COP (Koefisien Kinerja)
Nilai COP mengindikasikan berapa banyak pendinginan yang dihasilkan per kW. Semakin tinggi nilainya, Efisiensinya semakin besar. * Perbandingan kapasitas pendinginan (kW) dengan konsumsi energi listrik (kW)
CSPF (Pendinginan Musiman Faktor Kinerja)
Nilai CSPF menunjukkan berapa banyak pendinginan yang dihasilkan per kW, pemfaktoran musiman merubah suhu dalam satu tahun. Semakin tinggi nilainya, Efisiensinya semakin besar. * Perbandingan jumlah total panas tahunan yang terbuang dengan jumlah listrik tahunan yang digunakan.
Kami menunjukkan nilai-nilai COP serta CSPF, yang memberikan penilaian kinerja pendinginan yang lebih praktis. Lihat CSPF jika kedua nilai tersebut ditampilkan.
- Oktober 2020 8 postingan
- Juni 2020 3 postingan
- Maret 2020 1 postingan
- September 2017 4 postingan
- Agustus 2017 1 postingan
- Mei 2017 1 postingan
- Juli 2016 3 postingan
- Juni 2016 3 postingan
- Ac Cassette
- Ac Daikin
- AC SPLIT DAIKIN
- Cassette Daikin
- Ceiling Suspended
- Floor Standing
- Split Duct
Table Of Content [ Close ]
- 0.1 1. Unit Kompresor
- 0.2 2. Fungsionalitas dan Efisiensi
- 0.3 3. Performa
- 0.4 4. Biaya
- 0.5 5. Kebisingan yang Dipancarkan
Air conditioner atau AC sudah menjadi kebutuhan umum di tengah panasnya suhu saat ini akibat pemanasan global. AC mengambil udara dalam ruangan dan melewatkannya melalui evaporator untuk pendinginan. Teriknya musim panas dengan dapat dikalahkan dengan memasang AC inverter atau AC normal (non inverter). Sebenarnya, apa saja perbedaan dari dua jenis AC ini? Berikut ini adalah 6 perbedaan AC inverter dan non inverter yang wajib diketahui.
1. Unit Kompresor
Inilah perbedaan utama antara kedua sistem tersebut. AC inverter memiliki motor kompresor yang menjalankan sistemnya dan menjadikannya berbeda dengan AC non-inverter. Kompresor mengacu pada bagian unit AC yang mengkompresi gas refrigerant menjadi bentuk cair. Setelah ini terjadi, zat pendingin mulai mendingin, menciptakan udara sejuk yang mengatur suhu di dalam ruangan.
AC inverter beroperasi dengan unit kompresor yang dapat dikontrol. Ketika pendinginan atau pemanasan diperlukan, kompresor bekerja lebih keras untuk menambah atau mengurangi keluarannya. Dengan AC non-inverter, bagaimanapun, tidak ada cara untuk mengontrol kompresor, sehingga AC non-inverter akan mendinginkan ruangan baik dengan beroperasi pada kapasitas penuhnya atau tidak berjalan sama sekali.
2. Fungsionalitas dan Efisiensi
Karena AC inverter mengontrol kecepatan kompresor dan mengubah suhu sesuai kebutuhan, AC inverter adalah pilihan yang lebih mungkin digunakan saat perlu menghemat listrik, karena membatasi konsumsi energi. Fungsi jenis non-inverter dapat menyebabkan penggunaan energi yang berlebihan dan tidak perlu, dan akan lebih sering secara tidak sengaja menambah tagihan listrik .
AC inverter secara inheren lebih hemat energi dan akan membantu dalam menghemat tagihan listrik bulanan di rumah. Selain itu, karena fitur hemat energi ini, AC inverter dianggap sebagai sistem yang ramah lingkungan karena menggunakan energi 30-50% lebih sedikit daripada jenis non-inverter.
3. Performa
Keduanya mendinginkan ruangan dengan kecepatan yang seimbang, tetapi AC inverter mendinginkan ruangan lebih cepat. Non-inverter dapat menghembuskan udara dingin. Tapi AC inverter lebih fokus pada pengontrolan suhu ruangan daripada mendinginkan dan memanaskannya. Itu sebabnya AC inverter mendinginkan ruangan lebih cepat daripada AC non-inverter. AC inverter bintang 3 BEE sederhana dapat menghemat energi hingga 7% dibandingkan dengan AC split normal bintang 5 BEE.
AC inverter adalah unit yang lebih serbaguna dan fleksibel karena sistem kompresor yang dikontrol. Ini akan menyesuaikan dengan suhu yang di setel untuk ruangan dan akan menyesuaikan prosesnya berdasarkan apa yang dirasakan oleh termostat. Keserbagunaan ini biasanya menjadikan AC inverter pemenang dalam hal kinerja, karena AC non-inverter beroperasi pada tingkat daya pendinginan yang tetap.
4. Biaya
Perbedaan AC inverter dan non inverter yang keempat terletak dari biaya yang dikeluarkan. Ini mungkin salah satu aspek di mana AC non-inverter akan menang melawan AC inverter, karena AC non-inverter jauh lebih murah. Sungguh, kelemahan utama dari AC inverter adalah harga awal yang harus dibayar setelah membelinya. Biaya pemasangan juga jauh lebih tinggi jika memilih unit inverter.
Namun, banyak yang akan berpendapat bahwa biaya yang terkait dengan unit inverter harus dianggap sebagai investasi, karena jenis inverter adalah mesin yang lebih serbaguna dan canggih dibandingkan dengan non-inverter. Belum lagi, jika akan menggunakan air conditioner untuk jangka panjang, maka akan menghemat lebih banyak uang untuk tagihan listrik daripada membeli tipe air conditioner inverter.
5. Kebisingan yang Dipancarkan
AC non-inverter mengeluarkan suara berisik karena unit kompresor terus menerus perlu dihidupkan dan dimatikan. Namun dalam kasus AC inverter, kompresor tidak perlu dihidupkan dan dimatikan. Operasi tanpa suara membuatnya lebih menjanjikan karena tidak akan mengganggu tidur para penghuninya. Operasi yang bising mengakibatkan kerusakan sistem, sehingga meningkatkan biaya perawatan.
Nah, itulah tadi 7 perbedaan AC inverter dan non inverter yang mungkin wajib diketahui. Keputusan akan memilih tipe yang mana tergantung pada penggunaannya. Namun, lebih disarankan untuk menggunakan AC inverter karena AC inverter lebih cocok untuk rumah seseorang jika durasi pengoperasian lebih dari 4 jam per hari.