100 makalah ilmiah terbaik sepanjang masa 2022

Successfully reported this slideshow.

Your SlideShare is downloading. ×

100 makalah ilmiah terbaik sepanjang masa 2022

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun kutipan. Semata penulis masih dalam taraf belajar. Berpikir kritis menumpas krisis.

100 makalah ilmiah terbaik sepanjang masa 2022

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun kutipan. Semata penulis masih dalam taraf belajar. Berpikir kritis menumpas krisis.

More Related Content

100 makalah ilmiah terbaik sepanjang masa 2022
100 makalah ilmiah terbaik sepanjang masa 2022

100 makalah ilmiah terbaik sepanjang masa 2022
100 makalah ilmiah terbaik sepanjang masa 2022

  1. 1. “PERAN SEKOLAH DALAM PROSES SOSIALISASI POLITIK UNTUK MENYUKSESKAN PEMILU 2019” (Studi Penelitian Terhadap Siswa SMK Negeri 2 Wonosari) Diajukan Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Badan KESBANGPOL Gunungkidul 2018 Oleh: Muhammad Yasir Abdad SMK Muhammadiyah 2 Ponjong Alamat: Jl. Simpang Lima, Pathi, Genjahan, Ponjong, Gunungkidul, 55892 Telp: 083869660636 @Copyright2018 LEMBAR PENGESAHAN
  2. 2. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page ii Judul Karya Tulis “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik untuk Menyukseskan Pemilu 2019” (Studi Penelitian Terhadap Siswa SMK Negeri 2 Wonosari) Disusun untuk memenuhi syarat mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Badan KESBANGPOL Gunungkidul 2018 Disususn Oleh: Muhammad Yasir Abdad NISN. 0003584221 Pembimbing 1 Yeti Ningrum S.Pd. NBM 1149535 Pembimbing 2 Novid Dony S. S.Pd. NBM 1237380 Mengetahui, Kepala Sekolah Isnaini Rahmawati S.Kom. NBM 1149521
  3. 3. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page iii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Muhammad Yasir Abdad NISN : 003584221 Judul Karya Tulis : “Peran Sekolah Dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis yang saya sertakan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Badan KESBANGPOL 2018 adalah benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya orang lain dan belum pernah diikutkan dalam segala bentuk perlombaan serta belum pernah dimuat di manapun. Apabila di kemudian hari ternyata karya tulisini tidak sesuai dengan pernyataan ini, maka secara otomatis karya tulis saya dianggap gugur. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Gunungkidul, 1 Agustus 2018 Muhammad Yasir Abdad NISN. 0003584221
  4. 4. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page iv “PERAN SEKOLAHDALAM PROSES SOSIALISASI POLITIK UNTUK MENYUKSESKAN PEMILU 2019” Abstraksi Disusun Oleh : Tim Muda A Pemilu serentak yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019 adalah momen pesta demokrasi terbesar di Indonesia. Pesta demokrasi ini menjadi momen penting dalam menentukan masa depan bangsa 5 tahun yang akan datang, sehingga diperlukan sosialisasi politik yang baik, terutama pada pelajar selaku generasi penerus bangsa Indonesia. SMK Negeri 2 Wonosari memiliki peran penting dan fundamental di dalam proses sosialisasi politik pada peserta didik. Proses sosialisasi politik merupakan proses perkembangan individu menjai makhluk sosial yang dapat beradaptasi dengan baik di dalam masyarakat, menjadi warga yang baik serta mengerti hak dan kewajiban sebagai warga negara. Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan dan bagian darii proses sosialisasi politik baik langsung maupun tidak langsung. Proses sosialisasi politik langsung dapat dilihat dari pendidikan kewarganegaraan yang aktif, kreatif dan inovatif. Sedangkan proses sosialisasi secara tidak langsung dilakukan dengan cara magang menjadi anggota organisasi di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik sampel acak (random sampling). Hasil penelitian menunjukkan, baha yang menjadi pion-poin penting pada proses sosialisai politik terhadap siswa SMK Negeri 2 Wonosari yaitu: Pertama, Proses sosialisasi politik secara langsung melalui pembelajaran politik yang inovatif, kreatif dan menyenangkan. Kedua, proses sosialisasi politik secara tidak langsung dengan upaya peningkatan pemahaman politik melalui kegiatan ekstrakulikuler maupun organisasi sekolah seperti OSIS, ROHIS, PMR. Ketiga, pembelajaran sosialisasi politik membuat siswa menjadi paham arti perbedaan dan memiliki sikap demokratis. Penelitian ini memiliki banyak kelemahan yang diharapkan dapat diperbaiki dengan penelitian lanjutan agar didapatkan data-data yang dapat dipergunakan sebagai tinjauan terkait sosialisasi politik di sekolah. Kata kunci: Sosialisasi, politik, demokrasi, pelajar, dan organisasi.
  5. 5. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page v KATA PENGANTAR Puji syukur penulis limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktu yang telah direncanakan sebelumnya. Tak lupa sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat, semoga selalu dapat menuntun penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi syarat mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Badan KESBANGPOL Gununungkidul dengan judul: “Peran Sekolah Dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” (Studi Penelitian Terhadap Siswa SMK Negeri 2 Wonosari) Untuk menyelesaikan karya tulis ini penulis mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Drs. Immawan Wahyudi, M.H., selaku wakil bupati Kabupaten Gunungkidul sekaligus narasumber penelitian. 2. Bapak Muhammad Zainuri Ikhsan, selaku ketua KPUD Kabupaten Gunungkidul sekaligus narasumber penelitian. 3. Bapak Antok, S.Kom. M.M., selaku ketua PANWASLU Kabupaten Gunungkidul sekaligus narasumber penelitian. 4. Bapak Basuki, M.Pd., selaku kepala SMK Negeri 2 Wonosari yang telah memberikan izin penelitian kepada tim peneliti. 5. Ibu Isnaini Rahmawati, S.Kom., selaku kepala SMK Muhammadiyah 2 Ponjong yang telah memberikan dukungan moril dan materiil. 6. Ibu Yeti Ningrum, S.Pd., selaku pembimbing I yang telah membimbing rekan-rekan tim dalam penulisan karya tulis ini.
  6. 6. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page vi 7. Bapak Doni Setiyawan, S.Pd., selaku pembimbing II yang mendampingi rekan-rekan tim peneliti di lapangan. 8. Bapak, Ibu, dan Staf SMK Muhammadiyah 2 Ponjong yang telah membantu kelancaran penulisan karya tulis ini. 9. Siswa-siswi SMK Negeri 2 Wonosari, selaku responden penelitian yang telah bekerja sama dengan rekan-rekan tim peneliti dengan sangat kooperatif. 10.Rekan-rekan almamater SMK Muhammadiyah 2 Ponjong yang selalu mendukung kami, selaku perwakilan dari sekolah untuk menyusun karya tulis ini. 11.Serta semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya karya tulis ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak, apabila terdapat kekurangan dalam pembuatan karya tulis ini, penulis mohon maaf karena penulis menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis tunggu. Gunungkidul, 1 Agustus 2018 Penulis, Muhammad Yasir Abdad NISN. 0003584221
  7. 7. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ......................................................... ii ABSTRAK ......................................................... iv KATA PENGANTAR ......................................................... v DAFTAR ISI ......................................................... vii DAFTAR TABEL ......................................................... ix DAFTAR LAMPRAN ......................................................... x BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................... 1 B. Rumusan Masalah …...................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ......................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ......................................................... 3 BAB II KAJIAN TEORI ......................................................... 4 A. Sosialisasi Politik ......................................................... 4 B. Kesadaran Politik Remaja...................................................... 4 C. Jenis Sosialisasi Politik ......................................................... 5 D. Proses Sosialisasi Politik........................................................ 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................... 8 A. Desain Penelitian ……………....................................... 8 B. Ruang Lingkup dan Lokasi Penelitian…................................. 8 C. Populasi dan Sampel ……………….................................... 8 D. Metode Pengumpulan Data.................................................... 9 E. Teknik Analisis Data ......................................................... 10 BAB IV ANALISA DATA ……………………………………..… 11 A. Gambaran Umum Objek Penelitian........................................ 11 B. Gambaran Responden ………………................................... 11 C. Analisa data ………….......................................... 13 D. Proses Sosialisasi Politik di SMK N 2 Wonosari……………. 16
  8. 8. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page viii E. Hasil Sosialisasi Politik di SMK N 2 Wonosari....................... 17 BAB V PENUTUP ......................................................... A. Kesimpulan ......................................................... 19 B. Saran ......................................................... 20 C. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
  9. 9. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page ix DAFTAR TABEL Tabel 1. Responden Berdasarkan Umur.................................. 11 Tabel 2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................... 12 Tabel 3. Responden Berdasarkan Agama............................... 12 Tabel 4. Mendiskusikan Pelajaran Terkait Politik..................... 13 Tabel 5. Tingkat Aktivitas Organisasi Sekolah......................... 13 Tabel 6. Menganalisis dan Mengkritisi Berita Politik................ 14 Tabel 7. Memahami Tentang Cara Memilih sebagai Pemilih Pemula Pemilu............................................... 14 Tabel 8. Memiliki Informasi Perkembangan Politik di Indonesi ……….................................. 15
  10. 10. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page x DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Muhammad Yasir Abdad…. 22 Lampiran 2. Pedoman Wawancara Siswa………………………. 24 Lampiran 3. Pedoman Wawancara PANWASLU………………. 25 Lampiran 4. Pedoman Wawancara Wabup……………………… 27 Lampiran 5. Questioner Penelitian………………………………. 30 Lampiran 6. Foto Dokumentasi Penelitian……………………… 32
  11. 11. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu serentak 2019 adalah pesta demokrasi terbesar yang akan dilakukan sejak tahun berdirinya Indonesia. Pesta demokrasi ini menjadi momen penting dalam menentukan masa depan bangsa 5 tahun yang akan datang. Bapak Zainuri Ikhsan selaku ketua KPUD Gunungkidul saat diwawancara oleh tim peneliti mengungkapkan bahwa kesuksesan pemilu salah satunya dinilai dari sportivitas dan partisipasi peserta pemilu, dalam hal ini yang dimaksud adalah pelajar Gunungkidul. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya sosialisasi politik dari berbagai pihak yang dilakukan untuk memberikan pemahaman politik yang baik terhadap siswa atau pelajar terutama pada instansi pendidikan. Peran pendidikan di Indonesia menjadi sangat penting untuk melatih peserta didik sebagai masyarakat yang mampu menjaga keutuhan bangsanya. Konsistensi komitmen terhadap prinsip serta semangat kebangsaan didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 perlu disalurkan secara continue untuk memberikan pengetahuan yang cukup mengenai pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. Seiring dengan kemerdekaan Indonesia yakni sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan akhir abad ke-20, rakyat Indonesia telah melewati beberapa peristiwa yang mengancam keutuhan NKRI, salah satunya adalah peristiwa Malari Tahun 1974 dimana saat itu terjadi kerusuhan akibat pemerintah yang dianggap lebih condong kepada ekonomi Jepang. Dengan demikian, pemahaman yang luas mengenai hak serta kewajiban sebagai bagian dari bangsa Indonesia ini harus terus didukung dan dikembangkan, terutama pada pelajar sebagai generasi penerus kemerdekaan Indonesia. Dalam artian umum, pendidikan politik adalah cara bagaimana suatu bangsa mentransfer budaya politiknya dari generasi yang satu ke
  12. 12. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 2 generasi kemudian (Panggabean, 1994). Sedangkan menurut Gabriel. A. Almond dan Sidney Verba bahwa budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam budayanya dan sikap terhadap peran warganya yang ada dalam sistem itu. Sekolah memiliki peran yang sangat penting dan fundamental di dalam proses sosialisasi politik bagi peserta didik, yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan lingkungan masyarakat, menjadi warga negara yang baik serta mengerti akan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Sebab bagaimanapun, pada akhirnya para peserta didik akan hidup berada di tengah-tengah masyarakat. Berdasar pada latar belakang tersebut di atas, maka proses sosialisasi politik di SMK Negeri 2 Wonosari sangat menarik untuk diteliti, maka penulis menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik untuk Menyukseskan Pemilu 2019”. Alasan penulis memilih SMK Negeri 2 Wonosari, karena menurut observasi penulis sekolah tersebut memiliki karakteristik yang khas dari para siswanya yang beragam ras, suku, agama, dan kebudayaan dibanding dengan sekolah lain di wilayah kabupaten Gunungkidul. Pada pendidikan demokrasi dan sosialisai politik di sekolah ini, siswa diharapkan dapat mendemonstrasikan dan memahai budaya politik partisipan dengan berlatih dan merancang pendirian partai politik lengkap dengan gambar, visi, misi, asas, program kerja partai, dan dapat didemonstrasikan di depan siswa lain secara berkelompok serta dilanjutkan dengan dialog atau tanya jawab. Selain itu, simulasi pemilu yang dilakukan seperti pemilihan ketua OSIS, ROHIS, PMR dan organisasi lain menjadi bekal utama peserta didik dalam rangka turut menyukseskan pemilu 2019.
  13. 13. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 3 B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang didapat dari uraian tersebut adalah: 1. Bagaimana proses sosialisasi politik yang dilakukan di SMK Negeri 2 Wonosari dalam rangka menyukseskan pemilu 2019? 2. Bagaimana hasil sosialisasi politik pada siswa di SMK Negeri 2 Wonosari dalam rangka menyukseskan pemilu 2019? C. Tujuan Penelitian Adapun tujan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian yang dilakukan adalah: 1. Untuk mengetahui proses sosialisasi politik yang dilakukan di SMK Negeri 2 Wonosari. 2. Untuk mengetahui hasil sosialisasi politik pada siswa di SMK Negeri 2 Wonosari. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat penelitian secara teoritis Penelitian ini sangat diharapkan untuk dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu politik di sektor pendidikan terutama sosialisasi politik bagi siswa di sekolah yang merupakan salah satu sarana agen perubahan dan sebagai salah satu kajian studi politik dan pemerintahan yang berkaitan dengan sosialisasi politik serta partisipasi politik. 2. Manfaat penelitian secara praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber bahan informasi dan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak pemangku kepentingan di masa yang akan datang. Penelitian ini juga diharapkan untuk dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah maupun masyarakat agar dapat terdorong untuk memberikan pendidikan politik terkhusus pada para siswa SMA/MA/SMK sehingga perilaku politik siswa tersebut berdasar pada pendidikan politik yang rasional, cerdas, dan tidak menyesatkan.
  14. 14. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 4 BAB II KAJIAN TEORI A. Sosialisasi Politik Sosialisasi politik merupakan proses yang sulit dipahami. Secara luas dikatakan sosialisasi politik merupakan trasnmisi dari budaya politik kepada generasi yang baru di suatu masyarakat tertentu (Almond and Verba, 1963). Pada dasarnya, sosialisasi politik adalah suatu proses yang memperkenalkan bagaimana sistem politik kepada seseorang, dan bagaimana orang tersebut dapat menentukan tanggapan serta reaksinya terhadap gejala-gejala politik yang ada. Para ahli menggunakan istilah sosialisasi untuk menunjukkan cara bagaimana seorang anak diperkenalkan pada nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat politik, serta bagaimana mempelajari peran yang mereka harapkan untuk dijalankan saat mereka sudah dewasa. Jadi sosialisasi politik menunjuk pada proses-proses pembentukan sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku. Disamping itu, sosialisasi politik juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk “mewariskan” patokan-patokan dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi sesudahnya, proses ini disebut transmisi kebudayaan (Mas’ud, 1995). B. Kesadaran Politik Remaja Pendidikan dalam sistem yang demokratis menempatkan posisi yang sangat sentral. Secara ideal pendidikan yang dimaksud adalah untuk mendidik warga negara mengenai kebajikan dan tanggung jawab sebagai anggota civil society. Pendidikan dalam artian tersebut merupakan suatu proses yang panjang sepanjang usia seseorang untuk mengembangkan diri. Proses tersebut bukan hanya yang dilakukan dalam lingkungan pendidikan formal seperti sekolah tetapi juga meliputi pendidikan dalam arti yang sangat luas melibatkan keluarga juga lingkungan sosial. Lembaga-lembaga pendidikan harus mencerminkan proses untuk mendidik warga negara untuk ke arah suatu masyarakat sipil yang kondusif bagi berlangsungnya demokrasi dan sebaliknya harus
  15. 15. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 5 dihindarkan sejauh mungkin dari unsur-unsur yang memungkinkan tumbuhnya hambatan-hambatan demokrasi (Riza Noer Arfani, 1996). Namun selain dengan pembicaraan terhadap kesadaran politik, maka pengertian budaya politik juga perlu dikaji agar dapat dipahami secara menyeluruh, menurut Miriam Budiharjo “konsep budaya politik ini berdasar pada sebuah keyakinan, bahwa setiap politik itu didukung oleh suatu kumpulan kaidah, perasaan, dan orientasi terhadap tingkah laku politik.” (Budiarjo, 2008) C. Jenis Sosialisasi Politik Dari metode penyampaian pesan, sosialisasi politik dibagi menjadi dua yaitu: pendidikan politik dan indoktrinasi politik (Ramlan Surbakti, 1992). 1. Pendidikan Politik Pendidikan politik adalah suatu proses sosialisasi politik dialogic antar penerima dan pemberi pesan. Nilai, norma, dan simbol suatu sistem politik mulai dikenali melalui proses pendidikan ini. Selain itu, pendidikan politik juga memiliki arti sebagai point of view dalam proses dialog antara pendidik, seperti sekolah, pemerintah, hingga peserta didik dalam memahami nilai, norma, dan simbol politik yang dianggap baik dan ideal. 2. Indoktrinasi Politik Indoktrinasi politik dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan seorang oenguasa untuk memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat agar dapat menerima nilai, norma, dan simbol politik yang dianggap baik oleh penguasa tersebut. Paksaan psikologis, dan latihan yang disiplin dalam sistem politik yang totaliter melaksanakan fungsi indoktrinasi dapat berjalan melalui forum penguasa. D. Proses Sosialisasi Politik Sosialisasi politik dapat berwujud transmisi dan pengajaran yang langsung maupun tak langsung. Sosialisai langsung kalau melibatkan komunikasi informasi, nilai-nilai dan perasaan-perasaan mengenai politik
  16. 16. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 6 secara eksplisit. Mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah-sekolah lanjutan adalah sebuah contoh dari sosialisasi politik langsung (Mas’ud, 1995). Sedangkan sosialisasi politik tak langsung terutama sangat kuat berlangsung dimasa kanak-kanak dengan berkembangnya sikap penurut atau sikap pembangkang terhadap orang tua, guru, dan teman yaitu sikap-sikap yang cenderung mempengaruhi sikapnya di masa dewasa terhadap pemimpin politiknya dan terhadap sesama warga negara (Mas’ud, 1995). Terdapat dua tipe proses sosialisasi politik, yaitu sosialisasi politik langsung dan sosialisasi politik tidak langsung. 1. Sosialisasi Politik Langsung Pada proses ini, sosialisasi politik berlangsung hanya sekali, yaitu saat hal-hal yang diorientasikan ataupun ditransmisikan adalah hal yang bersifat politik saja. Proses sosialisasi politik ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut: a. Peniruan Perilaku (Imitasi) Pada proses ini, seseorang mendapatkan orientasi politik dengan cara meniru perilaku politik orang lain. Seseorang bukan hanya akan meniru pandangan politik, namun juga sikap politik, tingkah laku politik, serta keterampilan dalam berpolitik. b. Proses Antisipatori Antisipatori adalah proses sosialisasi politik dengan cara belajar bersikap dan berperilaku seperti tokoh politik yang dianggap ideal. c. Pendidikan Politik Proses pendidikan politik adalah upaya yang dilakukan secara sadar untuk memberikan orientasi politik tertentu yang dapat dilakukan di sekolah, organisasi, partai politik, diskusi, serta forum-forum politik.
  17. 17. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 7 d. Pengalaman Politik Pengalaman politik adalah proses terjun langsung dalam berbagai macam kegiatan politik ataupun terlibat langsung dalam kegiatan partai politik. 2. Sosialisasi Politik Tidak Langsung Sosialisasi politik tidak langsung pada mulanya merupakan orientasi masyarakat pada hal yang bukan politik (non politic), namun kemudian terpengaruh untuk dapat memiliki orientasi politik. Sosialisasi politik tidak langsung dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Proses Interpersonal Hubungan individu dengan individu yang lain pada awalnya tidak ada kaitanya dengan politik, namun nantinya akan mendapat pengaruh apabila berhubungan dengan hal yang berorientasi politik. Misalnya, hubungan seorang siswa dengan guru, nantinya akan membentuk sikap politik siswa apabila ia akan bertemu walikota/bupati. b. Magang Magang di tempat tertentu yang tidak memiliki orientasi politik, nantinya akan mempengaruhi seseorang ketika berhubungan dengan politik. Misalnya, seorang siswa yang aktif dalam organisasi sekolah siswa belajar megenal rapat, melakukan pemilihan ketua dan membuat suatu keputusan. Kegiatan tersebut akan membantu apabila siswa nantinya terjun langsung dalam dunia politik praktis.
  18. 18. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 8 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Format desain penelitian ini adalah tipe deskriptif kuantitatif. Penelitian dengan tipe ini dimasudkan untuk mendapatkan informasi suatu gejala yang ada, yaitu gejala yang terjadi saat penelitian sedang dilakukan. Menurut Suharsini dan Arikunto (2009), penelitian tipe deskriptif kuantitatif adalah dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variable, gejala atau keadaan. B. Ruang Lingkup dan Lokasi Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah seputar peran sekolah dalam proses sosialisasi politik untuk menyukseskan pemilu 2019 dengan melakukan studi penelitian terhadap siswa di SMK Negeri 2 Wonosari. SMK Negeri 2 Wonosari beralamatkan di Jalan KH. Agus Salim, Ledoksari, Kepek,Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55813. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sujana, 1992). Pada penelitian ini, populasi adalah keseluruhan siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Wonosari yang berjumlah 473 siswa. 2. Sampel Arikunto (2005) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populsai. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15%
  19. 19. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 9 atau 20%-25%. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 100 (21%) dari 473 orang. D. Metode Pengumpulan Data Nasir (2003) mengatakan bahwa metode pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan penelitaian. Data yang dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan, dan beragam fakta yang berkaitan dengan fokus penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan dan mempelajari buku-buku, jurnal, atau media lain yang ada kaitannya dengan masalah karya tulis ini. 2. Interview (Wawancara) Metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan bertatap muka dengan narasumber secara langsung ataupun melalui media online (whatsapp) untuk mencari tahu sebuah informasi yang diinginkan mengenai sebuah tema pembahasan. 3. Angket (Questioner) Metode ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan validitas yang mendekati keadaan sebenarnya untuk mencari tahu mengenai pemahaman politik dan sosialisasi politik di sekolah yang diisi oleh 100 sampel/responden dengan teknik sampel acak (random sampling). 4. Pengamatan Untuk mendapatkan suatu informasi, maka pengamatan juga penting untuk dilakukan guna mengetahui gerak-gerik berpola yang dilakukan objek penelitian selama masa penelitian dilakukan.
  20. 20. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 10 E. Teknik Analisa Data Analisis data deskriptif kuantitatif adalah analisa data yang dapat dianalisis dengan nonstatistik maupun dengan statistik. Analisa data dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif masih bersifat nonstatistik, dan kalaupun dikemukakan dengan angka-angka masih sangat sederhana yaitu frekuensi dan prosentase. Analisa statistik deskriptif merupakan statistik yang bertugas untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif sifatnya sangat sederhana dalam arti tidak menghitung dan tidak pula menggenerasikan hasil penelitian (Suharsini dan Arikunto, 2009).
  21. 21. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 11 BAB IV ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Negeri 2 Wonosari didirikan dibawah pimpinan Bapak R. Tjokroharjono pada tahun 1968 dengan nama STM Swasta. Kemudian pada tanggal 7 Februari 1975 diresmikan dengan nama SMK Negeri 2 Wonosari dengan dikuatkan SK Meteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 020/0/1975 dengan kepala sekolah bapak Subandi HK. Pada tahun ini, SMK Negeri 2 Wonosari memiliki 1424 jumlah siswa dengan total 45 rombongan belajar. Karakteristik siswa-siswi SMK Negeri 2 Wonosari sangat heterogen. Heterogenitas ini dapat dilihat dari ragam budya, agama, ras dan golongan karena siswanya yang tidak hanya datang dari lingkup kecamatan Wonosari. Kemudian heterogenitas ini yang menarik perhatian peneliti untuk mengkaji lebih lanjut mengenai SMK Negeri 2 Wonosari, terutama pada sektor pendidikan dan sosialisasi politik. B. Gambaran Responden Secara umum responden dalam penelitian ini dapat digambarkan bahwa responden sebanyak 100 siswa yang tersebar di kelas XI dan dikategorikan berdasarkan umur, jenis kelamin, dan agama, sebagaimana tersebut pada table berikut: 1. Respindonden Berdasarkan Umur Tabel 1. Responden Berdasarkan Umur No umur Jumlah Prosentase 1 15 Tahun 8 8% 2 16 Tahun 27 27% 3 17 Tahun 63 63% 4 18 Tahun 2 2% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari identitas responden) Responden sebagian besar berusia 17 tahun yang menduduki urutan pertama dengan jumlah 63 (63%), disusul usia 16 tahun dengan jumlah 27 (27%) sedangkan responden berusia 15 tahun menempati posisi ketiga dangan jumlah 8 responden atau
  22. 22. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 12 8% jumlah data responden keseluruhan dan siswa berusia 18 tahun di posisi paling akhir dengan jumlah 2 responden atau 2% jumlah data responden keseluruhan. Jika responden sudah berusia 17 tahun ke atas pada tanggal 17 April 2019, maka responden tersebut sudah dapat menyalurkan hak suaranya pada pemilu serentak. Berdasarkan pada hasil diatas, sebagian besar responden sudah dapat menyalurkan hak suaranya. 2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1 Laki-Laki 74 74% 2 Perempuan 26 26% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari data responden) Komposisi jenis kelamin responden didominasi laki-laki dengan jumlah 74 siswa atau 74%, sedangkan jumlah responden perempuan sebanyak 26 atau 26%. Hal ini tidak jauh berbeda dengan data keseluruhan siswa kelas XI dengan jumlah 473 siswa, 350 siswa laki-laki dan 123 siswa perempuan. 3. Responden Berdasarkan Agama Tabel 3. Responden Berdasarkan Agama No Agama Jumlah Prosentase 1 Islam 89 89% 2 Kristen 8 8% 3 Katholik 3 3% 4 Hindu 0 0% 5 Budha 0 0% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari identitas responden) Mayoritas responden dalam penelitian ini memang beragama islam dengan jumlah 89 siswa (89%), beragama Kristen 8 (8%), dan beragama katholik sebanyak 3 siswa atau 3% dari jumlah responden. Penelitian secara acak (random sampling) ini tidak berdasarkan agama, dengan demikian maka peneliti tidak bermaksud mendiskriminasi atau membeda-bedakan agama.
  23. 23. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 13 C. Analisis Data 1. Sosialisasi Politik a. Mendiskusikan pelajaran terkait politik Tabel 4. Mendiskusikan Pelajaran Terkait Politik No Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Sering 28 28% 2 Kadang-kandang 67 67% 3 Tidak Pernah 5 5% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari questioner) Diskusi permasalahan politik ini biasanya terdapat pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Sekolah sebagai agen sosialisasi politik memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan politik bagi siswa. Jika dilihat dari tabel diatas ternyata terdapat 28 siswa atau 28% responden yang sangat suka membahas hal-hal yang bersentuhan dengan politik sehingga dalam suatu kesempatan diskusi, siswa ini akan sangat baik dalam mengangkat isu-isu politik terkini dan membahasnya. Akan tetapi terdapat 67 siswa atau sebesar 67% responden hanya kadang-kadang membahas hal yang menyangkut politik, namun ini masih lebih baik dibanding dengan siswa yang sama sekali tidak pernah berdiskusi perkara politik yaitu sebanyak 5 siswa atau 5% dari jumlah responden keseluruhan. b. Tingkat Aktivitas Organisasi di Sekolah Tabel 5. Tingkat Aktivitas Organisasi Sekolah No Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Sering 77 77% 2 Kadang-kadang 18 18% 3 Tidak pernah 5 5% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari questioner) Kiranya sangat menggembirakan bahwa 77 (77%) responden memberikan penilaian yang baik dengan sering mengikuti organisasi di sekolah, artinya bahwa organisasi di
  24. 24. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 14 sekolah memberikan pengalaman yang sangat baik bagi pembentukan karakter siswa sebagai warga negara. Sementara 18% atau 18 siswa memberi penilaian cukup baik, yang artinya kelompok ini belum terlalu merasakan manfaat berorganisasi. Sedangkan 5 siswa atau 5% data responden tidak pernah ikut dalam organisasi sekolah. c. Menganalisis dan Mengkritisi Berita Politik Tabel 6. Menganalisis dan Mengkritisi Berita Politik No Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Sering 28 28% 2 Kadang-kadang 63 63% 3 Tidak pernah 9 9% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari questioner) Kemampuan untuk menganalisa dan mengkritisi berita politik sudah cukup baik, ini terbukti dengan adanya 28 (28%) responden sering menganalisa dan menkritisi berita politik. Sedangkan yang kadang-kadang lebih banyak jumlahnya yaitu sebesar 63 (63%) responden dan yang tidak pernah sebanyak 9 (9%) responden. Bagi siswa, pencapaian ini sudah sangat baik mengenai pemahaman politik, karena sudah memiliki kemampuan untuk menganalisa bahkan sudah ada kemampuan dan keberanian untuk mengkritisi. 2. Pembelajaran Politik a. Memahami tentang cara memilih sebagai pemilih pemula dalam pemilu 2019 Tabel 7. Memahami Tentang Cara Memilih Sebagai Pemilih Pemula Pemilu 2019 No Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Baik 81 81% 2 Cukup baik 12 12% 3 Kurang baik 7 7% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari Questioner)
  25. 25. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 15 Hasil dari pembelajaran politik tentang cara memilih dalam pemilu ternyata sangat baik, dari 100 responden 81 (81%) siswa memahami dengan baik cara memilih sebagai pemilih pemula pemilu 2019. Cukup baik dalam memahami cara memilih sebanyak 12 (12%) siswa, sedangkan 7 siswa atau (7%) jumlah responden yang kurang baik memahami cara memilih sebagai pemilih pemula pemilu 2019. Siswa mayoritas memiliki keinginan kuat untuk menyalurkan hak suaranya di pemilu 2019 sebagai pemilu pertama dalam suatu pesta demokrasi regional. Potensi ini perlu diberikan sosialisasi yang baik karena sifat pemilih pemula yang masih labil dan emosional. Sosialisasi ini berguna untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran seperti money politic yang menjadi permasalahan besar bagi pesta demokrasi di Indonesia. b. Memiliki informasi perkembangan politik di indonesia Tabel 8. Memiliki Informasi Perkembangan Politik di Indonesia No Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Baik 27 27% 2 Cukup baik 64 64% 3 Kurang baik 9 9% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari Questioner) Pada penelitian ini hanya 27 siswa atau (27%) yang memiliki informasi perkembangan politik dengan baik. Pada tingkat yang cukup ditunjukkan dengan 64 siswa (64%) responden dan pada tingkat kurang baik dalam memiliki informasi perkembangan politik di Indonesia sebesar (9%) atau 9 responden. Hal ini masih dianggap wajar karena hanya sedikit responden yang kurang dalam memiliki informasi perkembangan politik, mengingat siswa atau kawula muda umumnya bersikap kurang peduli dengan perkembangan politik karena merasa belum cukup umur.
  26. 26. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 16 D. Proses Sosialisasi Politik di SMK Negeri 2 Wonosari Proses sosialisasi politik berjalan terus menerus selama hidup seseorang yang diawali dari masa kanak-kanak dalam lingkungan keluarga. Setelah anak melewati usia sekolah maka proses sosialisasi akan dilanjutkan oleh sekolah. Sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik, mengajar, memperbaiki serta memperhalus tingkah laku. Sementara dalam perkembangan kepribadian anak didik, sekolah meiliki peran penting dengan melalui kurikulum pendidikan yang disusun dan dikembangkan berdasarkan karakteristik sekolah. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan pendidikan-pendidikan yang tidak diperoleh dari keluarga. SMK Negeri 2 Wonosari adalah salah satu institusi pendidikan yang menekankan pada kepentingan masa depan siswanya. Di dalam pendidikan politik, bentuk sosialisasi yang diberikan kepada siswa secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Diskusi dan Pendidikan Kewarganegaraan Kegiatan pembelajaran untuk menggali kesadaran politik, berdiskusi tentang peran dan fungsi partai politik dan memahami norma maupun simbol politik. Inovasi dan kreativitas siswa dalam hal ini sangat dituntut untuk dapat bersaing, bersaing bahkan bertanding dengan organisasi politik lainnya. Presentasi tentang partai kecil yang dibuat dengan simulasi kemudian menjadi media berargumentasi serta memaparkan visi dan misi, hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan siswa mengenai budaya politik. 2. Dorongan untuk Berorganisasi Magang atau keterlibatan siswa pada organisasi yang berada di sekolah seperti OSIS, MPK, ROHIS, dan PMR merupakan aktifitas non politik yang diharapkan dapat mempengaruhi siswa ketika dirinya berhubungan dengan politik secara langsung. Siswa yang ikut dalam organisasi akan belajar mengenal rapat, voting, berdebat atau
  27. 27. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 17 berargumen dan membuat keputusan. Kegiatan ini sangat membantu manakala siswa nanti benar-benar terjun dala dunia politik praktis. Hal ini pula yang dapat menjadikan potensi pelajar sebagai faktor kesuksesan pemilu 2019, karena dengan belajar persoalan politik mereka akan mampu menjadi masyarakat yang paham bagaimana memilih pemimpin yang baik di masa yang akan datang serta menjadi masyarakat yang memiliki budaya politik berkemajuan. E. Hasil Sosialisasi Politik di SMK Negeri 2 Wonosari Hasil yang diperoleh melalui proses sosialisasi politik yang dilakukan di SMK Negeri 2 Wonosari dapat memberi pemahaman dan pengalaman serta membentuk siswa menjadi warga yang cerdas, kritis, analitis, dan partisipatif. Berdasarkan dari hasil penelitian, sikap demokratis yang ditunjukkan dari hasil sosialisasi politik mendidik siswa menjadi adaptif dan kreatif dala bermasyarakat dan bernegara. Secara umum hasil yang ditunjukkan setelah adanya sosialisasi politik di SMK Negeri 2 Wonosari adalah sebagai berikut: 1. Menjunjung Nilai Persaudaraan Nilai persaudaraan ditunjukkan dengan sikap menghargai sesama teman baik di dalam organisasi ataupun di ruang kelas yang ditandai dengan minimnya nilai dikriminasi antar teman. 2. Mengedepankan Sikap Toleransi Toleransi dapat diartikan sebagai sikap menerima akan hal yang diutarakan oleh orang lain atau perbedaan yang dimiiki orang lain. Jika toleransi menghasilkan adanya tatacara pergaulan yang dinamis antar kelompok siswa yang berbeda-beda, maka hasil itu sipahami sebagai hikmah atau manfaat dan pelaksanaan ajaran yang benar. 3. Berpikir Kritis Kedewasaan dalam berpikir serta tanggung jawab adalah cerminan dalam menjaga nilai-nilai kebebasan. Siswa berhak melakukan apa saja secara merdeka dalam menyampaikan
  28. 28. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 18 pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasi karya siswa lain untuk melakukan hal yang sama. Sikap kritis dalam berpikir termasuk nilai yang harus ditingkatkan dengan menambah kepekaan terhadap situasi politik, tajam dalam mengevaluasi dan tepat dalam mengantisipasi. 4. Menjunjung Tinggi Solidaritas Solidaritas merupakan perekat demokrasi agar tidak jatuh ke dalam perpecahan akibat mengutamakan kebebasan probadi. Kebersamaan yang dibangun oleh siswa sangat bernilai positif apabila dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan kebersamaan atau setia kawan sangat dijunjung tinggi untuk menghindari ketidakpedulian terhadap siswa lain dan untuk menjauhkan dari sifat egois yang berlebihan. 5. Pendewasaan Individu Hasil yang sangat memuaskan ketika siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mendewasakan diri melalui organisasi. Sikap yang baik dalam memimpin, bertutur dengan sopan, dam mengembangkan potensi dalam diri secara maksimal dan diimplementasikan secara langsung dengan teman sebaya ini menjadi proses pendewasaan alami yang dihasilkan dari sosialisasi politik tidak langsung melalui organisasi. Keberagaman atau pluralisme tidak menghalangi siswa untuk berkumpul dan bekerja sama. Hal ini sering diwujudkan dalam kegiatan siswa yang beraneka ragam. Selain itu organisasi mengajarkan siswa untuk berlaku jujur, adil, dan terbuka kepada sesama. Hasil inilah yang diharapkan mampu menjadikan siswa memahami persoalan politik yang mengedepankan demokrasi. Turut aktif dalam mencari penyelesaian isu-isu politik dalam rangka menyukseskan pemilu 2019 dengan segala aspek yang diperhatikan. Dengan segala potensi yang ada, pelajar diharuskan untuk mampu membawa kemajuan bagi dunia perpolitkan di Indonesia.
  29. 29. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 19 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sosialisasi politik merupakan salah satu cara dqalam mengembangkan dan menginformasikan politik, maka fungsi yang paling mendasar dari sosilaisasi politik ini adalah memberikan pengetahuan pembelajaran kepada masyarakat agar mereka mengetahui dan memahami secara benar tentang apa yang ada dalam politik. Proses sosialisasi politik yang dilakukan di SMK negeri 2 Wonosari selain melalui proses sosialisasi politik langsung juga menggunakan sosialisasi politik secara tidak langsung. Sosialisasi secara langsung lebih banyak dilakukan saat pembelajata pendidikan kewarganegaraan dengan mengangkat isu-isu politik dan membahasnya di dalam kelas, sedangkan sosialisasi secara tidak langsung dilakukan saat siswa sedang aktif dalam organisasi, yang mana menjadi media belajar mengenai rapat, menentukan keputusan, berargumen, dan lain sebagainya yang akan berguna apabila siswa masuk dalam dunia politik di masa depan. Hasil dari sosialisasi politik di SMK Negeri 2 Wonosari dinilai sangat bagus dalam membentuk karakter siswanya. Secara umum hasil sosialisasi tersebut dapat dilihat melalui perlembangan siswa dalam 5 hal, yaitu : 1) tingginya nilai persaudaraan, 2) mengedepankan sikap toleransi, 3) mempu berpikir kritis, 4) menjunjung tinggi solidaritas, dan 5) mendewasakan individu siswa. Hasil inilah yang jelas terlihat pada siswa setelah menerima sosialisasi politik yang cukup dari sekolah. Oleh kerena itu hasil sosialisasi politik yang dilakukan di SMK Negeri 2 Wonosari diharapkan dapat mempengaruhi siswa agar menjadi memiliki karakter dan menjunjung tinggi nilai dan norma serta menjadi siswa yang memiliki sikap demokratis dalam rangka turut menyukseskan pemilu serentak 2019.
  30. 30. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 20 B. Saran Sesuai dengan teori yang ada bahwa sekolah adalah sebagai agen sosialisasi politik yang harus mampu melahirkan generasi yang cerdas intelektual dan emosiaonal serta memiliki keterampilan kewarganegaraan. SMK Negeri 2 Wonosari telah mengambil inisatif dengan merumuskan kebijakan yang berdampak positif dalam pengembangan budaya politik pada siswa. Dalam membentuk generasi muda yang terampil ini harus mendapat dukungan berbagai pihak pemangku kepentingan bersama mengambil peran guna wujudkan generasi baru yang akan menjadi pengemban amanah sebagai pewaris keberlangsungan bangsa Indonesia di sektor politik. Pemerintah Gunungkidul, dalam hal ini Badan KESBANGPOL memiliki tugas segagai pelayan masyarakat harus mengambil peran yang bersinergi dengan program sekolah yang berkaitan pendidikan politik remaja secara berkelanjutan. Salah satunya adalah diadakannya lomba karya tulis ilmiah yang harus terus ditingkatkan untuk memantau sejauh mana pengetahuan politik siswa di Gunungkidul. Demikian juga KPUD Gunungkidul sebagai penyelenggara pemiliu harus meningkatkan program sosialisasi pemili di sekolah walaupun hanya dilaksanakan setiap menjelang pelaksanaan pemilihan, mengingat potensi pemilih pemula yang perlu mendapat perhatian yang besar guna menyukseskan pemilu serentak 2019. C. Keterbatasan Penelitian Ibarat kata tidak ada gading yang tak retak, penelitian ini tentu saja memiliki banuak kelemahan dan keterbatasan didalamnya, walaupun peneliti sudah memaksimalkan untuk mengungkap hasil penelitiannya. Penelitian ini kurang mempresentasikan keseluruhan hasil penelitian karena keterbatasan pemikiran dan keterbatasan jumlah halaman penyusunan karya tulis ini yang telah diatur oleh panitia yaitu maksimal 20 halaman. Kelemahan yang terdapat dalam penyusunan ini diharapkan menjadi masukan dan pertimbangan positif bagi penulis agar lebih baik pada penelitian yang akan datang.
  31. 31. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 21 DAFTAR PUSTAKA Almond, Gabriel A., and Sidney Verba. 1963. The Civic Culture. PrincetonNJ: Princeton University Press Arikunto, Suharsini. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsini. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Beck, Paul Allen. 1977. “The Role of Agents in Political Socialization” in Stanley Allen Renshon (ed.), Handbook of Political Socialization Theory and Research. New York: The Free Press Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Mas’oed, Mohtar. 1995. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gajah Mada University Pres Nasir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia Noer, Arfani Riza. 1996. Demokrasi Indonesia Kontemporer. Grafindo Persada Panggabean, Lily M. G. 1994. Red tide di Indonesia: Perlukah diwaspadai?. Jakarta: Oseana Sudjana. 1992. Metode Statistik. Bandung : Tarsito Surbakti, Ramlan. 2005. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo
  32. 32. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 22 Lampiran 1. Riwayat Hidup Muhammad Yasir Abdad IDENTITAS 1. Nama : Muhammad Yasir Abdad 2. Tempat, Tanggal Lahir : Gunungkidul, 14 Mei 2000 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Agama : Islam 5. Sekolah : SMK Muhammadiyah 2 Ponjong 6. NISN : 003584221 7. Jurusan : Multimedia 8. Nama Orang Tua - Ayah : Lugiyono - Ibu : Rawen 9. Alamat : Kwangen Lor, Rt 03/Rw 05, Pacarejo, Semanu, ;ihnpoisdhfpnodifhnpoihdfopnGunungkidul, 558931 RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SD : SD N Kwangen (2007-2013) 2. SMP : SMP PGRI Semanu (2013-2016) 3. SMK : SMK Muh. 2 Ponjong (2016-sekarang) RIWAYAT ORGANISASI 1. Ketua OSIS SMP PGRI Semanu (2014-2015) 2. Ketua Umum Pimpinan Ranting IPM SMK M 2 Ponjong (2016-2017) 3. Ketua Umum Pimpinan Cabang IPM Ponjong (2017-Sekarang) 4. Bid. Pengkajian Ilmu Pengetahuan PD IPM Kab. Gunungkidul (2018-Sekarang) 5. Ketua Umum Dewan DSW Provinsi DIY (2018-Sekarang) KEPANITIAAN DAN SEMINAR 1. Ketua Panitia Long March OSIS PGRI (2015) 2. Ketua Panitia PKTM 1 PR IPM SMKM 2 Ponjong (2017) 3. Ketua Panitia PPDB SMK M 2 Ponjong (2017) 4. Ketua Panitia Ekspedisi MUDA (2017) 5. Ketua Panitia Musyawarah Pimpinan Cabang IPM Ponjong (2017) 6. Div. PDD Konferensi Pimpinan Daerah IPM Gunungkidul (2018) 7. Div. PDD PKTM 2 PD IPM Gunungkidul (2018) 8. Penanggung Jawab Millenial Generation Seminars (2018) 9. Penanggung Jawab Lomba Lintas Alam Pelajar Gunungkidul (2018) 10. Seminar Sustainable Development Goals 2030 (2018)
  33. 33. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 23 KARYA TULIS 1. Penerapan “3R” Pada Masyarakat Konsumtif (2016) 2. Smart City Concept (2017) 3. Perbaikan Pola Politik Masyarakat Indonesia (2017) 4. Internet and Social Media to Boost The Potential of Student (2017) 5. Maintaining Diversity by Fostering Religious Tolerance in Student (2017) 6. El-Inc Machine sebagai Penyedia BBM Terbarukan (2017) 7. Hexagonal Filtration System (2018) CATATAN PRESTASI 1. Juara II Ceramah Agama Putra Tingkat Kecamatan semanu (2014) 2. Juara IV Senam Pramuka Jilid 2 Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2015) 3. Juara I Ceramah Agama Putra Tingkat Kecamatan Semanu (2015) 4. Juara I Macapat SLTA Putra Tingkat Kecamatan Ponjong (2016) 5. Juara I Ceramah Agama Putra Tingkat Kecamatan Ponjong (2016) 6. Juara I Ceramah Agama Putra Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2016) 7. Juara II Ceramah Agama Putra Tingkat Provinsi DIY (2016) 8. Sebagai Peserta LKS Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2016) 9. Juara II Cipta Baca Puisi FLSSN Kabupaten Gunungkidul (2016) 10. Sebagai peserta PDH Kader Muhammadiyah Gunungkidul (2017) 11. Juara I MYPC Tingkat Nasional (2017) 12. The Best Participant In International Diplomatic Course (2017) 13. Sepuluh Besar Audisi Mubaligh Muda DIY (2017) 14. Predikat Terbaik Pada Pesantren Ramadhan (2017) 15. Sebagai Peserta FNQ Kabupaten Gunungkidul (2017) 16. Juara III Lomba Karya Tulis KESBANGPOL Gunungkidul (2017) 17. Peserta Test of English International Communication (2017) 18. Juara III LKTI Olympicad V Bandar Lampung Tingkat Nasional (2017) 19. Juara I Khutbah Jum’at Tingkat Kecamatan Ponjong (2017) 20. Juara III Khutbah Jum’at Tingkat Kabupaten Gunungkidul (2017) 21. Penganugrahan Gunungkidul Award Pemuda Berprestasi (2018) 22. Juara I Lomba Film Pendek FLSSN Kab. Gunungkidul (2018) 23. The Ambassador of Indonesian Peace (2018)
  34. 34. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 24 Lampiran 2. Pedoman Wawancara Siswa : 1. Jelaskan alasan Anda. Mengapa kepercayaan Anda sangat rendah terhadap para politisi, baik ketika kampanye sebagai calon legislatif ( janji kampanye dan mengumbar janji maupun saat menjadi anggota legislatif ( memperjuangkan aspirasi rakyat )? ------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------- 2. Jelaskan alasan Anda. Mengapa kepercayaan Anda sangat tinggi terhadap Pemerintah ( upaya pemerintah dalam memberantas korupsi dan menggunakan sumber daya yang ada) ? ------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------- 3. Jelaskan alasan Anda. Mengapa Anda menyukai kegiatan organiasasi sekolah yang banyak menyita waktu dan kadang-kadang juga meninggalkan pelajaran ! ------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------- 4. Jelaskan manfaat dan keuntungan aktif dalam organisasi sekolah, baik manfaat di dalam sekolah maupun di luar sekolah setelah menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ! ------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------
  35. 35. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 25 Lampiran 3. Pedoman Wawancara Panwaslu 1. Siapa saja yang berhak menjadi pemilih dalam pemilu 2019? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- 2. Apakah pelajar dapat menyalurkan hak politiknya melalui pemilu? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- 3. Seberapa besar pengaruh pelajar dalam pelaksanaan pemilu 2019? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- 4. Seperti apa potensi pelajar sebagai pemilih pemula dalam menyukseskan pemilu 2019? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- 5. Apa saja yang menjadi aspek penentu keberhasilan/kesuksesan pemilu di kalangan pelajar? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 6. Apa saja risiko yang dialami pelajar jika tidak mendapat sosialisasi politik yang memadahi? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 7. Bagaimana cara sosialisasi politik yang palling tepat untuk diterapkan terhadap pelajar? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- 8. Mengapa sosialisasi politik perlu diberikan kepada pelajar? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- 9. Bagaimana peran serta pemerintah dalam memberikan sosialisasi politik terhadap pelajar? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------
  36. 36. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 26 10.Kami pernah menyaksikan di saat pelaksanaan pemilihan, ternyata serangan fajar itu memang ada. Apa sikap PANWASLU terkait masalah ini? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- 11.Ada pemilih yang menganggap karena nilai suara mereka hanya satu maka tidak ada artinya, sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk memilih. Apa peran PANWASLU terhadap apatisme politik pemilih? Apakah juga ada usaha dari pihak tertentu untuk mempraktekan KKN ? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------- 12.Apa perbedaan politik periode Jokowi dan periode sebelumnya? Apakah mengalami perkembangan atau sebaliknya? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- 13.Seperti apa target dari PANWASLU dalam menyukseskan pemilu 2019? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------- 14.Seperti apa harapan PANWASLU kepada pelajar di Gunungkidul dalam rangka menyukseskan pemilu 2019? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 15.Seperti apa potret perpolitikan di kabupaten Gunungkidul saat ini? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 16.Bagaimana pesan dan kesan saudara mengenai diadakannya Lomba Karya Tulis Ilmiah dari Badan KESBANGPOL Gunungkidul? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------------------------------------------------
  37. 37. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 27 Lampiran 4. Pedoman Wawancara Wabup Gunungkidul Nama : Jabatan : TTL : No. Telp : Pertanyaan : 1. Menurut bapak apa pengertian politik? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 2. Mengapa Pemilu 2019 dikatakan sebagai Pemilu terbesar di Indonesia? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 3. Apa faktor yang diperlukan dalam menyukseskan pemilu 2019? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 4. Apakah pelajar perlu terlibat dalam Pemilu 2019? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 5. Seberapa besar peran serta pelajar dalam penyelenggaraan Pemilu 2019? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 6. Apakah kemudian sosialisasi politik bagi pelajar di Gunungkidul telah dilakukan secara merata oleh pemerintah dan pihak terkait? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------
  38. 38. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 28 7. Apa risiko yang didapat pelajar jika tidak mendapatkan sosialisasi politik yang memadahi? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 8. Apakah pendidikan politik di sekolah perlu diterapkan bagi pelajar di Gunungkidul? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 9. Bagaimana melatih pelajar untuk melaksanakan pemilu yang LUBERJURDIL di lingkup sekolah? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 10.Kami pernah menyaksikan di saat pelaksanaan pemilihan, ternyata serangan fajar itu memang ada. Bagaimana sikap pemerintah Gunungkidul terkait masalah ini? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 11.Melihat keadaan di lapangan, kami menemukan banyak sekali masyarakat yang apatis menanggapi isu-isu politik. Apa yang dilakukan pemerintah Gunungkidul terhadap apatisme politik di masyarakat? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 12.Ada pemilih yang menganggap karena nilai suara mereka hanya satu maka tidak ada artinya, sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk memilih. Apa peran Pemerintah Gunungkidul terhadap sikap politik pemilih ini? Apakah juga ada usaha dari pihak tertentu untuk mempraktekan KKN? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 13.Sosialisasi politik seperti apa yang tepat untuk diterapkan bagi pelajar di Gunungkidul? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------------------
  39. 39. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 29 --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 14.Sebagai pelaku politik di kabupaten Gunungkidul, menurut bapak seperti apa potret politik di Gunungkidul? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 15.Apa target pemerintah di sektor perpolitikan di kabupaten Gunungkidul kedepannya? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 16.Apakah pemerintah sudah menerapkan regulasi yang tepat bagi masyarakat di Gunungkidul? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 17.Apa perbedaan mengenai pemerintahan Presiden periode ini dan periode sebelumnya? Apakah mengalami perkembangan atau sebaliknya? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 18.Bagaimana pandangan bapak mengenai kebijakan pendidikan saat ini, semisal Zonasi bagi pelajar di Gunungkidul? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 19.Bagaimana harapan bapak tentag kemajuan bagi pelajar Gunungkidul? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------- 20.Bagaimana pesan dan kesan bapak mengenai diadakannya Lomba Karya Tulis Ilmiah oleh badan KESBANGPOL Gunungkidul? --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------
  40. 40. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 30 Lampiran 5. QUESTIONER “PERAN SEKOLAH DALAM PROSES SOSIALISASI POLITIK UNTUK MENYUKSESKAN PEMILU 2019” (Studi Penelitian Terhadap Siswa SMK Negeri 2 Wonosari) Penelitian Oleh: Muhammad Yasir Abdad NISN 0003584221 untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Badan KESBANGPOL Gunungkidul 2018 PENTING!!! Identitas Anda tidak akan dipublikasikan. Jawaban yang Anda berikan dijamin kerahasiannya. I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : …………………………………. 2. Kelas : …………………………………. 3. Umur : …………………………………. Tahun 4. Jenis kelamin : …………………………………. 5. Agama : …………………………………. 4. Alamat : …………………………………. 5. No. telp./HP : …………………………………. 6. Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Wonosari II. PETUNJUK PENGISIAN 1. Baca dan pahamilah pertanyaan-pertanyaan yang tersedia, setiap pertanyaan diikuti beberapa jawaban. Anda cukup memilih salah satu jawaban yang tersedia. 2. Anda cukup memberi tanda (√) pada pilihan jawaban. Dalam hal ini tidak ada jawaban benar dan salah, yang penting jawaban yang dipilih betul-betul sesuai dengan yang Anda alami dan rasakan sekarang. 3. Jika Anda ingin mengubah pilihan jawaban, Anda dapat memperbaiki jawaban tersebut dengan jalan memberi tanda silang , kemudian berilah tanda baru pada jawaban yang baru. 4. Selamat mengerjakan dan kiranya tidak ada pertanyaan yang terlewati, terima kasih atas bantuan Anda. FIELD RESEARCH DATA
  41. 41. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 31 III. DAFTAR PERTANYAAN A. Sosialisasi Politik No Pertanyaan S KK TP 1 Apakah saudara pernah mendiskusikan pelajaran yang berkaitan dengan politik di sekolah ? 2 Apakah saudara mengikuti berita politik di televisi? 3 Apakah saudara sering mengkritisi isi berita politik? 4 Apakah saudara mengikuti kampanye persiapan pemilu 2019? 5 Apakah saudara menggunakan hak pilih dalam pemilihan ketua OSIS? 6 Apakah saudara terlibat dalam kegiatan politik/orgnisasi di sekolah? 7 Apakah guru di sekolah saudara memberikan materi pelajaran tentang demokrasi dan politik? Ket: S= Sering KK= Kadang-kadang TP= Tidak pernah B. Pembelajaran Politik No Pertanyaan B C KB 1 Saya memahami tentang tata cara memilih sebagai pemilih dalam pemilu. 2 Saya memiliki informasi tentang perkembangan politik di Indonesia. 3 Saya memahami isu-isu yang berkembang di negara Indonesia. 4 Saya termotivasi untuk aktif dalam kegiatan sosial politik dan organisasi sekolah. 5 Saya terdorong untuk melakukan berbagai kegiatan politik Ket: B= Baik C= Cukup Baik KB= Kurang Baik C. Nilai-Nilai Demokrasi No Pertanyaan M CM KM 1 Saya mampu menjaga nilai persamaan 2 Saya mampu menghargai nilai perbedaan 3 Saya mampu menerapkan nilai toleransi 4 Saya mampu menjaga nilai kebersamaan 5 Saya mampu mengembangkan nilai solidaritas Ket: M= Mampu CM= Cukup Mampu KM= Kurang Mampu
  42. 42. “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik Untuk Menyukseskan Pemilu 2019” Oleh: Muhammmad Yasir Abdad Page 32 Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian (Wawancara Ketua Panwaslu) (Wawancara Ketua KPUD) (Foto Lokasi Penelitian) (Foto Lokasi Penelitian) (Persiapan Penelitan) (Observasi Lokasi Penelitian)