Ahmad memiliki etos kerja yang baik ditandai dengan ciri-ciri berikut kecuali

Oleh Muchlisin Riadi September 28, 2016

Etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja (Sukardewi, 2013:3). Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang artinya sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nilai yang diyakininya (Tasmara, 2002:15).

Ilustrasi Etos Kerja
Berikut beberapa pengertian etos kerja dari beberapa sumber:
  • Menurut Sinamo (2011:26), etos kerja adalah seperangkat perilaku positif yang berakar pada keyakinan fundamental yang disertai komitmen total pada paradigma kerja yang integral.
  • Menurut Panji Anoraga (2001:29), etos kerja adalah pandangan dan sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja, oleh karena itu menimbulkan pandangan dan sikap yang menghargai kerja sebagai suatu yang luhur, sehingga diperlukan dorongan atau motivasi. 
  • Menurut Madjid (2000:410), etos kerja ialah karakteristik dan sikap, kebiasaan, serta kepercayaan dan seterusnya yang bersifat khusus tentang seseorang individu atau sekelompok manusia. 
Seseorang yang memiliki etos kerja, akan terlihat pada sikap dan tingkah lakunya dalam bekerja. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri etos kerja:
  1. Kecanduan terhadap waktu. Salah satu esensi dan hakikat dari etos kerja adalah cara seseorang menghayati, memahami, dan merasakan betapa berharganya waktu. Dia sadar waktu adalah netral dan terus merayap dari detik ke detik dan dia pun sadar bahwa sedetik yang lalu tak akan pernah kembali kepadanya. 
  2. Memiliki moralitas yang bersih (ikhlas). Salah satu kompetensi moral yang dimiliki seorang yang berbudaya kerja adalah nilai keihklasan. Karena ikhlas merupakan bentuk dari cinta, bentuk kasih sayang dan pelayanan tanpa ikatan. Sikap ikhlas bukan hanya output dari cara dirinya melayani, melainkan juga input atau masukan yang membentuk kepribadiannya didasarkan pada sikap yang bersih. 
  3. Memiliki kejujuran. Kejujuran pun tidak datang dari luar, tetapi bisikan kalbu yang terus menerus mengetuk dan membisikkan nilai moral yang luhur. Kejujuran bukanlah sebuah keterpaksaan, melainkan sebuah panggilan dari dalam sebuah keterikatan.
  4. Memiliki komitmen. Komitmen adalah keyakinan yang mengikat sedemikian kukuhnya sehingga terbelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakkan perilaku menuju arah tertentu yang diyakininya. Dalam komitmen tergantung sebuah tekad, keyakinan, yang melahirkan bentuk vitalitas yang penuh gairah. 
  5. Kuat pendirian (konsisten). Konsisten adalah suatu kemampuan untuk bersikap taat asas, pantang menyerah, dan mampu mempertahankan prinsip walau harus berhadapan dengan resiko yang membahayakan dirinya. Mereka mampu mengendalikan diri dan mengelola emosinya secara efektif.
Setiap negara memiliki etos kerja masing-masing, menurut Jansen H. Sinamo (2011) melalui bukunya 8 Etos Kerja Profesional menjelaskan cara menumbuhkan etos kerja sebagai berikut:
  1. Kerja sebagai rahmat (Aku bekerja tulus penuh rasa syukur).
  2. Kerja adalah amanah (Aku bekerja penuh tanggung jawab). 
  3. Kerja adalah panggilan (Aku bekerja tuntas penuh integritas).
  4. Kerja adalah aktualisasi (Aku bekerja keras penuh semangat). 
  5. Kerja adalah ibadah (Aku bekerja serius penuh kecintaan). 
  6. Kerja adalah seni (Aku bekerja cerdas penuh kreativitas). 
  7. Kerja adalah kehormatan (Aku bekerja penuh ketekunan dan keunggulan). 
  8. Kerja adalah pelayanan (Aku bekerja paripurna penuh kerendahan hati).
Etos kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu (Anoraga, 2001:52):
  1. Agama. Pada dasarnya agama merupakan suatu sistem nilai yang akan mempengaruhi atau menentukan pola hidup para penganutnya. Cara berpikir, bersikap dan bertindak seseorang tentu diwarnai oleh ajaran agama yang dianut jika seseorang sungguh-sungguh dalam kehidupan beragama. 
  2. Budaya. Sikap mental, tekad, disiplin, dan semangat kerja masyarakat juga disebut sebagai etos budaya dan secara operasional etos budaya ini juga disebut sebagai etos kerja. Kualitas etos kerja ini ditentukan oleh sistem orientasi nilai budaya masyarakat yang bersangkutan.
  3. Sosial Politik. Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur politik yang mendorong masyarakat untuk bekerja keras dan dapat menikmati hasil kerja keras dengan penuh. 
  4. Kondisi Lingkungan/Geografis. Lingkungan alam yang mendukung mempengaruhi manusia yang berada di dalamnya melakukan usaha untuk dapat mengelola dan mengambil manfaat, dan bahkan dapat mengundang pendatang untuk turut mencari penghidupan di lingkungan tersebut. 
  5. Pendidikan. Etos kerja tidak dapat dipisahkan dengan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan sumber daya manusia akan membuat seseorang mempunyai etos kerja keras. 
  6. Struktur Ekonomi. Tinggi rendahnya etos kerja suatu masyarakat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya struktur ekonomi, yang mampu memberikan insentif bagi anggota masyarakat untuk bekerja keras dan menikmati hasil kerja keras mereka dengan penuh. 
  7. Motivasi Intrinsik Individu. Individu yang akan memiliki etos kerja yang tinggi adalah individu yang bermotivasi tinggi. Etos kerja merupakan suatu pandangan dan sikap yang didasari oleh nilai-nilai yang diyakini seseorang.
  • Toto Tasmara. 2002. Membudayakan Etos Kerja Islam. Jakarta: Gema Insani Press.
  • Sinamo, Jansen. 2011. Delapan Etos Kerja Profesional. Jakarta: Institut Mahardika.
  • Sukardewi, Nyoman, et. all. 2013. Kontribusi Adversity Quotient (AQ) Etos Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Amlapura. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, volume 4.
  • Panji Anaraga. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
  • Madjid, N. 2000. Masyarakat Religius. Jakarta: Pavamadina.

Etos kerja adalah suara hati yang tulus dan ikhlas dari setiap sumber daya manusia pribadi dan manusia untuk mau bekerja keras tanpa pamrih dalam memberikan pelayanan terbaik yang lebih kepada setiap orang tanpa terkecuali. Etos kerja yang baik lahir dari pribadi-pribadi proaktif dalam mempersiapkan diri untuk menjadi manusia-manusia perusahaan yang siap menjalankan visi dan misi perusahaan dengan nilai-nilai positif yang tidak dapat dikompromikan lagi. Nilai positif berarti setiap pikiran dan tindakan selalu hanya berkonsentrasi untuk memberikan pelayanan berkualitas tinggi. Dan etos kerja yang baik harus selau dibungkus dengan pengetahuan, keterampilan, teknologi, dan keinginan untuk selalu berbuat baik. Etos kerja juga harus memiliki kebiasaan-kebiasaan yang menjadi budaya rutin yang efektif dalam memberikan sinar kebahagiaan.
Jika seorang karyawan mengalami peristiwa tidak mengenakkan dalam kehidupan, maka kinerja dan produktivitasnya akan dapat menurun dan bila dibiarkan akan menghasilkan etos kerja yang buruk. Mengalami penurunan kinerja bukan berarti karyawan itu buruk. Sebagai manusia, karyawan memiliki kontrol atau kendali atas reksi dan antisipasi terhadap hal eksternal di luar dari dirinya.

Ciri-ciri individu yang memiliki etos kerja yaitu :

1. Menghargai Waktu

Salah satu esensinya adalah dimana seseorang dapat memahami, merasakan serta menghayati betapa berharganya waktu. Mereka sadar bahwa waktu adalah hal yang berharga waktu juga akan terus bergerak dari detik ke detik lainnya, karena itu dia pun sadar bahwa waktu tidak akan pernah kembali apabila ia tidak memanfaatkan waktu bekerjanya dalam baik.

2. Memiliki Komitmen

Komitmen merupakan sebuah keyakinan yang mengikat kemudian dengan keyakinan tersebut perilaku menuju arah tertentu yang diyakininya. Dalam komitmen juga tentu terdapat sebuah tekad untuk membuat keyakinan itu ada. Karenanya mereka yang memiliki etos kerja, tentu memiliki komitmen yang kuat terhadap pekerjaan yang dijalaninya.

3. Memiliki Kejujuran

Mereka yang memiliki etos kerja tentu akan bekerja dengan kejujuran dari setiap langkah pekerjaan yang dia jalani. Kejujuran inilah yang tidak dapat dipaksakan, melainkan sebuah panggilan dari dalam hati setiap orang.

4. Konsisten

Konsisten adalah salah satu kemampuan untuk bersikap taat, pantang menyerah dan mampu mempertahankan prinsip yang dimilikinya. Walaupun harus berhadapan dengan risiko yang ada, mereka tetap dapat mengelola emosinya secara baik.

2.Ushul fiqh adalah pengetahuan tentang kaidah dan pembahasan nya yg digunakan untuk menetapkan hukum syara yg berhubungan dgn perbuatan manusia dari … dalil-dalil nya yg terperinci. Definisi tersebut di ungkapkan oleh... a).Abdul Wahab Khalaf b).Imam Asy-syafi'i c).Imam Al-Ghazali d).Hasan Asy-ari e).Mu'tazilah​

1. Penilaian Sikap a. Buatlah tabel mingguan/bulanan berupa ceck list tentang aktivitas ibadah harian kalian pada buku khusus untuk pemantauan individ … u! Mulailah dari ibadah wajib seperti halnya shalat lima waktu dilanjutkan dengan ibadah sunah harian misalnya tadarus Al-Qur'an, dzikir, shalawat, membantu orangtua, membantu teman, aktif pada kegiatan sosial, aktif terlibat dalam organisasi kepemudaan serta amaliah lainnya. Lakukan dengan rutin, ikhlas dan penuh tanggungjawab kepada Allah Swt.! b. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan membubuhkan tanda contreng (√) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan berikut ini! Pernyataan SS S R TS STS Alasan No 1. Dengan memahami syu'abul iman, maka saya tergerak untuk melakukan amalan-amalan wajib dan sunah yang terkait dengan implementasi riil dari cabang-cabang iman tersebut 2. Saya akan istiqamah untuk shalat lima waktu, menjaga perkataan dan menghindari perbuatan tercela 3. Saya akan belajar dengan sungguh- sungguh dan berjanji untuk bisa menjadi anak yang bisa dibanggakan kedua orang tua saya 4. Saya berkomitmen selalu berkata jujur dan bertanggungjawan atas kepercayaan orang tua dan guru yang diberikan kepada saya 5. Saya akan rajin bersedekah, mengeluarkan infaq dan ringan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan SS (sangat setuju); S (setuju); R (ragu-ragu); TS (tidak setuju); STS (sangat tidak setuju)​

Lafal  فَأَصْلِحُوا dalam QS. Al-Hujurat/49: 10 mengandung hukum​

Jadikan fiil madhiانا رئيس هذا الحف

Apa pengertian dalil dan bagaimana bentuk dalil ​

yang dimaksud dgn mukhathab (arti) dlm ilmu balaghah

contoh motto sekbid keagamaan​

Sebutkan 3 isi kandungan QS. Ibrahim 14 7 khususnya yang dihubungkan dengan kata syukur dan kufur

berapakah jumlah bacaan mad lazim musaqqal kilmi pada surah al-mujadilah ayat 10?​

1.bila nun mati bertemu dengan huruf ikhf'k terdapat dua bentuk berikan contohnya masing-masing....2.sebutkan apa itu ikhf'k. Syafawi dan berikan cont … ohnya ... 3.bila nun mati/tanwin bertemu dengan qaf, FA, qaf bagaimana membaca nya.....mintol banget di jawab kak di kumpulkan bsk soalny ​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA