Anggota tubuh yang digunakan untuk menirukan gerakan belalai gajah adalah

Bagaimana gerakan gajah berjalan yang menggunakan kakinya. Foto: Unsplash

Gajah adalah salah satu jenis mamalia yang memiliki kecerdasan dan ukuran yang besar. Gajah termasuk hewan yang dilindungi di Indonesia karena keberadaannya yang kritis dengan jumlah hanya sekitar 2.400 hingga 2.800.

Gerakan dari gajah yang besar cenderung menarik perhatian di tiap langkahnya, misalnya seperti saat ia akan makan atau sedang berjalan. Saat ingin makan, gajah mengangkat makanan menggunakan belalainya, kemudian memasukkan makanan ke mulutnya.

Lantas bagaimana gerakan gajah berjalan? Sederhananya, gajah sebagai hewan memiliki organ gerak yang dapat membantunya untuk melakukan segala kegiatan.

Pada saat ingin berjalan, gajah menggunakan otot kaki untuk dapat menopang bebannya. Kemudian ia akan menggerakkan empat kakinya secara bergiliran agar dapat berjalan dengan teratur.

Indonesia memiliki dua spesies gajah yang dilindungi, yaitu gajah kalimantan dan gajah sumatera. IUCN (International Union for Conservation of Nature), yaitu lembaga konservasi internasional menyebutkan bahwa kedua spesies gajah tersebut masuk ke dalam status kritis.

Ulasan berikut ini akan membahas tentang gajah sumatera, hewan besar yang keberadaannya hampir punah.

Gajah sumatera salah satu spesies mamalia yang dilindungi di Indonesia. Foto: Unsplash

Gajah Sumatera memiliki nama latin Elephas Maximus Sumatranus. Populasi gajah sumatera menurun karena banyak hal, seperti dibunuh dan diracun manusia untuk diambil gadingnya, serta habitat gajah yang dijadikan wilayah perkebunan.

Dalam Jurnal Biologi Indonesia 12(1): 81-86 milik Moch Syamsul Arifin Zein & Sri Sulandari, ancaman paling serius bagi populasi gajah sumatera adalah:

  • Degradasi habitat akibat konversi hutan untuk pertanian atau perkebunan.

Selain itu, banyak populasi gajah terjebak dalam situasi atau kantung kecil, di mana tidak cukup mendukung kehidupan gajah sumatera itu sendiri.

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pada tahun 2002 pemerintah Indonesia menaikkan status hayati gajah menjadi terancam punah. Kegiatan represif untuk memberikan sanksi kepada para pemburu gajah mulai dilakukan.

Pemerintah juga mulai membentuk konservasi di beberapa wilayah yang belum memiliki kerusakan hutan. Wilayah tersebut antara lain:

  • Taman Nasional Leuser dan Taman Nasional Ulu Masen di Aceh

  • Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dan Taman Nasional Tesso Nilo di Jambi

  • Taman Nasional Padang Sugihan di Sumatra Selatan dan Taman Nasional Way Kambas juga Taman Nasional Bukit Barisan di Lampung.

Namun, permasalahan kembali terjadi setelah proses konservasi dijalankan. Menurut Sucahyo dalam bukunya Konservasi Gajah Sumatera dan Keterbatasan Dokter Hewan, Indonesia masih belum memiliki tenaga medis dan dokter hewan yang siaga dalam konservasi tersebut.

Gajah sumatera salah satu spesies mamalia yang dilindungi di Indonesia. Foto: Unsplash

Ciri-Ciri dan Klasifikasi Ilmiah Gajah Sumatera

Gajah sumatera memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan gajah lain, antara lain:

  • Memiliki berat yang mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu.

  • Periode kehamilan untuk bayi gajah sumatra adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun.

  • Memiliki kecerdasan otak yang tinggi apabila dibandingkan dengan mamalia darat lainnya.

  • Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh.

  • Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air, caranya adalah dengan memegang atau menggenggam bagian ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.

Adapun untuk klasifikasi ilmiah gajah sumatera adalah sebagai berikut.

  • Subspesies: E. m. sumatranus