100 lagu musim panas teratas 2014 2022

Idola perempuan di industri K-pop secara stereotipikal diberi dua pilihan ‘wajah’, menjadi imut-imut atau girl crush, umumnya dideskripsikan sebagai perempuan jagoan. Menolak dikotakkan dalam dua spektrum itu saja,  grup idola perempuan Red Velvet menunjukkan mereka bisa mencitrakan berbagai ‘wajah’, dari yang imut dan ceria, perempuan muda karismatik, hingga yang eksentrik dan eksperimental. 

Keragaman pencitraan itu bukan hal yang baru. Sejak debut pada 2014 Red Velvet sudah menetapkan dari segi visual maupun musik mereka bisa mengemban berbagai citra. Sisi Red mereka menampilkan perempuan yang upbeat, ceria, dan identik lagu pop catchy. Sementara Velvet menampilkan sisi elegan, ‘dewasa’, gelap, dan condong pada genre RnB. Red Velvet--yang terdiri dari Irene, Seulgi, Wendy, Joy, dan Yeri--juga bisa mencampurkan dua konsep tersebut. Mereka menunjukkan sisi yang ceria, tetapi juga misterius sekaligus karismatik. 

Semua grup idola perempuan bebas mengemban konsep atau tema yang berbeda-beda. Namun, beberapa grup memiliki nuansa yang sangat kental dengan citra mereka, seperti MAMAMOO yang dikenal sebagai perempuan muda percaya diri. BLACKPINK, perempuan garang generasi ketiga Idola K-Pop. Formis9, grup idola yang imut dan ceria. Sementara, Red Velvet sulit untuk menunjuk satu citra saja, mereka kerap tampil unik dan tidak bisa dibatasi. 

Meskipun begitu, mengemban dua konsep tersebut tidak menjadi satu hal yang harus ditabukan. Red Velvet bisa semakin mengokohkan posisi mereka di industri dengan lagu andalan konsep Red mereka, “Red Flavor” yang menjadi musik musim panas di Korea Selatan. Lagu tersebut menduduki peringkat kedua dalam daftar 100 lagu K-Pop terbaik era 2010-an setelah “Good Day” dari musisi IU di Billboard.

Grup idola di bawah naungan SM Entertainment itu juga menunjukan sisi ‘eksentrik’ mereka dengan dengan “Zimzalabim”. Lagu dengan genre electropop itu memberikan tema taman bermain yang menyenangkan sekaligus ada kesan ‘menakutkan’ atau sinister di sana. Sementara itu, “Bad Boy” yang masuk dalam kategori girl crush juga semakin meroketkan nama Red Velvet di ranah global. Dalam “Bad Boy”, Red Velvet menunjukkan sisi perempuan ‘garang’ yang classy dan mengambil kendali.

Baca juga: Refund Sisters: Grup Idola K-Pop ‘Badass’ Lintas Generasi

Ratu Mistisnya K-Pop

Red Velvet juga menunjukkan mereka adalah ratu mistis atau Suzzanna-nya K-pop. Label tersebut dilekatkan ketika lagu “Peek-A-Boo” rilis 2017 lalu. Dalam video musiknya, kelima perempuan muda itu adalah anggota sekte berbahaya yang mengincar laki-laki untuk ditumbalkan. Karenanya, mereka disebut ‘penyihirnya’ K-pop. Tidak jarang juga penggemar menginterpretasikan “Peek-A-Boo” dengan makhluk  mistis lainnya seperti vampir. 

“Peek-A-Boo” yang mirip dengan konsep film slasher AS dengan suasana menegangkan terus berkembang. Red Velvet kemudian merilis “Really Bad Boy” sebuah lagu dance pop yang fokus pada visualisasi film horor tahun 80-an dengan suasana Halloween dan kemunculan werewolf atau serigala jadi-jadian. 

Konsep horor tersebut juga ikut berkembang bersama mereka seiring bertambah dewasanya grup ini . Lagu hits mereka “Psycho” menunjukkan sisi perempuan muda elegan, tapi tetap sedikit mistis dengan tampilan gotik. Bahkan dalam konsep fotonya, mereka tampak sebagai ‘pemuja’ setan, terlebih lagi dengan tampilan baju pengantin putih beserta kerudungnya. 

Tentang konsep mereka yang sering memiliki sentuhan ‘menakutkan’, Red Velvet mengatakan ingin melakukan berbagai konsep dan penampilan yang karismatik. 

“Saya merasa akan menarik jika mencoba melakukan apa yang dilakukan grup laki-laki yang terkesan ‘kuat’ dan agak serampangan,” ujar Joy dikutip dari Dazed

Baca juga: Mengenal Adora, Perempuan Kunci di Balik Kesuksesan BTS

Gaet Penggemar Perempuan

Sama halnya dengan MAMAMOO dan BLACKPINK, Red Velvet juga mayoritas digandrungi perempuan. Dikutip dari media Womany, sebuah survei atas penggemar grup idola perempuan pada 2019 menunjukkan 84 persen penggemar Red Velvet adalah perempuan. Konser pertamanya di Korea Selatan, Red Room 2017 lalu, juga dihadiri mayoritas perempuan. 

Billboard menggadang-gadang salah satu alasan sebuah grup idola perempuan digemari sesama perempuan karena mengusung tema girl crush. Konsep tersebut tidak sekadar menampilkan visual yang garang, tetapi mengusung rasa percaya diri perempuan. Penampilan para girl crush ini juga disebut menunjukkan hasrat ingin menjadi atau memiliki dalam diri perempuan. 

Meskipun begitu, jika menjadikan konsep girl crush sebagai satu-satunya parameter alasan perempuan menggemari mereka, maka Red Velvet menjadi anomali. Kelima perempuan muda tersebut menunjukkan idola perempuan memiliki sisi versatile, unik dan quirky, seperti seniornya f(x). 

Dilansir OC Weekly, tentang popularitas di kalangan perempuan, Joy mengatakan Red Velvet memiliki berbagai lagu tentang rasa percaya diri dan keberanian menjadi diri sendiri. 

“Jadi saya berpikir, pesan untuk memberdayakan itu yang menarik bagi penggemar perempuan. Tapi, Red Velvet juga dikenal dengan sisi ceria dan energi bahagia. Jadi itu juga menjadi daya tarik universal untuk penggemar perempuan dan laki-laki,” ujarnya. 

100 lagu musim panas teratas 2014 2022
Sumber: aegyo.id

Sementara itu, dalam wawancaranya dengan Dazed, Red Velvet juga mengetahui mereka menjadi panutan untuk penggemar perempuan. Wendy mengatakan, ia sangat berterima kasih sekaligus merasakan ada tekanan oleh hal itu. Karenanya, ia berusaha untuk bekerja keras menjadi yang terbaik. 

“Kami memikirkan tentang apa yang diinginkan oleh penggemar dan apa yang bisa kami lakukan sebagai panutan yang baik. Maka dari itu, saya selalu berusaha untuk menunjukkan rasa percaya diri atas apa yang saya lakukan di atas maupun luar panggung dan akan terus melanjutkannya di masa depan,” Seulgi menambahkan. 

Baca juga: 6 Lagu Perempuan Idola K-Pop yang Menguatkan Sesama Perempuan

Kekuatan Penggemar Perempuan

Dalam industri K-pop, selain relasi yang erat antara fans dan idola, keberadaan penggemar perempuan juga disebut sebagai salah satu kunci sukses karier idola. Hal tersebut karena loyalitas dan daya beli mereka yang tinggi. Bahasan tentang penggemar perempuan juga kompleks karena selalu dilekatkan pada stigma perempuan obsesif dan histeris

Namun dalam skema hubungan idola dan penggemar, dalam artikel South China Morning Post dikatakan, penggemar perempuan mampu membawa kesuksesan dan bisa membangkitkan animo atau mobilisasi publik agar girl group semakin dilirik.  

Dikutip dari situs kanal televisi SBS, mantan Visual and Art Director SM Entertainment, Min Hee Jin mengatakan, grup idola perempuan selalu dimaksudkan untuk perempuan. Ia juga yang mendalangi konsep visual Red Velvet sejak debut hingga album Perfect Velvet (2017). 

“Target utama kami bukan laki-laki remaja, usia 20-an atau 30-an. Fans laki-laki akan mengikuti apa pun yang terjadi. Secara keseluruhan, target utama kami [SM] adalah perempuan remaja dan usia 20-an. Untuk mendapat perhatian mereka, kami memberikan grup idola perempuan citra yang percaya diri dan modern,” ujarnya. 

Meskipun begitu, situasi tentu selalu lebih kompleks untuk idola perempuan. Ketika grup idola laki-laki yang juga basis penggemarnya mayoritas perempuan bisa hidup lama, hal yang serupa kadang tidak berlaku untuk perempuan. Masih sering ada ketimpangan untuk perempuan bertahan di industri menghadapi ageism. Tidak jarang mereka harus banting setir dari idola menjadi musisi solo atau aktris untuk tetap bertahan.  

Rentang kejayaan idola perempuan yang lebih pendek tersebut juga kadang dikaitkan dengan istilah kutukan tujuh tahun yang menyebutkan, di usia ketujuh grup idola perempuan akan bubar seperti 4Minute, Miss A, atau 2NE1. Namun, tidak bisa dimungkiri ada juga yang lolos dari kutukan itu seperti APink dan Girls’ Generation. 

Untuk Red Velvet sendiri, mereka baru saja memasuki usia ketujuh awal Agustus lalu. Dengan kekuatan penggemar perempuan yang menguasai ranah fandom mereka, kelima perempuan itu bisa mengalahkan kutukan tujuh tahun. Sayangnya, karena ada ketimpangan dalam industri, mereka harus terus berevolusi untuk tetap relevan di publik. Maka tidak heran juga mereka memiliki ‘wajah’ yang beragam. 

Melihat situasi itu, cocok untuk mengutip pernyataan Taylor Swift dalam film dokumenternya Miss Americana, “Seniman perempuan yang saya kenal harus ‘mengubah dirinya’ lebih 20 kali lebih banyak daripada seniman laki-laki. Jika tidak kamu tidak akan dapat pekerjaan.”

Feminisme dan Idola yang Dilarang Beropini

Dalam perjalanan kariernya, Red Velvet juga telah mencicipi buah kesuksesan. Lagu ‘Psycho”  dan “Power Up” yang menunjukkan identitas musik beragam Red Velvet sempat menjadi lagu paling sukses atau roof-hit di tangga musiknya Korea Selatan, Melon. Album The ReVe Festival (2019) dan Summer Magic (2018) menduduki peringkat satu Worldwide iTunes Album Chart. Selain itu, pada 2018 mereka juga menerima penghargaan Digital Bonsang atau bentuk penghargaan utama musik digital untuk Red Flavor dalam perhelatan Golden Disc Awards (2018). 

Namun, di balik kesuksesan itu ada juga perjalanan naik turun Red Velvet. CNN Indonesia mewartakan, pada masa awal debut, mereka disebut ‘proyek gagal’ SM Entertainment karena belum matang atau lahir terlalu prematur untuk sebuah grup idola. Belum lagi ketika Irene disebut debut terlalu tua karena berusia 23 tahun. Selain itu, Yeri, maknae-nya Red Velvet, disebut merusak dinamika anggota Red Velvet ketika menjadi anggota baru pada 2015.

Tantangan saat awal debut terus berlanjut sampai ke tengah usia karier yang belum cukup satu dekade. Anti-feminis di Korea Selatan mengecam Irene karena membaca buku Kim Ji-Young Born 1982 dan Joy yang mengenakan kaos We All Should Be Feminist. Mereka disebut mampu menurunkan pamor grup. 

Sebagai seorang idola, mereka tidak bisa secara terang-terangan menunjukkan tanggapan tentang isu yang terkait dengannya. Semua harus melalui izin dan tindak lanjut agensi. Selain itu, idola tidak boleh menunjukkan sikap politik karena karier mereka ada di tangan publik. Tidak hanya itu, idola dianggap tidak memiliki ‘keahlian’ atau kualifikasi untuk berbicara tentang isu sosial politik. Terlebih lagi jika bicara soal isu kesetaraan gender dan feminisme yang masih ditabukan di Korea Selatan. Hal itu senada dengan tanggapan Kim Suk-young, akademisi dari University of California. 

“Idola K-pop seperti bangsawan Inggris. Mereka tidak bisa mengutarakan isu politik karena terlalu bahaya,” ujarnya dikutip dari Billboard

Melihat pertimbangan tersebut, sangat sulit bagi idola untuk menyatakan pendapat, terlebih perempuan. Sulli, mantan grup idola f(x) yang berani bersuara mengalami perundungan, akhirnya meninggal bunuh diri pada 2019. Yeeun, mantan anggota grup idola Wonder Girls, juga sempat dikritik saat mengumumkan dirinya sebagai seorang feminis setelah membaca buku Kim Ji-Young Born 1982. 

Berbeda dengan di negara Barat, idola berada di situasi yang rumit untuk menjadi feminis atau menunjukkan posisi secara terang-terangan. Meskipun begitu, dengan adanya Irene yang telah membaca buku feminis ‘tabu’, Yeri yang tumbuh menjadi perempuan muda percaya diri tanpa mempedulikan pembencinya, Red Velvet sudah menunjukkan agensi mereka sebagai perempuan di situasi mencekik. 

Menurut kalender - jika bukan cuaca - ini secara resmi musim panas.

Itu berarti saatnya untuk mengenakan celana putih, menampar coppertone dan mencari tahu lagu mana yang akan mendominasi radio dari Hari Peringatan ke Hari Buruh. Tahun lalu, itu adalah lemparan antara dua hit di mana -mana: "Get Lucky" karya Daft Punk dan "garis kabur" Robin Thicke. Tapi lagu mana yang akan meledak di pantai, menggelegar di barbekyu dan bermain di pesta biliar dari pantai ke pantai musim panas ini? Kami memiliki beberapa tebakan, tetapi ingin mendengar dari Anda juga. Pilih dalam jajak pendapat kami (terletak di bagian bawah posting ini) dan bantu kami divine-mega-hit musim panas ini.

Berikut 14 lagu yang berlomba -lomba untuk judul Song of the Summer 2014:

Pharrell - “Come Get It Bae” [feat. Miley Cyrus]

Pria di belakang dua Mega-Hits musim panas lalu-"Blurred Lines" dan "Get Lucky"-memiliki pesaing yang kuat dalam rilis ini dari albumnya G I R L. Ini adalah tindak lanjut yang funky untuk single yang ada di mana-mana "Happy," yang mana Masih dalam menjalankan status Song of the Summer - meskipun keluar tahun lalu.

Iggy Azalea - “Fancy” [feat. Charli XCX]

Ini adalah lagu boom-bastic, tapping kaki yang sudah ada di mana-mana, termasuk Dancing with the Stars dan Good Morning America, yang berarti bahwa ibu semua orang akan siap untuk melepaskannya di lantai dansa di musim panas pernikahan dan kelelawar mitzvah. Menampilkan kait menular dari Charli XCX (yang membantu pena Icona Pop's "I Love It," trek ini sudah menginspirasi video viral, tanda pasti dari hit besar.

DJ Snake dan Lil Jon - “Turunkan untuk apa”

Sementara "Turn Down For What" dirilis pada akhir 2013, lagu itu menjerit lagu musim panas. Ode to Party Rocking adalah kekuatan yang tidak dapat disangkal, masih mengisi lantai dansa dengan ketukan perangkap dan kait tari berbulan -bulan setelah pertama kali jatuh. Dipasangkan dengan video yang diarahkan Daniels yang mengelola sama-sama tidak pantas namun benar-benar tepat (setidaknya untuk lagu tersebut), mengharapkan lagu tersebut ditampilkan di daftar putar pesta melalui Hari Buruh.

Ariana Grande - “Masalah” [feat. Iggy Azalea]

Lagu kebangsaan musim panas ini menggabungkan vokal Mariah Carey-Lite Grande dengan mash-up yang tidak mungkin dari judul yang diilhami Jay Z, referensi en Vogue, vokal Sean Besar, rap Iggy Azalea dan solo seksi yang tidak dilihatnya belum terlihat sejak tahun 80 -an (atau setidaknya sejak "Tn. Saxobeat"). Ini adalah kombinasi yang sangat menang yang menjadikannya pelopor yang pasti dalam lomba.

Rita Ora - "Aku tidak akan pernah mengecewakanmu"

Rita Ora memasuki perlombaan untuk Song of Summer dengan assist dari Calvin Harris, yang menambahkan beberapa EDM-Beats ke lagu cinta pop yang mewah. Nomor Summery adalah single pertama dari albumnya yang akan datang, yang dikabarkan akan fitur produksi dari Diplo dan Blood Orange Dev Hynes serta kolaborasi dengan Pangeran dan Macklemore. Watch out, musim panas 2015.

Nico & Vinz - "Apakah saya salah"

Lagu yang menarik dengan getaran dingin ini telah melayang-layang selama hampir satu tahun, tetapi akhirnya mungkin berada di puncak tangga lagu musim panas ini ketika soundtrack pesta atap dan barbekyu halaman belakang dari Brooklyn ke Bellingham. Lagu yang sarat kait oleh duo Norwegia Nico & Vinz-Nico Sereba dan Vincent Dery-memperjelas bahwa dominasi pop Skandinavia tidak tertandingi.

Ed Sheeran - “Sing”

While Sheeran is usually known for his morose pop songs, the singer-songwriter has teamed up with Pharrell Williams to create a surprisingly upbeat track — a bright pop number that has enough of a Justin Timberlake vibe to give it some edge and ensure that it will Bersikaplah keluar dari iPod Tweens di kolam renang di seluruh negeri.

Sia - "lampu gantung"

Setelah membantu "Titanium" David Guetta dan "Wild Ones" Flo Rida memanjat tangga lagu, dengan "Chandelier," topliner yang diminati Sia Furler akhirnya memiliki lagu hit untuk memanggilnya sendiri. The Power Ballad adalah ode untuk gadis -gadis sedih di mana -mana yang ingin menenggelamkan kesedihan mereka dalam alkohol - atau mengusir setan mereka dengan mencoba menciptakan kembali beberapa gerakan tarian dari video lagu yang luar biasa.

Sam Smith - “Aman dengan saya”

Ekspor bahasa Inggris berusia 22 tahun ini ditampilkan pada dua lagu lain di tangga lagu: Naughty Boy "La La La" dan Pengungkapan "Latch." Jika lagu-lagu itu tidak menginjak-injak kompetisi musim panas, "Safe With Me" adalah rencana cadangan yang sarat Injil yang sangat baik. Album Smith di The Lonely Hour akan keluar di AS pada 17 Juni, jadi mungkin ada pesaing lain yang menunggu untuk masuk ke dalam tangga lagu.

Betty Who - "Seseorang Mencintaimu"

Meskipun Betty yang Slow Dancing EP dikemas dengan lagu-lagu synth-taktik, siap dansa, lagu pelariannya "Somebody Loves You"-yang sekarang lebih dari setahun-masih menonjol sebagai sensasi yang mendesis dan berkilau. Saat menyentuh radio, jika semuanya benar di dunia, itu akan meledak ke daftar putar dan lantai dansa.

5 detik musim panas - "dia terlihat sangat sempurna"

Jawaban Australia untuk Wanted menciptakan lagu yang dimaksudkan untuk meledakkan speaker di T-top Camaro saat berlayar di malam musim panas. Dengan ketampanan Boy-Bandish, lagu-lagu menawan dan power pop menjilat, 5 detik musim panas bisa bertahan sepanjang tahun.

Calvin Harris - "Musim Panas"

Rasanya seperti curang menyebut lagu Anda "Summer," tetapi getaran cuaca hangat dalam lagu penyanyi/produser Skotlandia tidak dapat dipungkiri. Dipenuhi dengan kait synth raksasa Harris dan ketukan besar, "musim panas" terasa tak terhentikan.

Paramore - "tidak menyenangkan"

Lagu pop Paramore tampaknya dibuat untuk bernyanyi bersama dengan lima pacar terdekat Anda saat menjelajahi strip di malam yang panas-dan lagu tersebut diputar seperti soundtrack yang dipengaruhi Injil untuk kegembiraan muda dan kemerdekaan yang keras, menjadikannya materi lagu kebangsaan musim panas yang sempurna yang sempurna .

Clean Bandit - “lebih tepatnya menjadi” [feat. Jess Glynne]

Ini adalah lagu yang paling Shazam di dunia, yang berarti bahwa meskipun Anda mungkin tidak mengenali artis, Anda pasti telah mendengar lagu itu. Ini sangat menarik, tidak mungkin untuk menghindari bersenandung di depan umum, dan dengan tenang menular, sulit untuk memperhatikan bahwa itu sudah menjadi viral, meskipun itu mencapai No. 1 di lima negara.

Pilih di sini:

LEBIH: Dari Brasil ke Islandia ke Korea: Pergilah ke seluruh dunia dalam 11 band: From Brazil to Iceland to Korea: Go Around the World In 11 Bands

LEBIH: 7 rapper wanita yang harus Anda dengarkan sekarang: The 7 Female Rappers You Should Be Listening To Right Now

Lebih banyak cerita yang harus dibaca dari waktu


  • Setahun yang lalu, Facebook berputar ke Metaverse. Apakah itu sepadan?Facebook Pivoted to the Metaverse. Was It Worth It?
  • Seberapa jauh tujuan iklim kita terlepas dari jangkauan, dalam satu bagan Out of Reach, In a Single Chart
  • Kolom: Keheningan awal Adidas di Kanye West adalah kisah peringatan untuk merek lainIs a Cautionary Tale for Other Brands
  • Semua film Michael Myers Halloween berada di peringkat dari terburuk hingga terbaikMichael Myers Halloween Movies Ranked From Worst to Best
  • L.A. adalah satu -satunya distrik besar yang meningkatkan skor siswa tahun ini. Begini cara mereka melakukannyaOnly Big District to Improve Student Scores This Year. Here’s How They Did It
  • The Pennsylvania Senat Race menguji teori getaran politikPennsylvania Senate Race Tests the Vibes Theory of Politics
  • Mengapa saya berhenti berlari untuk menang

Hubungi kami di . at .

Apa lagu terpanas tahun 2014?

"Happy" oleh Pharrell Williams masuk di nomor satu, menghabiskan total sepuluh minggu berturut -turut di posisi teratas Billboard Hot 100 sepanjang 2014. came in at number one, spending a total of ten consecutive weeks at the top position of the Billboard Hot 100 throughout 2014.

Apa Top 40 di 2014?

Single penjualan terbesar 40 teratas resmi tahun 2014.

Apa lagu terpanas di 2013?

"Thrift Shop" oleh Macklemore dan Ryan Lewis yang menampilkan Wanz menduduki puncak grafik Hot 100 akhir tahun, dengan total 7.208.000 kopi yang dijual di AS.Thrift Shop" by Macklemore and Ryan Lewis featuring Wanz topped the Year-End Hot 100 chart, with a total of 7,208,000 copies sold in the US.

Lagu apa yang nomor satu di tahun 2015?

Lagu funk "Uptown Funk" oleh produser Inggris Mark Ronson, menampilkan penyanyi Amerika Bruno Mars, yang ikut menulis dan menyuarakan liriknya dinobatkan sebagai lagu nomor 1 2015, meskipun dirilis pada akhir 2014. Ini menghabiskan waktu terlama di nomor nomor1 untuk tahun ini, 14 minggu, dan menghabiskan sepanjang tahun di 40 wilayah teratas.Uptown Funk" by British producer Mark Ronson, featuring American singer Bruno Mars, who co-wrote and voiced the lyrics was named the number 1 song of 2015, despite being released in late 2014. It spent the longest time at number 1 for the year, 14 weeks, and spent the entire year in the Top 40 region.