungan, dimana didalam hubungan itu tercipta proses timbal balik antara satu individu dengan individu lain. 

Seperti yang kita ketahui bahwa sosial emosional itu terbentuk ketika terjadi interaksi yang kemudian melibatkan perasaan atau reaksi yang ditujukan kepada seseorang. 

Nah, setiap orang di dunia ini pasti memiliki seorang teman bukan? Entah dalam lingkup sebaya, atau bahkan hubungan yang terjalin lebih dekat seperti seorang sahabat dimana dalam persahabatan itu saling mendukung, bekerja sama, saling memberikan afeksi, dan saling pengertian. 

Sedangkan pengertian dari teman sebaya sendiri adalah sekelompok individu yang terbentuk karena usia dan tingkat kedewasaan yang hampir sama. Tingkat kedewasaan itu diukur dari bagaimana seseorang menjadi bijaksana dalam menyikapi suatu hal. 

Peran teman sebaya itu sangat penting dalam perkembangan anak usia dini. Karena hubungan yang terjalin akan membentuk karakter dan kepribadian anak dalam berkehidupan sosial. Berikut beberapa fungsi dari teman sebaya :

1.) Memberikan dukungan sosial, moral, dan emosional. Dukungan sosial dalam hal ini diartikan sebagai transaksi interpersonal dimana individu memberikan bantuan kepada individu lain berupa pemberian informasi, bantuan materi atau tindakan. 

Sedangkan dukungan moral disini seperti memotivasi  teman ketika sedang terpuruk, menasehatinya. Berbeda dengan dukungan emosional, yang ditunjukkan dengan ekspresi empati, mendengarkan ketika teman sedang curhat memahami teman. Dukungan - dukungan tersebut diberikan ntuk membuat individu merasa diperhatikan dan di hargai sebagai seorang teman.

2.) Memberikan keterampilan sosial bagi anak, keterampilan melalui proses belajar yang digunakan dalam berhubungan dengan lingkungan dengan cara yang baik. 

Keterampilan sosial terbagi menjadi dua yang pertama keterampilan bekerja sama seperti gotong royong, menghargai pekerjaan orang lain, dan mengambil tanggung jawab dari perannya. Yang kedua keterampilan berkomunikasi. 

Bagaimana seorang anak berani mengungkapkan pendapat, menghargai pendapat orang lain yang berbeda pendapat. Kemampuan ini akan menjadikan seseorang mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan temannya. Kemampuan ini harus dimiliki oleh setiap individu, agar dapat menjalankan hidupnya secara baik sebagai makhluk individu maupun sosial.


Lihat Pendidikan Selengkapnya

Page 4

Kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan pasti melakukan interaksi untuk membangun sebuah hubungan, dimana didalam hubungan itu tercipta proses timbal balik antara satu individu dengan individu lain. 

Seperti yang kita ketahui bahwa sosial emosional itu terbentuk ketika terjadi interaksi yang kemudian melibatkan perasaan atau reaksi yang ditujukan kepada seseorang. 

Nah, setiap orang di dunia ini pasti memiliki seorang teman bukan? Entah dalam lingkup sebaya, atau bahkan hubungan yang terjalin lebih dekat seperti seorang sahabat dimana dalam persahabatan itu saling mendukung, bekerja sama, saling memberikan afeksi, dan saling pengertian. 

Sedangkan pengertian dari teman sebaya sendiri adalah sekelompok individu yang terbentuk karena usia dan tingkat kedewasaan yang hampir sama. Tingkat kedewasaan itu diukur dari bagaimana seseorang menjadi bijaksana dalam menyikapi suatu hal. 

Peran teman sebaya itu sangat penting dalam perkembangan anak usia dini. Karena hubungan yang terjalin akan membentuk karakter dan kepribadian anak dalam berkehidupan sosial. Berikut beberapa fungsi dari teman sebaya :

1.) Memberikan dukungan sosial, moral, dan emosional. Dukungan sosial dalam hal ini diartikan sebagai transaksi interpersonal dimana individu memberikan bantuan kepada individu lain berupa pemberian informasi, bantuan materi atau tindakan. 

Sedangkan dukungan moral disini seperti memotivasi  teman ketika sedang terpuruk, menasehatinya. Berbeda dengan dukungan emosional, yang ditunjukkan dengan ekspresi empati, mendengarkan ketika teman sedang curhat memahami teman. Dukungan - dukungan tersebut diberikan ntuk membuat individu merasa diperhatikan dan di hargai sebagai seorang teman.

2.) Memberikan keterampilan sosial bagi anak, keterampilan melalui proses belajar yang digunakan dalam berhubungan dengan lingkungan dengan cara yang baik. 

Keterampilan sosial terbagi menjadi dua yang pertama keterampilan bekerja sama seperti gotong royong, menghargai pekerjaan orang lain, dan mengambil tanggung jawab dari perannya. Yang kedua keterampilan berkomunikasi. 

Bagaimana seorang anak berani mengungkapkan pendapat, menghargai pendapat orang lain yang berbeda pendapat. Kemampuan ini akan menjadikan seseorang mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan temannya. Kemampuan ini harus dimiliki oleh setiap individu, agar dapat menjalankan hidupnya secara baik sebagai makhluk individu maupun sosial.


Lihat Pendidikan Selengkapnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA