Show
Sumsel Independen – Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, bekerjasama dengan Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alisher) melaksanakan pelatihan penggunaan Herbisida terbatas. Kegiatan yang dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur dan Ketua Alisher Provinsi Sumsel ini dilaksanakan di Hotel Helena, Belitang, Selasa (20/9/2022). Adapun kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari petani dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL). Kepala Plt. Kepala Dinas Pertanian OKU Timur, H. Sepala Hamdani, SE MM mejelaskan pelatihan bertujuan untuk melatih petani tentang penggunaan Herbisida terbatas. Karena Herbisida terbatas dengan bahan aktif paraquat ini tidak bisa digunakan sembarangan. “Pestisida terbatas adalah Pestisida yang dalam penggunaannya memerlukan persyaratan dan alat-alat pengamanan khusus dan digunakan oleh pengguna bersertifikat. Penggunanya adalah petani yang harus sudah pernah ikut pelatihan,” jelasnya Ia juga mengatakan, dalam upaya penggunaan Pestisida terbatas dengan dayaguna yang maksimal dengan dampak negatif seminimal mungkin terhadap manusia dan lingkungan hidup. Maka, peredaran, penyimpanan dan penggunaan Pestisida untuk penggunaan terbatas perlu diatur dan mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pendaftaran Pestisida dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 107/PERMENTAN/SR.140/9/2014 Tentang Pengawasan Pestisida. “Pelaksanaan pelatihan penggunaan Pestisida terbatas ini dilaksanakan oleh Alishter yang merupakan Aliansi Stewarship Herbisida Terbatas. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan kepada peserta agar dapat menggunakan Pestisida terbatas secara benar. Salah satu jenis Pestisida terbatas yang digunakan adalah Herbisida berbahan aktif Parakuat Diklorida,” jelasnya. Dirinya berharap setelah pelatihan ini peserta dapat mengimplementasikan materi dan praktik yang dipelajari selama pelatihan. “Bagi peserta yang sudah menerapkan Pestisida terbatas berbahan aktif Parakuat Diklorida, pelatihan ini menjadi ajang pemutahiran ilmu, keahlian, serta berbagi pengalaman di lapangan,” pungkasnya. (J)  Terdapat 6 Perusahaan Pestisida Pertanian Terbesar di Dunia yang menguasai pasar pestisida. Hasil ini dilihat dari kinerja laporan keuangan tahunan perusahan-perusahaan (annual report) tersebut yang diterbitkan setiap tahun yang bersifat terbuka ke masyarakat (public company). Mengingat selama ini, pestisida merupakan bagian dari industri pertanian yang tidak terelakkan dalam upaya menjaga kesinambungan usaha pertanian di masa lalu, masa kini bahkan mungkin masa depan. Perannya begitu krusial terutama dalam menjaga produktivitas serta kualitas tanaman dari pengaruh eksternal yang kurang mendukung. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika banyak para pelaku pertanian terutama para petani baik dalam dan luar negeri masih tergantung pada pestisida dalam menjaga hasil tanamannya. Dari tahun ke tahun, banyak jenis baru pestisida baik dari segi merek dagang ataupun bahan aktifnya yang ditemukan dan dipasarkan. Hal ini tentunya didasarkan akan perubahan lingkungan serta resistensi hama yang semakin kuat sehingga diperlukan inovasi yang berkelanjutan agar efektifitasnya masih tinggi di lapangan. Banyak perusahaan berlomba-lomba memproduksi, meneliti, dan memasarkan produk pestisidanya. Kualitas dan harga menjadi penentu keberhasilan pemasaran sebuah produk pestisida. Dalam pembahasan ini, dapat dilihat kinerja perusahaan berdasarkan tabel di bawah. Untuk melihat kinerja perusahaan, disini ditekankan pada indikator pendapatan perusahaan dari hasil penjualan pestisida bukan laba/rugi perusahaan mengingat banyak perusahaan pestisida yang mempunyai unit usaha selain bidang perlidungan tanaman/ pestisida. Pendapatan Seluruh unit bisnis dan Laba/Rugi yang ditampilan pada tabel di bawah mengukur kinerja perusahaan secara menyeluruh baik dalam bidang bisnis pestisida dan non-pestisida. Oleh karena itu, untuk memfokuskan pembahasan sesuai dengan judulnya, indikator yang dilihat adalah pendapatan dari hasil penjualan pestisida. Pada tabel dibawah ini, urutan perusahaan didasarkan pada pendapatan dari hasil penjualan pestisida. Tabel Rangking Perusahaan Pestisida Berdasarkan Penjualan Pestisida di Tahun 2018
Sumber : Annual Report 2018 Masing-masing Perusahaan Pestisida, Diolah 1. SyngentaPerusahaan pestisida ini terbentuk dari hasil merger antar Zeneca Agrochemichal dengan Novartis Agribusiness yang berbasis di Basel, Swiss yang dibentuk pada tahun 2000. Hingga kini, perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan pestisida terbesar di dunia. Namun semenjak tahun 2017, perusahan ini dibeli oleh China National Chemichal Corporation (ChemChina) yakni perusahaan milik Negara China dan merupakan salah satu akuisisi terbesar yang dilakukan oleh korporasi dari negeri Panda tersebut. Syngenta memproduksi beragam jenis produk untuk perlindungan tanaman mulai dari insektisida, herbisida, fungisida. Banyak produknya yang sudah dikenal di masyarakat dunia dan Indonesia pada khususya.Produk-produk seperti herbisida Gramoxone (bahan aktif Parakuat), Fungisida Amistar Top (bahan aktif Difenokonazol dan azoksistrobin) dan Score (bahan aktif difenokonazol), Bion-M (bahan aktif Mankonzeb dan Asibensolar S-metil) kemudian insektisida merek dagang virtako ( klorantraniliproldan tiametoksam), Matador (bahan aktif yakni lamda Sihalotrin), Plenum (bahan aktif Pimetrozin) adalah beberapa produk Syngenta yang sudah dijual dan dikenal masyarakat Indonesia karena terbuktif keampuhannya dalam mengendalikan hama dan patogen tanaman. Secara finansial di tahun 2018, Syngenta menunjukkan kinerja positif dengan meraih laba 1,4 milyar US Dollar. Nilai laba disini menunjukkan kinerja dari seluruh unit bisnis perusahaan tidak hanya bisnis pestisida/ perlindungan tanaman mengingat perusahaan ini juga bergerak dalam bidang penjualan benih tanaman dan bisnis lainnya. Terkait dalam bidang pestisida, pendapatan yang didapatkan sebesar 10 milyar US Dollar (belum dikurangi pengeluaran). Jika dibandingkan dengan perusahaan lain diatas, kinerja bisnisnya menunjukkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan perusahan pestisida lainnya. 2.Bayer AGBayer AG adalah perusahaan kimia dan farmasi yang terkenal dari Jerman. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1863 dan berkantor pusat di Leverkusen, Jerman. Banyak produk-produknya yang sudah dikenal luas oleh masyarakat dunia karena memang kualitasnya yang sudah teruji. Untuk memperkuat posisinya di bidang pestisida pertanian, pada tahun 2018, Perusahaan ini mengakuisisi Mosanto yang merupakan salah satu perusahaan pestisida dan benih pertanian terbesar dari Amerika Serikat. Monsanto sudah terkenal dengan produk herbisida Round Up. Di bidang industri perlindungan tanaman, perusahan ini juga mempunyai beberapa produk unggulan seperti Insektisida dengan merek dagang Decis (bahan aktif deltametrin), Buldok (bahan aktif beta silfutrin), Belt (bahan aktif flubendiamida). Fungisida dengan merek dagang Antracol (bahan aktif propineb), Nativo (bahan aktif tebukonazol dan Trifloksistrobin). Produk-produk diatas adalah produk dari Bayer dan sudah dikenal masyarakat dalam membantu mengendalikan ancaman hama dan pathogen tanaman. Secara finansial, perusahaan ini mencatatkan kinerja yang positif. Pendapatan dari penjualan pestisidanya mencapai 2,2 milyar US Dollar dan mencatatkan keuntungan sebesar 1,6 Milyar US Dollar. 3.Corteva AgrisciencePerusahaan pestisida pertanian terbesar ini terbentuk karena Merger antara 2 perusahaan besar pestisida dari Amerika yakni Dow Agro dengan Dupont di tahun 2017. Secara Finansial di tahun 2018, penjualan pestisida yang berhasil diraup 6,4 milyar US Dollar dari seluruh dunia. Namun jika ditinjau dari bisnis perususahaan secara keseluruhan,perusahaan ini masih mengalami kerugian sebesar 5 milyar US dollar. Meskipun mengalami kerugian, penjualan pestisida masih berada pada posisi ke-2 dibandingkan perusahaan lainnya. Corteva yang merupakan gabungan dari dua perusahaan pestisida yakni Dupont dan Dow Agro Beragam Produk yang sudah dijual perusahaan ini di pasar dunia dan Indonesia. Produk-produk tersebut antara lain insektisida dengan merek dagang Lannate (bahan aktif metomil), Ferterra(bahan aktif klorantraniliprol) kemudian Fungisida dengan merek dagang Delsene MX (bahan aktif Mankonzeb ), Kocide (bahan aktif tembaga Hidroksida), Zorvac (bahan aktif Famoksadon), dan Herbisida dengan merek dagang Ally plus (bahan aktif Natrium dan Metil-Metsulfuron). Beberapa produk tersebut sudah dikenal oleh petani dalam membantu mengendalikan hama dan pathogen tanaman. 4.BASF (Badische Anilin- und Soda-Fabrik)Perusahaan ini didirikan pada 1865 oleh Friedrich Engelhorm dan berpusat di Ludwigshafen am Rhein, Jerman. Perusahan ini adalah salah satu perusahaan kimia dan Pestisida besar dari Jerman selain Bayer AG dan mempunyai diversifikasi bisnis yang beragam tidak hanya bidang perlindungan tanaman. Jika ditinjau secara lebih spesifik, bisnis dalam bidang perlindungan tanaman juga ikut menyumbang pendapatan bagi perusahaan. Produk-produknya juga cukup dikenal masyarakat dunia dan Indonesia. Produk-produk seperti Regent (bahan aktif fipronil), Cabrio Top (bahan aktif Pyraclostrobin dan Metiram) adalah beberapa produk yang dikenal masyarakat luas di Indonesia. Secara Finansial di tahun 2018, kinerja perusahaan menunjukkan performa yang positif. Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan pestisida mencapai 5,8 milyar US dollar dan menjadikannya sebagai salah satu pemain besar di dunia bisnis pestisida tanaman. Secara akumulatif, laba/keuntungan yang diperoleh perusahaan 4,7 milyar US dollar. 5.FMCFood Machinery Corporation (FMC) adalah perusahaan kimia yang berasal dari negara Amerika Serikat dan merupakan salah satu perusahaan pestisida pertanian terbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1883 oleh John Bean dan berkantor pusat di Philadhelphia, Amerika Serikat. Dalam dunia perlindungan tanaman, perusahaan ini telah mengembangkan sayapnya ke berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Beragam produk pestisida yang dijual di Indonesia seperti Furadan (bahan aktif karbofuran), Marshall (bahan aktif karbosulfan), Prevathon (bahan aktif Klorantraniliprol) Preza (bahan aktif siantriniprol). Di tahun 2018, perusahaan ini mencatat kinerja yang positif dengan mencatat pendapatan dari penjualan pestisida sebesar 4,2 milyar US Dollar. Secara akumulatif, laba/ keuntungan perusahaan dari semua unit bisnisnya mecapai 502 juta US Dollar. 6. NufarmPerusahaan Agrokimia ini berasal dari Australia yang berdiri pada tahun 1956 yang bekantor pusat di Melbourne, Australia. Di bidang pestisida, perusahaan ini merupakan pemain lama dalam bidang agrokimia dan telah masuk pasar pestisida di Indonesia. Produk seperti Zat pengatur tumbuh (ZPT) dengan merk dagang Gibgro adalah beberapa contoh produknya yang dikenal masyarakat. Di tahun 2018, perusahaan ini mampu memperoleh
3,3 milyar dollar dari hasil penjualan bidang perlindungan tanaman/ pestisida. Namun secara keseluruhan, perusahaan ini masih mengalami kerugian 16 juta US Dollar. Sumber : Syngenta Annual Report 2018 Diakses Melalui https://www.syngenta.com/company/bond-investor-information/financial-results Bayer Annual Report 2018 Diakses Melalui https://www.investor.bayer.com/en/reports/annual-reports/overview/ FMC Annual Report 2018 Diakses Melaui http://www.annualreports.com/Company/fmc-corporation Nufarm Annual Report 2018 Diakses Melalui https://nufarm.com/financial-reports/annual-report-2018/ BASF Annual Report 2018 Diakses Melalui https://www.basf.com/global/en/investors/calendar-and-publications/annual-shareholders-meeting/annual-shareholders-meeting-2019.html Sumitomo Chemichal Annual Report 2018 Diakses Melalui https://www.sumitomo-chem.co.jp/english/ir/library/annual_report/detail/2018.html Corteva Annual Report 2018 Diakses Melalui https://s23.q4cdn.com/505718284/files/doc_downloads/feature_content/2020/Corteva-2019-Annual-Report.pdf Dalam dunia olahraga profesional dan pemeliharaan turfgrass, semua bidang internasional harus dipertahankan dengan standar tertinggi. & nbsp; Life Sports Turfha membuat keputusan sadar untuk mengurangi penggunaan herbisida kita di ladang rugby dan & nbsp; sepak bola & nbsp; kami mempertahankan. & nbsp;Life Sports Turfhas made a conscious decision to reduce our use of herbicides on the rugby fields and soccer pitches we maintain. Memitigasi efek herbisida pada bidang olahraga & nbsp;Industri turfgrass mutakhir dalam hal teknologi dan penelitian tanah dan inilah yang telah dipelajari Life Sports Turf. & NBSP; Tidak ada yang menjauh dari herbisida dalam pemeliharaan turfgrass, bahkan jika Anda menggunakannya dengan hemat dan mengurangi laju aplikasi, tetapi ada cara untuk mengurangi efek glikofosfat (glifosat), bahan utama pada herbisida, dengan menggunakan asam fulvat. Asam fulvat mencegah & nbsp; glifosat dari membangun di tanah dan turfgrass. Satu -satunya tempat & nbsp; asam fulvic tidak menghasilkan hasil adalah dalam jumlah gol yang dicetak. Asam fulvat Selain itu, logam berat, hormon dan glikofosfat yang ditemukan dalam bahan organik (potongan rumput) dan di tanah dinetralkan oleh cacing dalam proses pemecahan. Cacing menghasilkan produk yang disebut Vermicast. Vermicast bersama dengan asam fulvat membantu & nbsp; mengembangkan lapisan humus di tanah, sehingga meningkatkan aktivitas mikroba. Mikroba dan aktivitas cacing di lapisan humus membantu dalam mengurangi pengaruh glikofosfat di tanah. & Nbsp; Apa itu VermicastVermicast adalah pupuk alami yang kuat dan lambat dengan rasio karbon/nirogen yang sempurna. Vermicast juga dikenal sebagai cacing humus, kotoran cacing dan coran cacing adalah bi-produk dari kerusakan bahan organik oleh cacing tanah. Itu terdiri dari kotoran cacing, membusuk tubuh cacing dan lendir cacing. Vermicast dapat dipanen dari peternakan cacing dan dapat dibeli dari Life & Earth.worm farms and can be purchased from Life & Earth. Vermicast diketahui meningkatkan kualitas tanah dan karenanya memperkuat rumput selama periode waktu tertentu. & NBSP; Life Sports Turf saat ini menggunakan Vermicast di ladang sekolah di Lebone College dan ladang polo di Waterfall Equestrian Estate. & NBSP;school fields at Lebone College and the polo fields at Waterfall Equestrian Estate. © Rob Hille Risiko kesehatan yang terkait dengan glikofosfatPertempuran bernada mengamuk antara pemasok farmasi dan pejuang lingkungan, dengan profesional medis seperti, Dr. Rosemary Mason (MB, CHB, FRCA) mengatakan, "Glifosat tidak banyak membantu keanekaragaman hayati dan berbahaya bagi kesehatan manusia." & NBSP;Dr. Rosemary Mason (MB, ChB, FRCA) saying, “Glyphosate does little to help biodiversity and is harmful for human health.” Round Up adalah salah satu herbisida yang paling banyak digunakan di dunia. Mantano mengiklankan sebagai "jinak lingkungan" tetapi banyak ilmuwan tidak setuju, setelah semua herbisida diciptakan untuk membunuh. Glikofosfat telah dilarang di banyak negara karena hubungannya dengan kanker. Glyphosate juga diketahui menyebabkan masalah dengan sistem kekebalan tubuh, bakteri usus dan kesuburan. & NBSP;Scientists disagree, after all herbicides were created to kill. Glycophosphates have been banned in many countries because of its link to Cancer. Glyphosate are also known to cause problems with the immune system, gut bacteria and fertility. & nbsp; paparan glifosat yang berkepanjangan dan berlebihan akan mengakibatkan komplikasi kesehatan - & nbsp; dengan olahragawan, hortikultura, dan lanskap yang paling berisiko. Masalah dengan glifosat adalah bahwa itu adalah pembunuh yang lambat dan menumpuk di sistem Anda lembur. Molekul Glyphosate Glikofosfat menyebabkan penyakit neuron motorikKorelasi antara penyakit neuron motorik (MND) yang berkembang pada olahragawan profesional dan penggunaan pembunuh gulma seperti glikofosfat di bidang olahraga saat ini sedang dalam penyelidikan ilmiah.Motor Neuron Disease (MND) developing in professional sportsmen and the use of weed-killers such as Glycophosphates on sports fields is currently under scientific investigation. Katalis yang diusulkan untuk peningkatan MND dalam olahraga adalah mereka menghabiskan banyak waktu di lapangan dan menyerap herbisida dan bahan kimia lain dari lapangan. Bahan kimia ini menemukan jalan ke dalam aliran darah melalui lesi kulit dan air liur. Perlu disebutkan bahwa mantan kapten Springbok Joost van der Westhuizen memiliki kebiasaan menjilati jari -jarinya sebelum memberi makan bola, meninggal dari MND. Pemicu lain yang diusulkan untuk MND adalah logam berat, pelarut organik, infeksi virus atau cedera kepala berulang.Joost van der Westhuizen had a habit of licking his fingers before feeding the ball, passed away from MND. Other proposed triggers for MND are heavy metals, organic solvents, viral infections or repeated head injuries. Apa itu penyakit neuron motorikPenyakit neuron motorik, juga dikenal sebagai amyotrophic lateral sclerosis (ALS) ALS atau penyakit Lou Gehrig adalah penyakit langka yang tidak dapat disembuhkan yang biasanya berkembang di kemudian hari. Ini menyerang sistem saraf yang pada akhirnya mengakibatkan kelumpuhan dan kematian satu hingga lima tahun setelah diagnosis. Terlepas dari itu, MND adalah penyakit langka dan meskipun ada peningkatan yang nyata pada olahragawan, itu masih merupakan penyakit yang langka. & NBSP; Tidak ada penyebab langsung yang terbukti untuk penyakit ini, hanya korelasi, dan hubungan antara olahragawan dan MND saat ini sedang dalam penyelidikan medis di Italia.under medical investigation in Italy. Life Sports Turf telah membuat keputusan yang teliti untuk mengurangi penggunaan pestisida dan meningkatkan pupuk organik untuk meningkatkan kualitas tanah dan melindungi keanekaragaman hayati sebagai bagian dari perjalanan hijau Life Green Green. & NBSP;Life Green Group’s green journey. Apa herbisida yang paling umum digunakan?Glyphosate-diketahui oleh banyak nama dagang, termasuk Roundup-telah menjadi herbisida yang paling banyak digunakan di Amerika Serikat sejak tahun 2001. Produsen tanaman dapat menyemprotkan seluruh ladang yang ditanam dengan varietas biji yang direkayasa secara genetik, tetapi tidak toleran glifosat (GT), membunuh gulma tetapi tidak glifosat, GT), membunuh gulma tetapi tidak, tidak toleran glifosat (GT), membunuh gulma tetapi tidak glyphosate toleran (GT), membunuh gulma tetapi tidak glyphosate toleran (GT), membunuh gulma tetapi tidak tidak toleran glifosat, membunuh gulma tetapi tidak gligosate glyphosate, gt), membunuh gulma tetapi tidak glyphosate toleran (GT), membunuh gulma tetapi tidak tanaman.—has been the most widely used herbicide in the United States since 2001. Crop producers can spray entire fields planted with genetically engineered, glyphosate-tolerant (GT) seed varieties, killing the weeds but not the crops.
Apa herbisida padang rumput terbaik?Pilihan bagus lainnya untuk mengendalikan gulma yang lebih keras ini adalah Grazon, yang merupakan premix dari Tordon dan 2,4-D, tonggak sejarah, ditebus, dan overdrive.Ketika tanaman kayu adalah masalah utama Anda, Tordon, Spike, Obat, Surmount, dan Pasturegard biasanya adalah pilihan terbaik Anda di padang rumput dan rangeland.Tordon, Spike, Remedy, Surmount, and Pasturegard usually are your best choices in pasture and rangeland.
Jenis herbisida apa yang harus digunakan di wilayah?Herbisida nonselektif membunuh semua vegetasi (termasuk turfgrass) dan digunakan dalam renovasi rumput atau untuk gulma yang tidak dikendalikan oleh herbisida selektif.Herbisida dapat dibagi lebih lanjut menjadi kategori preemergensi dan postemergence.Herbisida preemergen diterapkan sebelum perkecambahan dan kemunculan gulma. kill all vegetation (including turfgrasses) and are used in lawn renovation or for weeds not controlled by selective herbicides. Herbicides can be further divided into preemergence and postemergence categories. Preemergent herbicides are applied prior to germination and weed emergence.
Apa herbisida selektif terbaik?Herbisida selektif adalah produk kimia yang dirancang untuk membunuh vegetasi berumput atau berumput tertentu sambil meninggalkan rumput dan tanaman yang diinginkan tidak terluka.Herbisida yang direkomendasikan teratas kami adalah herbisida Farenheit dan pembunuh gulma selektif amina 2,4-D.farenheit herbicide and 2,4-D amine selective weed killer. |
5 herbisida teratas yang digunakan di lapangan olahraga 2022
Pos Terkait
Copyright © 2024 kemunculan Inc.
