10 merek teratas di dunia 2022

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini sebuah perusahaan konsultasi brand ternama, Brand Finance merilis laporan terbarunya tentang peringkat brand atau merek paling bernilai di dunia. Demi menyusun laporan tersebut, Brand Finance mengamati investasi pemasaran, investasi pemmegang saham dan kinerja perusahaan guna mengkukur seberapa besar brand tertentu berkontribusi pada perusahaannya.

Laporan tersebut juga menunjukkan betapa manusia tak bisa lepas dari kehidupan digital. Terbukti dengan masuknya brand perdagangan elektronik (e-commerce) ke dalam daftar yang dirilis Brand Finance.

Bahkan secara general, e-commerce mendominasi daftar tersebut.

Terdapat tiga perusahaan e-commerce yang berada di peringkat 10 tertinggi. Selengkapnya, berikut 10 brand paling berharga di dunia seperti melansir laman Business Insider:

1. Amazon

Nilai brand: USD 150,81 miliar

Perubahan persentase dari tahun lalu: +42 persen

Peringkat pada 2017: 3

2. Walmart

Nilai brand: USD 61,48 miliar

Perubahan persentase dari tahun lalu: -1 persen

Peringkat pada 2017: 2

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jakarta -

Membahas dunia fashion pasti tentu kita tidak akan asing lagi dengan merek atau brand fashion termahal yang sering menjadi pelopor tren dunia fashion. Sebuah merek atau brand fashion besar juga kerap menjadi incaran para orang kaya dan para selebritis.

Tak heran, barang-barang atau produk dari brand fashion besar itu memiliki harga yang fantastis. Lalu, apa saja brand termahal di dunia?

Dikutip dari Luxury Columnist, berikut adalah 10 brand fashion termahal di dunia 2022:

1. Louis Vuitton

Louis Vuitton adalah merek fashion terkenal asal Prancis Yang didirikan oleh Louis Vuitton pada tahun 1854. Pada awalnya dikenal dengan brand bagasi mewah dan barang-barang kulit lainnya. Saat ini, bisnis telah mencakup pakaian, tas, sepatu , aksesoris, hingga perhiasan.

Perusahaan Louis Vuitton sekarang dimiliki oleh Bernard Arnault, salah satu orang terkaya di dunia. Louis Vuitton ini sangat populer di kalangan selebriti dunia, seperti Angelina Jolie, Sarah Jessica Parker dan masih banyak lagi. Contohnya, baran LV termahal Steiff Louis Vuitton Teddy Bear dihargai US$ 2,1 juta atau Rp 30 miliar (kurs Rp 14.700) dan Louis Vuitton Urban Satchel yang dihiasi dengan botol air daur ulang dan paket permen karet saja bisa dihargai US$ 150 ribu atau setara Rp 2 miliar.

2. Christian Dior

Salah satu barang mewah sekaligus termahal asal Prancis paling terkenal adalah Christian Dior sejak tahun 1946. Rumah mode Christian Dior ini sering dipakai oleh kalangan selebriti seperti Charlize Theron dan Natalie Portman.

Selain pakaian dan aksesoris wanita, ada juga Dior Homme untuk pria dan Baby Dior untuk anak-anak. Bisnis kosmetik merek Dior Beauty juga sangat sukses dan terkenal dengan harganya yang mahal. Untuk Christian Dior Haute Couture, gaun chartreuse yang dikenakan oleh Nicole Kidman ke Oscar pada 1997, yang dirancang oleh John Galliano dihargai US$ 2 juta atau Rp 29 miliar. Sedangkan, gaun malam brokat tahun 1968 bertatahkan perak dengan tas serasi milik Elizabeth Taylor, dijual di Christie's pada 2011 sebesar US$ 362, 5 ribu atau Rp 5,3 miliar.

3. Versace

Versace menjadi brand fashion termahal di dunia yang didirikan pada tahun 1978. Gagasan Gianni Versace, merek desainer Italia ini menciptakan pakaian dari kain inovatif seperti jaring logam.Gianni Versace telah dikenakan oleh Elizabeth Taylor, Jennifer Lopez dan Putri Diana.

Setelah pembunuhan tragis sang pendiri, saudara perempuan Gianni, Donatella Versace, menjadi Direktur Kreatif merek Versace. Barang Versace termahal adalah jaket malam "The Face" manik-manik milik Elizabeth Taylor, yang disulam dengan berlian imitasi bintang dijual di Christie's pada 2011 sekitar US$ 128,5 ribu atau Rp 1,8 miliar.

4. Chanel

Chanel adalah brand asal Prancis yang dibuat oleh Gabrielle "Coco" Chanel pada tahun 1909. Chanel terkenal dengan setelan wol boucle, parfum elegan, dan tas kulit. Desainnya memiliki kualitas yang tak lekang oleh waktu, sehingga masih menjadi tren mode hingga saat ini.

Gaun hitam kecil Chanel adalah pakaian yang ada di banyak lemari wanita kaya dunia. Mungkin barang Chanel yang paling mahal adalah tas klasik Diamond Forever. Barang termahal Chanel diantaranya tas Chanel Diamond edisi terbatas yang dihiasi dengan 334 berlian, dengan rantai pembawa emas 18 karat bernilai perkiraan US$ 261 ribu atau Rp 3,8 miliar. Sementara, untuk dua set permata dan bros emas Coco Chanel dan Fulco di Verdura yang langka dijual di Christie's New York pada tahun 2004 dihargai US$ 192,3 ribu.

5. Prada

Prada adalah brand dan rumah mode asal Italia, yang didirikan oleh Mario Prada di Milan pada tahun 1913. Sekarang Prada dijalankan oleh cucu perempuan bungsunya yakni Miuccia Prada. Pra dikenal sebagai merek dengan estetika yang unik. Barang Prada termahal contohnya adalah tas tangan kulit burung unta Brandy Top Handle V2 dihargai US$ 10.200 atau Rp 149,9 juta.

6. Yves Saint Laurent (YSL)

YSL adalah brand dari rumah mode asal Prancis, yang terkenal idengan produk kecantikannya serta setelan tuksedonya yang chic dan gaya androgini. Merek ikonik YSL ini diciptakan oleh Yves Saint Laurent dan rekannya Pierre Bergé pada tahun 1961.

Yves Saint Laurent juga mempopulerkan tampilan safari serta kamuflase dan gaun trapeze. Contoh barang YSL termahal adalah jaket Yves Saint Laurent Sunflower edisi terbatas 4, dengan bordir tangan sebagai penghargaan untuk Van Gogh dibanderol seharga US$ 382.000 atau Rp 5,6 miliar.

7. Giorgio Armani

Sesuai dengan nama brand, brand fashion ini didirikan oleh Giorgio Armani pada tahun 1975. Giorgio Armani adalah rumah mode asal Italia yang telah berkembang hingga mencakup Emporio Armani, Armani Collezioni, Armani Jeans, Armani Exchange, dan Armani Prive.

Meskipun banyak lini Armani ditujukan untuk pasar menengah, namun label seperti Armani Prive menjadi merek yang tetap dikenal mewah. Contoh barang Giorgio Armani termahal adalah Gaun Armani Prive dihiasi dengan kristal Swarovski yang dikenakan oleh Cate Blanchett di Oscar 2007 senilai US$ 250.000 atau Rp 3,6 miliar dan kalung berlian oleh Armani Prive, yang dilelang oleh Christie's pada tahun 2013 dengan nilai US$ 15.000 atau Rp 220 juta.

8. Ralph Lauren

Ralph Lauren didirikan pada tahun 1967 oleh desainer asal Amerika Ralph Lauren. Label atau brand fashion ini memiliki beberapa lini kemewahan. Ralph Lauren Purple Label adalah jajaran brand pria paling mahal, sedangkan lini koleksi adalah yang paling eksklusif dari jajaran produk wanita mereka.

Garis Polo Ralph Lauren terkenal menampilkan pakaian gaya Ivy League yang rapi dan juga wewangian serta peralatan rumah tangga yang populer. Contoh purple label tas ransel buaya senilai US$ 25.000 Rp 367 juta atau dan purple label Gregory Handmade Tailcoat Tuxedo dengan harga US$ 9.995.

9. Gucci

Siapa yang tak kenal dengan brand terkenal asal Italia ini? Gucci didirikan oleh Guccio Gucci pada tahun 1920. Toko pertama Gucci dibuka pada tahun 1921 di Florence, Italia. Gucci sekarang dimiliki oleh Kering. Zaman modern ini Gucci diciptakan kembali oleh Direktur Kreatif Alessandro Michele. Selain tas dan sepatu, brand mewah ini juga menawarkan pakaian hingga koper.

Contoh barang Gucci termahal adalah sabuk Gucci Stuart Hughes seharga US$ 250.000 atau Rp 3,6 miliar , ada juga Gaun payet emas Gucci yang dikenakan oleh Beyonce senilai US$ 12.900 atau 189 juta.

10. Dolce & Gabbana

Dolce & Gabbana berdiri atas gagasan Domenico Dolce dan Stefano Gabbana. Dolce & Gabbana adalah merek Italia yang didirikan pada tahun 1985. Sejak itu, brand ini telah merambah bisnis dari pakaian wanita, perhiasan, parfum, tas tangan, alas kaki, jam tangan, hingga kacamata.

Contoh barang termahal Dolce & Gabbana adalah gaun merah yang bertatahkan manik-manik dalam edisi terbatas 12, yang merupakan item paling mahal di Net-a-Porter pada saat penjualan mencapai US$ 32.000 atau Rp 470 juta.

Demikian informasi brand fashion termahal di dunia 2022. Mewah banget ya, brand fashion mewah mana yang jadi favorit detikers?

(fdl/fdl)

Apa brand nomor 1 di dunia?

1. Walt Disney Merupakan merek yang paling kuat di dunia. Walt Disney didirikan pada 1923. Perusahaan ini didirikan di Amerika Serikat.

Brand apa saja yang terkenal di dunia?

Brand Terkenal di Dunia – Ada banyak brand baru yang mulai bermunculan saat ini..
Nike. Pexels.com/Mnz. ... .
2. Apple. unsplash.com. ... .
3. Facebook. unsplash.com. ... .
4. Zara. unsplash.com. ... .
McDonald's. unsplash.com. ... .
6. Rolex. Flickr. ... .
7. Toyota. ... .
Starbucks..

Brand Paling Mahal apa?

Versace menjadi brand fashion termahal di dunia yang didirikan pada tahun 1978. Gagasan Gianni Versace, merek desainer Italia ini menciptakan pakaian dari kain inovatif seperti jaring logam.

Apa perusahaan paling berharga di dunia?

Seperti dilansir BBC News, Saudi Aramco menjadi perusahaan paling berharga di dunia dengan valuasi mencapai US$2,42 triliun atau sekitar Rp35.266,6 triliun.

Tiktok bernama merek dengan pertumbuhan tercepat dunia sebagai lonjakan media baru

  • Apple berpegang pada Brandtitle paling berharga di dunia dengan penilaian rekor lebih dari US $ 355 miliar, diikuti oleh Amazon dan Google title with record valuation at more than US$355 billion, followed by Amazon and Google
  • Tiktok peserta baru bernama merek dengan pertumbuhan tercepat di dunia, naik 215%, terkemuka revolusi global dalam konsumsi mediaTikTok named world’s fastest-growing brand, up 215%, leading global revolution in media consumption
  • Teknologi tetap paling berharga industri, sedangkan ritel peringkat kedua melewati batas US $ 1 triliun setelah pertumbuhan nilai merek 46% selama pandemi COVID-19retail crosses US$1 trillion mark following 46% brand value growth during COVID-19 pandemic
  • Pengembangan Vaksin COVID-19 melihat farmasi bernama industri dengan pertumbuhan tercepat, sedangkan sektor pariwisata tetap di bawah penilaian pra-pandemipharma named fastest-growing industry, while tourism sector remains below pre-pandemic valuation
  • AS dan Cina terus mendominasi mengklaim nilai merek 2/3 dalam peringkat, sedangkan India melihat pertumbuhan tercepat selama kursus negara-negara top pandemicamong, naik 42% claiming 2/3 of brand value in ranking, while India sees fastest-growth over course of pandemic among top nations, up 42%
  • WeChat bernama merek terkuat dunia untuk tahun kedua berturut -turut dengan skor tertinggi 93,3 dari 100 dan peringkat elit AAA+ with top score of 93.3 out of 100 and elite AAA+ rating
  • Satya Nadella dari Microsoft berada di luar teratas dalam Indeks Perwalian Merek Merek 2022 dari 250 CEO Top Dunia

Apple berpegang pada posisi teratas dengan penilaian rekaman

Apple telah mempertahankan judul merek paling berharga di dunia setelah kenaikan 35% menjadi US $ 355,1 miliar - nilai merek tertinggi yang pernah dicatat dalam peringkat Global 500 Finance Global. has retained the title of the world’s most valuable brand following a 35% increase to US$355.1 billion – the highest brand value ever recorded in the Brand Finance Global 500 ranking.

Apple memiliki bintang 2021, disorot oleh pencapaiannya pada awal 2022 - menjadi perusahaan pertama yang mencapai penilaian pasar US $ 3 triliun. Keberhasilan raksasa teknologi itu secara historis berbohong dalam mengasah posisi merek intinya, tetapi pertumbuhannya yang lebih baru dapat dikaitkan dengan pengakuan perusahaan bahwa mereknya dapat diterapkan secara efektif pada berbagai layanan yang jauh lebih luas.

IPhone masih menyumbang sekitar setengah dari penjualan merek. Namun, tahun ini melihat Apple lebih memperhatikan rangkaian produk lainnya dengan generasi iPad baru, perombakan ke iMac, dan pengenalan airtag. Berbagai layanannya, dari Apple Pay ke Apple TV, juga telah berubah dari kekuatan ke kekuatan dan menjadi semakin penting bagi keberhasilan merek.

Selain itu, Apple tahu pentingnya selaras dengan pelanggannya untuk mempertahankan ekuitas merek. Privasi dan lingkungan adalah topik yang menonjol, dan Apple memperkuat kredensial di kedua front. Ini dibuktikan dengan transparansi yang lebih besar dari kebijakan privasi App Store, memperkuat kepercayaan yang dimiliki pelanggan dalam merek, dan pengumuman bahwa lebih banyak mitra manufaktur Apple akan bergerak ke 100% energi terbarukan, karena perusahaan bertujuan untuk mencapai netralitas karbon dengan netralitas karbon dengan netralitas karbon 2030.

Apple memerintahkan tingkat loyalitas merek yang luar biasa, sebagian besar berkat reputasinya untuk kualitas dan inovasi. Kerja keras selama beberapa dekade untuk menyempurnakan merek telah melihat Apple menjadi fenomena budaya, yang memungkinkannya untuk tidak hanya bersaing, tetapi berkembang di sejumlah besar pasar. Dengan desas -desus yang berlimpah tentang perampokannya ke dalam kendaraan listrik dan realitas virtual, tampaknya siap untuk lompatan baru.

David Haigh, Ketua & CEO Merek Keuangan

Amazon dan Google juga melihat tingkat pertumbuhan yang baik, keduanya menjaga tempat mereka di peringkat Global 500 keuangan merek di belakang Apple di 2 dan 3. Amazon bergabung dengan Apple dalam melintasi tanda nilai merek US $ 300 miliar dengan kenaikan 38% menjadi US $ 350,3 miliar, menavigasi masalah rantai pasokan global dan kekurangan tenaga kerja dalam proses tersebut. Sejak Juni 2021, mereka telah mempekerjakan 133.00 karyawan baru dan baru -baru ini mengumumkan rencana untuk mempekerjakan 125.000 pekerja per jam lebih lanjut untuk mengantisipasi pertumbuhan yang berkelanjutan. and Google also saw good levels of growth, both keeping their spots in the Brand Finance Global 500 ranking behind Apple in 2nd and 3rd respectively. Amazon joined Apple in crossing the US$300 billion brand value mark with a 38% increase to US$350.3 billion, navigating global supply chain issues and a labour shortage in the process. Since June 2021, it has hired 133,00 new employees and recently announced plans to hire a further 125,000 hourly workers in anticipation of continued growth.

Amazon melihat logistik sebagai kunci, mengembangkan rantai pasokan end-to-end sendiri melalui armada truk, van, dan pesawat terbang yang terus bertambah. Sepanjang tahun 2020 dan 2021, merek ini telah menginvestasikan sekitar US $ 80 miliar di divisi logistiknya, dibandingkan dengan gabungan US $ 58 miliar dalam lima tahun sebelumnya.

Google melihat pertumbuhan nilai merek serupa sebesar 38% menjadi US $ 263,4 miliar. Merek ini bergantung pada iklan untuk sebagian besar pendapatannya, dan terluka pada awal pandemi karena pengeluaran iklan turun karena ketidakpastian. Namun, ketika dunia menyesuaikan diri dengan normal baru, dan dengan orang -orang menghabiskan lebih banyak waktu online, anggaran iklan dibuka kembali dan bisnis Google rebound, menghasilkan peningkatan nilai merek yang sehat. saw a similar brand value growth of 38% to US$263.4 billion. The brand relies on advertising for the vast majority of its revenue, and was hurt at the start of the pandemic as advertising spend dropped due to uncertainty. However, as the world adjusted to the new normal, and with people spending more and more time online, advertising budgets opened back up and Google’s business rebounded, resulting in a healthy uplift in brand value.

Tiktok adalah merek media terkemuka yang tumbuh paling cepat di dunia

Tiga kali lipat dalam nilai merek selama setahun terakhir, Tiktok adalah merek dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Dengan pertumbuhan 215% yang mengejutkan, nilai merek aplikasi hiburan telah meningkat dari US $ 18,7 miliar pada tahun 2021 menjadi US $ 59,0 miliar tahun ini. Mengklaim tempat ke -18 di antara 500 merek paling berharga di dunia, ini adalah pendatang baru tertinggi untuk peringkat merek Global 500 2022.TikTok is the world’s fastest-growing brand. With an astounding 215% growth, the entertainment app’s brand value has increased from US$18.7 billion in 2021 to US$59.0 billion this year. Claiming 18th spot among the world’s top 500 most valuable brands, it is the highest new entrant to the Brand Finance Global 500 2022 ranking.

Dengan pembatasan Covid-19 masih berlaku di seluruh dunia sepanjang tahun 2021, hiburan digital, media sosial, dan layanan streaming melihat pertumbuhan yang berkelanjutan, dan kenaikan Tiktok adalah bukti bagaimana konsumsi media berubah. Dengan penawaran konten yang mudah dicerna dan menghibur, popularitas aplikasi yang tersebar di seluruh dunia, namun, ia juga bertindak sebagai outlet kreatif dan menyediakan cara bagi orang untuk terhubung selama penguncian. & Nbsp; & nbsp; & nbsp;

Pada saat yang sama, kemitraan strategis, seperti sponsornya dari turnamen UEFA Euro 2020, mengekspos Tiktok ke demografi di luar pangkalan Gen Z aslinya. Itu melintasi tanda pengguna satu miliar pada tahun 2021 dan menjadi aplikasi yang paling diunduh di Google Play Store Android dan App App Store.

Konsumsi media telah meningkat di seluruh pandemi Covid-19, tetapi-terlebih lagi-cara kita mengkonsumsi itu telah berubah secara tidak dapat dibatalkan. Untuk bersaing di pasar yang berkembang ini, organisasi media telah banyak berinvestasi dalam merek mereka - dari akuisisi konten hingga pengalaman pengguna. Pertumbuhan meteorik Tiktok adalah bukti dalam puding - merek telah berubah dari ketidakjelasan relatif menjadi terkenal secara internasional hanya dalam beberapa tahun dan tidak menunjukkan tanda -tanda melambat.

David Haigh, Ketua & CEO Merek Keuangan

Secara keseluruhan, merek media bertanggung jawab atas 3 merek dengan pertumbuhan tercepat di peringkat-dengan aplikasi media sosial lain Snapchat (nilai merek naik 184% menjadi US $ 6,6 miliar) dan merek internet Korea Selatan Kakao (nilai merek naik 161% menjadi US $ 4,7 miliar ) Mengikuti erat di belakang Tiktok. Snapchat melihat peningkatan penggunaan harian dan pendapatan tumbuh sebesar 77% dalam 9 bulan pertama tahun 2021, dengan popularitas fitur video bentuk pendek, Spotlight, menjadi driver utama.Snapchat (brand value up 184% to US$6.6 billion) and South Korean internet brand Kakao (brand value up 161% to US$4.7 billion) following closely behind TikTok. Snapchat saw increased daily usage and revenues grow by 77% in the first 9 months of 2021, with the popularity of its short-form video feature, Spotlight, being a key driver.

Pemain terkenal lainnya dari sektor media termasuk yang menawarkan layanan streaming, dengan Disney (nilai merek naik 11% menjadi US $ 57,0 miliar), Netflix (nilai merek naik 18% US $ 29,4 miliar), YouTube (nilai merek naik 38% hingga US $ 23,9 miliar), dan Spotify (nilai merek naik 13% menjadi US $ 6,3 miliar) semua melihat meningkat.Disney (brand value up 11% to US$57.0 billion), Netflix (brand value up 18% US$29.4 billion), YouTube (brand value up 38% to US$23.9 billion), and Spotify (brand value up 13% to US$6.3 billion) all seeing increases.

Sebaliknya, merek media tradisional telah mengalami penurunan yang berkelanjutan, dengan orang-orang menyukai platform media sosial dan streaming sesuai permintaan di tempat mereka. Warner Bros adalah salah satu merek tercepat di peringkat tahun ini (nilai merek turun 33% menjadi US $ 6,8 miliar), dan tren ini bahkan lebih jelas ketika membandingkan tahun ini dengan penilaian pra-pandemi. Melihat perubahan nilai merek selama dua tahun terakhir COVID-19, tiga merek media fitur di antara lima merek tercepat-Warner Bros melihat kerugian nilai merek terbesar di 40%, dengan NBC (nilai merek US $ 9,4 miliar) dan CBS (Nilai merek US $ 7,4 miliar) melihat kerugian masing -masing 38% dan 36%.Warner Bros is among the fastest-falling brands in the ranking this year (brand value down 33% to US$6.8 billion), and this trend is even more apparent when comparing this year with pre-pandemic valuations. Looking at brand value change over the last two years of COVID-19, three media brands feature among the five fastest-falling brands – Warner Bros saw the biggest brand value loss at 40%, with NBC (brand value US$9.4 billion)and CBS (brand value US$7.4 billion) seeing losses of 38% and 36% respectively.

Teknologi tetap industri paling berharga

Sektor teknologi ini sekali lagi paling berharga dalam peringkat Global 500 Keuangan Merek, dengan nilai merek kumulatif mendekati US $ 1,3 triliun. Merek teknologi dan teknologi telah menjadi semakin penting di dunia modern, tren yang hanya diperburuk oleh pandemi Covid-19.

Total, 50 fitur merek teknologi dalam peringkat, bagaimanapun, nilai merek sebagian besar disebabkan oleh tiga pemain besar, dengan Apple, Microsoft (nilai merek US $ 184,2 miliar), dan Samsung Group (nilai merek US $ 107,3 ​​miliar) bersama -sama untuk memperhitungkan lebih lanjut dari 50% dari total nilai merek di sektor ini.Microsoft (brand value US$184.2 billion), and Samsung Group (brand value US$107.3 billion) together accounting for more than 50% of the total brand value in the sector.

Di belakang mereka, Huawei berhasil merebut kembali tempatnya di antara 10 merek paling berharga di dunia, mengikuti pertumbuhan 29% menjadi US $ 71,2 miliar. Bisnis smartphone Huawei terpukul keras oleh sanksi AS, tetapi bereaksi positif dengan meningkatkan investasi di perusahaan teknologi domestik dan R&D, serta mengubah fokusnya ke layanan cloud. & nbsp;Huawei managed to reclaim its place among the top 10 most valuable brands in the world, following 29% growth to US$71.2 billion. Huawei’s smartphone business was hit hard by US sanctions, but it reacted positively by heavily stepping up investment in both domestic technology companies and R&D, as well as turning its focus to cloud services.  

Sektor teknologi juga merupakan rumah bagi dua dari lima merek dengan pertumbuhan tercepat di peringkat, dengan merek semikonduktor AMD (nilai merek naik 122% menjadi US $ 6,0 miliar) dan NVIDIA (nilai merek naik 100% menjadi US $ 16,0 miliar) keduanya melihat terkemuka pertumbuhan. Peningkatan permainan, penambangan cryptocurrency, dan kecerdasan buatan, ditambah dengan kekurangan pasokan chip global, melihat permintaan untuk produk kedua merek tetap tinggi sepanjang tahun, yang mengarah pada peningkatan pendapatan. & NBSP;AMD (brand value up 122% to US$6.0 billion) and Nvidia (brand value up 100% to US$16.0 billion) both seeing notable growth. A rise in gaming, cryptocurrency mining, and artificial intelligence, coupled with the global chip supply shortage, saw demand for both brands’ products remain high throughout the year, leading to increased revenues. 

Ritel terus berkembang

Sektor ritel telah memperkuat posisinya sebagai yang paling berharga kedua dalam peringkat Global 500 Finance, melintasi tanda US $ 1 triliun untuk pertama kalinya.

Sebelum pandemi, ritel adalah sektor paling berharga ketiga di balik perbankan, tetapi ledakan dalam e-commerce telah melihatnya menarik diri sementara perbankan tetap stagnan. Selama pandemi, ritel telah menjadi industri besar yang tumbuh paling cepat dalam peringkat 500 Global Finance, dengan kenaikan nilai merek sebesar 46%-melampaui sektor teknologi dan media yang masing-masing tumbuh sebesar 42% dan 33%.

Tahun ini, salah satu pemain terbaik sektor ini, Walmart, terus melihat pertumbuhan nilai merek dan merebut kembali tempatnya di Top 5, dengan pengecer naik dari 6 hingga 5 setelah peningkatan nilai merek 20% menjadi US $ 111,9 miliar.Walmart, continued to see brand value growth and reclaimed its spot in the top 5, with the retailer climbing from 6th to 5th following a 20% increase in brand value to US$111.9 billion.

Walmart sudah memiliki kehadiran fisik tingkat atas, dan pada awal pandemi yang diinvestasikan dalam kemampuan e-commerce-yang terus membayar dividen. Ini memperluas penggunaan teknologi untuk memilih dan mengemas pesanan bahan makanan online pelanggan untuk mengantisipasi permintaan untuk pickup dan pengiriman untuk terus melewati pandemi.

Ritel juga melihat pendatang baru di peringkat tahun ini di sembilan merek, yang berarti hampir satu dari empat pendatang baru berasal dari sektor ini. Mayoritas merek ritel baru adalah supermarket - banyak di antaranya beradaptasi dengan normal baru dengan membuat diri mereka lebih mudah diakses melalui belanja online dan klik dan mengumpulkan. Edeka dari Jerman adalah peringkat tertinggi dari sembilan, memasuki peringkat di tempat ke -340 dengan nilai merek US $ 6,5 miliar. & Nbsp;Edeka is the highest ranked of the nine, entering the ranking at 340th place with a brand value of US$6.5 billion. 

Kesan awal penguncian mungkin adalah bahwa ritel akan menderita, tetapi mereka yang telah menunjukkan kelincahan untuk beradaptasi dan memanfaatkan teknologi telah terkesan dengan keuntungan yang kuat. Transformasi industri untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya yang berkembang telah menaburkan benih untuk kemakmuran jangka pendek dan jangka panjang.

David Haigh, Ketua & CEO Merek Keuangan

Merek ritel terbesar di belakang Amazon dan Walmart, Home Depot berkinerja kuat di seluruh pandemi Covid-19 dan terus melihat pertumbuhan nilai merek positif tahun ini, naik 6% menjadi US $ 56,3 miliar. Merek ini melihat peningkatan pendapatan ketika pembatasan COVID-19 diperkenalkan, dengan orang-orang menghabiskan lebih banyak untuk perbaikan rumah. Namun, ketika ekonomi dibuka kembali dan pembatasan mereda, Home Depot melihat pertumbuhan pendapatan tahun-ke-tahunnya lambat pada tahun 2021, menunjukkan tren ini tidak mungkin berlanjut.Home Depot performed strongly throughout the COVID-19 pandemic and continued to see positive brand value growth this year, up 6% to US$56.3 billion. The brand saw an uplift in revenue when COVID-19 restrictions were introduced, with people spending more on home improvement. However, as the economy opened back up and restrictions eased, Home Depot saw its year-on-year revenue growth slow in 2021, suggesting this trend is unlikely to continue.

Meskipun keberhasilan untuk sektor ini secara keseluruhan, ritel juga merupakan rumah bagi merek tercepat di peringkat. Alibaba.com Bucked tren dengan penurunan nilai merek 42% menjadi US $ 22,8 miliar. Merek ini dituduh menyalahgunakan dominasi pasarnya dengan melarang pedagang menggunakan situs e-commerce lainnya, dan perubahan peraturan selanjutnya membuatnya menghadapi peningkatan persaingan, yang menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat dan penurunan kekayaan.Alibaba.com bucked the trend with a 42% brand value decrease to US$22.8 billion. The brand was accused of abusing its market dominance by forbidding merchants from using other e-commerce sites, and subsequent regulatory changes saw it face increased competition, which led to slower growth and a downturn in fortune.

Merek farmasi melihat pertumbuhan yang sehat

Merek-merek farmasi telah menjadi pusat perhatian sejak awal pandemi saat dunia beralih ke sektor ini untuk tes dan vaksin COVID-19. Akibatnya, tidak mengherankan, sektor ini telah melihat pertumbuhan yang lebih cepat di merek Global 500 selama dua tahun terakhir daripada sektor lainnya. Jumlah merek farmasi dalam peringkat telah dua kali lipat dari empat menjadi delapan, dengan nilai merek meningkat sebesar 94% menjadi US $ 54,0 miliar.

Kedelapan merek yang ditampilkan lebih berharga daripada di tahun 2020, dengan mereka yang menghasilkan vaksinasi COVID-19 melihat peningkatan terbesar. Johnson & Johnson tetap yang paling berharga, dengan kenaikan nilai merek 24% menjadi US $ 13,4 miliar. Peserta baru ke peringkat AstraZeneca memastikan judul dengan pertumbuhan tercepat sektor ini, dengan kenaikan nilai merek 77% yang luar biasa menjadi US $ 5,6 miliar, diikuti oleh Pfizer sebagai pertumbuhan tercepat kedua pada 58%, mendorong nilai mereknya menjadi US $ 6,3 miliar.Johnson & Johnson remains the most valuable, with a 24% brand value increase to US$13.4 billion. New entrant to the ranking AstraZeneca secured the title of the sector’s fastest-growing, with a remarkable 77% rise in brand value to US$5.6 billion, followed by Pfizer as the second fastest-growing at 58%, pushing its brand value to US$6.3 billion.

Produksi vaksin yang efektif telah menjadi bagian integral untuk mendapatkan ekonomi global kembali berdiri. Ini telah menghasilkan tidak hanya peningkatan pendapatan, tetapi juga meningkatkan kesadaran global dan reputasi merek dalam industri farmasi, yang menimbulkan pertanyaan menarik tentang potensi penerapan mereka di sektor yang berdekatan.

David Haigh, CEO & Ketua, Keuangan Merek

Melihat ke masa depan, evolusi merek utama diharapkan di sektor ini karena tren memisahkan divisi kesehatan farmasi dan konsumen, seperti yang dilakukan Johnson & Johnson dan GlaxoSmithKline saat ini. Memahami kekuatan dan nilai setiap bagian dari merek akan menjadi kunci untuk memastikan retensi ekuitas merek yang cukup besar yang telah dibangun dalam bisnis gabungan.

Merek pariwisata menunjukkan tanda -tanda pemulihan

Nilai merek industri pariwisata secara keseluruhan masih turun jika dibandingkan dengan penilaian pra-pandemi, terhambat oleh jumlah merek yang ditampilkan dalam merek Global 500 yang jatuh dari 15 menjadi 9. Namun, dalam tanda pemulihan yang menjanjikan, semua Merek dari industri yang muncul di peringkat tahun ini telah melihat pertumbuhan nilai merek yang positif.

Sektor hotel mencatat tingkat pertumbuhan tercepat, dengan dua merek di peringkat, Hilton (naik 58% menjadi US $ 12,0 miliar) dan Hyatt (naik 26% menjadi US $ 5,9 miliar), sekarang menjadi lebih berharga daripada pra-Pandemi Pra-Pandemi . Ketika aturan penguncian mereda, sektor ini didorong oleh peningkatan dalam staycations dan perjalanan rekreasi, dan pada tingkat lebih rendah pengembalian sebagian perjalanan bisnis. Pada saat yang sama, keduanya terus berinvestasi dalam merek mereka, dengan Hyatt menyelesaikan pengambilalihan Apple Leisure Group dan Hilton membuka 96 hotel di Q3 2021.Hilton (up 58% to US$12.0 billion) and Hyatt (up 26% to US$5.9 billion), now being more valuable than they were pre-pandemic. As lockdown rules eased, the sector was boosted by an increase in staycations and leisure travel, and to a lesser extent the partial return of business travel. At the same time, both have continued to invest in their brands, with Hyatt completing the takeover of Apple Leisure Group and Hilton opening 96 hotels in Q3 2021.

Delta Merek Maskapai (US $ 7,3 miliar), American Airlines (US $ 6,3 miliar), United Airlines (US $ 5,5 miliar), Emirates (US $ 5,0 miliar), dan entrant baru Southwest Airlines (US $ 4,9 miliar) semuanya melihat nilai uptick dalam nilai merek sebagai sebagai nilai merek AS AS (US $ 4,9 miliar) melihat uptick sebagai merek AS sebagai Nilai Merek As AS AS Perjalanan internasional dan domestik meningkat, meskipun belum ada yang pulih ke tingkat pra-pandemi mereka. Ceritanya serupa untuk platform pemesanan online Booking.com (US $ 8,7 miliar) dan perusahaan penyewaan mobil Enterprise (US $ 7,1 miliar).Delta (US$7.3 billion), American Airlines (US$6.3 billion), United Airlines (US$5.5 billion), Emirates (US$5.0 billion), and new entrant Southwest Airlines (US$4.9 billion) all saw an uptick in brand value as international and domestic travel increased, though none recovered to their pre-pandemic level yet. The story is similar for online booking platform booking.com (US$8.7 billion) and car rental firm Enterprise (US$7.1 billion).

Ini adalah tanda yang menjanjikan untuk melihat pemulihan di sektor pariwisata meskipun ada batasan yang terputus -putus masih ada di seluruh dunia. Bouncing-back tidak diragukan lagi terhalang oleh wabah varian, namun, karena dunia menyesuaikan diri dengan hidup dengan Covid-19, tidak ada alasan industri pariwisata tidak dapat terbang sekali lagi.

David Haigh, CEO & Ketua, Keuangan Merek

AS dan Cina masih mendominasi

Mengurangi hasilnya ke tingkat negara, merek dari Amerika Serikat dan Cina terus mendominasi merek keuangan Global 500. Lebih dari dua pertiga dari total nilai merek dalam peringkat ini disebabkan oleh kedua negara, dengan AS menyumbang 49% (US $ 3,9 triliun) dan Cina untuk 19% (US $ 1,6 triliun).

Perjuangan yang ada di sektor real estat agak memperlambat pertumbuhan nilai merek China. Dari 10 merek terkecil teratas dalam peringkat, enam adalah perusahaan real estat Cina, sementara Evergrande telah keluar dari merek Global 500 merek secara keseluruhan.

Pada saat yang sama, merek mobil Cina telah membuat langkah besar dan melawan tren global pertumbuhan negatif di sektor ini. BYD (nilai merek US $ 6,4 miliar) adalah merek dengan pertumbuhan tercepat di sektor ini dengan kenaikan nilai merek 100%. Merek ini berspesialisasi dalam kendaraan listrik, pasar yang berkembang pesat di Cina, dan melihat penjualan semakin cepat 232% pada tahun 2021 dengan hampir 600.000 terjual. Haval (nilai merek US $ 6,1 miliar) adalah pertumbuhan tercepat kedua di sektor ini di 55%.BYD (brand value US$6.4 billion) is the fastest-growing brand in the sector with a 100% brand value increase. The brand specialises in electric vehicles, a rapidly growing market in China, and saw sales accelerating 232% in 2021 with almost 600,000 sold. Haval (brand value US$6.1 billion) is the sector’s second-fastest growing at 55%.

WeChat mempertahankan judul merek terkuat di dunia

Selain menghitung nilai merek, keuangan merek juga menentukan kekuatan relatif merek melalui kartu skor seimbang metrik yang mengevaluasi investasi pemasaran, ekuitas pemangku kepentingan, dan kinerja bisnis. Bersertifikat oleh ISO 20671, penilaian merek Ekuitas Pemangku Kepentingan Finance menggabungkan data penelitian pasar asli dari sekitar 100.000 responden di lebih dari 35 negara dan di hampir 30 sektor.

Menurut kriteria ini, WeChat tetap menjadi merek terkuat di dunia, mempertahankan gelar untuk tahun kedua berturut -turut, dengan skor indeks kekuatan merek (BSI) dari 93,3 dari 100 dan peringkat AAA+ yang sesuai.WeChat remains the world’s strongest brand, retaining the title for the second consecutive year, with a Brand Strength Index (BSI) score of 93.3 out of 100 and a corresponding AAA+ rating.

WeChat memainkan peran integral dalam kehidupan sehari-hari di Cina, dengan serangkaian layanan yang mencakup semua yang memungkinkan pelanggan untuk mengirim pesan, panggilan video, memesan makanan, dan berbelanja. Ini juga memainkan peran integral dalam perjuangan negara melawan Covid-19, dengan lebih dari 700 juta orang menggunakan layanannya untuk memesan vaksinasi dan tes. Perkawinan aplikasi dalam kehidupan orang membantu mencapai skor kuat dalam reputasi dan pertimbangan di antara konsumen Cina, menurut penelitian merek Finance.

Sejalan dengan tren yang terlihat dalam peringkat nilai merek, empat dari 5 merek terkuat teratas sekarang berasal dari sektor media, dibandingkan dengan hanya dua sebelum dimulainya pandemi Covid-19. Supremasi merek media dalam peringkat kekuatan merek menandakan perubahan dalam lanskap merek dan mencerminkan pentingnya sektor ini dalam kehidupan sehari -hari. & Nbsp;

Bergabung dengan WeChat di bagian atas peringkat adalah Google, naik dari 39 ke 3 dengan skor BSI yang mengesankan dari 93,3, diikuti oleh alfabet Stablemate YouTube, yang naik dari 27 ke 4 dengan skor BSI 93,2. Merek Korea Selatan Naver melengkapi merek media di Top 5, melompat 99 tempat yang luar biasa ke 5 dengan skor BSI 92,5.Google, climbing from 39th to 3rd with an impressive BSI score of 93.3, followed closely by its Alphabet stablemate YouTube, which rose from 27th to 4th with a BSI score of 93.2. South Korean brand Naver rounds off the media brands in the top 5, jumping a remarkable 99 places to 5th with a BSI score 92.5.

Analisis regional

Amerika

Sementara Apple adalah merek paling berharga di Amerika, Coca-Cola tetap terkuat di kawasan itu dengan skor indeks kekuatan merek (BSI) dari 93,3 dari 100 dan peringkat AAA+ elit yang sesuai. Merek ini juga berada di peringkat kedua secara global, di belakang raksasa internet Cina - WeChat.Apple is the most valuable brand in the Americas, Coca-Cola remains the region’s strongest with a Brand Strength Index (BSI) score of 93.3 out of 100 and a corresponding elite AAA+ rating. The brand also ranks second globally, behind the Chinese internet giant – WeChat.

Saat terus menawarkan produk inti yang sangat dicintai, merek ini berinvestasi dalam varian gula yang lebih rendah seperti Coke Zero untuk memenuhi perubahan kebutuhan konsumen. Pada saat yang sama, Coca-Cola telah membuat keputusan strategis untuk memanfaatkan e-commerce untuk memastikan ketersediaan merek di era rantai pasokan yang terganggu.

Kampanye iklan digital yang berfokus pada perayaan kehidupan dan pengalaman bersama-'Together rasanya lebih baik'-diluncurkan pada puncak pandemi untuk mempromosikan konsumsi rumah minuman Coca-Cola. Ini telah didukung oleh pengembangan aplikasi seluler Mycoke dan Mycoke Digital Wallet, yang memungkinkan pesanan online dan pengiriman produk Coca Cola.

Corona (up 21% to US$7.0 billion) remains the most valuable brand in Latin America for the fourth consecutive year. The popular Mexican beer brand has continued to make headway with its sustainability initiatives, achieving a net-zero plastic footprint in 2021, as it now recovers more plastic from the environment than it generates. The brand has also continued to diversify its products, launching a non-alcoholic alternative and the first beer to contain Vitamin D.

However, the pandemic’s effects on Corona have not been insignificant, as the brand’s name’s similarity to coronavirus created negative associations at the beginning of the pandemic. Having recovered its reputation in 2021, Corona has now been impacted by logistical complications, announcing the need to raise its prices in the coming year.

Europe

Two German brands – automotive powerhouse Mercedes-Benz and telecommunications provider Deutsche Telekom – go head-to-head for the highest brand value on the old continent. With a valuation of US$60.7 billion, Mercedes-Benz is yet again the most valuable brand in Europe, followed very closely by Deutsche Telekom, at US$60.1 billion.

The automotive sector witnessed a decrease in sales due to pandemic-induced demand drop and supply chain issues. However, as the year progressed, the auto brands were able to increase performance with new launches and partnerships. In 2021, Mercedes-Benz launched the sixth generation of the C-class series with a new interior design and is planning to implement autonomous driving features. At the same time, an industry-wide trend to make a transition to electric vehicles and a sustainable approach to production and distribution is on the rise. Mercedes-Benz confirmed that their electric vehicles sales saw a 90% increase this year.

Deutsche Telekom connected 1.2 million new homes with fibre-to-the-home (FTTH) networks in 2021, with a further 2 million scheduled for 2022. The focus is on rolling out strong optical fibre connections in areas that lack coverage.

The telecoms giant is also investing in digital technologies – from SignalWire which specialises in software telecommunications infrastructure integrating video, voice, and messaging in one platform, to the public blockchain framework, Polkadot, created by the co-founder of cryptocurrency Ethereum.

However, the strongest brand in Europe is Sber with a BSI score of 92.3 out of 100 and a corresponding AAA+ rating. Overtaking Ferrari, Sber’s brand strength has increased this year a further +0.3 while the Italian automotive icon’s fell by -3.0.

The Russian banking and technology giant has recently launched new digital investor services such as portfolio selection and investment consulting on its mobile application. At the same time, Sber is continuing to develop a digital ecosystem for its variety of services that go beyond banking, now ranging from e-commerce and logistics, to telehealth and streaming. While relying on an impressive consumer base of 100 million, Sber is aiming to diversify further into a new demographic of Gen Z users with a new entertainment and gaming offering.

Middle East & Africa

Oil and gas giant Aramco has once again been crowned the region’s most valuable brand, with a brand value of US$43.6 billion – a 16% year-on-year increase. Following a difficult period for the sector at the start of the COVID-19 pandemic, oil prices rebounded in 2021, buoyed by the natural gas crisis that saw businesses turn to crude products.

The increase in demand saw Aramco’s third-quarter profits more than triple year-on-year, helping push its market valuation to US$2 trillion. In a sign of confidence and ambition for continued growth, Aramco announced plans to increase its production capacity from 12 million barrels a day to 13 million by 2027. The company has continued to invest heavily in its brand to support growth in both core and growth businesses through a global campaign as well as investments in sports – from Formula 1 to golf.

Fellow oil and gas brand, the Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), achieved an even more impressive 19% brand value growth to US$12.8 billion, the fastest amongst the top 10 oil and gas brands globally, which sees it hold on to its position as the 2nd most valuable brand in the region. ADNOC is one of a handful of brands in the sector to see its BSI score rise by +2.0 points, evidenced by its stellar reputation and trust amongst international investors and stakeholders.

Following an increase of its national reserves by 4 billion barrels of oil and 16 trillion cubic feet of natural gas, ADNOC announced an increase of US$5 billion to its capital expenditure to US$127 billion, and plans to boost its upstream production and downstream portfolio. However, with an eye on the future, and in line with the UAE leadership’s 2050 net zero strategy, ADNOC is also continuing its commitment to energy transition. In addition to a joint venture with TAQA and Mubadala focusing on renewable energy, it also announced plans to build a blue ammonia project.  

Etisalat adalah merek terkuat di kawasan ini untuk tahun kedua berturut -turut dengan skor 89,2 dari 100 dan peringkat AAA yang sesuai. Expo 2020 telah menawarkan Etisalat platform untuk menunjukkan dirinya sebagai enabler strategis dari transformasi digital UEA. Peluang ini membantu meningkatkan skor BSI -nya dengan +1,8 poin, membobol 20 merek terkuat teratas secara global, mengklaim tempat ke -18, serta menjadikannya merek telekomunikasi terkuat secara global. is the region’s strongest brand for the second consecutive year with a score of 89.2 out of 100 and a corresponding AAA rating. Expo 2020 has offered Etisalat the platform to demonstrate itself as a strategic enabler of the UAE's digital transformation. This opportunity assisted in increasing its BSI score by +1.8 points, breaking into the top 20 strongest brands globally, claiming 18th place, as well as making it the strongest telecoms brand globally.

Selain kinerja BSI yang kuat, Etisalat, yang menawarkan portofolio merek telekomunikasi yang paling berharga di Timur Tengah, melihat nilai mereknya meningkat dari US $ 8,5 miliar menjadi US $ 10,1 miliar, mendorongnya ke dalam 200 peringkat Global 500 merek teratas Global 500 Brand Finance 500 merek merek merek merek merek merek merek merek tahun ini.

Dipandu oleh visi untuk 'menggerakkan masa depan digital', merek Etisalat berfokus pada kebersamaan dan memainkan perannya dengan menyediakan infrastruktur telekomunikasi kelas satu di seluruh UEA. Dengan keberhasilan peluncuran teknologi 5G di seluruh jaringan komersialnya, merek ini dinobatkan sebagai jaringan seluler tercepat di dunia untuk tahun kedua berjalan, dan diposisikan dengan baik untuk pertumbuhan lebih lanjut.

David Haigh, CEO & Ketua, Keuangan Merek

Merek sesama merek telekomunikasi, STC terus melihat pertumbuhan yang baik tahun ini, dengan nilai mereknya meningkat sebesar 16% menjadi US $ 10,6 miliar. Selama pandemi, STC telah menjadi merek dengan pertumbuhan tercepat di wilayah ini di merek Finance Global 500, dengan kenaikan nilai merek sebesar 32% selama dua tahun terakhir-dengan rebrand yang berhasil memainkan peran penting. Hasil yang kuat keluar dari belakang merek yang terus berinvestasi dan diversifikasi. Tahun ini mengumumkan akan menginvestasikan US $ 400 juta untuk membangun pusat data yang mendukung cloud terbesar di kawasan itu, dan melihat anak perusahaannya STC Pay memberikan salah satu lisensi perbankan digital pertama di Arab Saudi. & nbsp;stc continued to see good growth this year, with its brand value increasing by 16% to US$10.6 billion. Over the course of the pandemic, stc has been the fastest-growing brand in the region in the Brand Finance Global 500, with a brand value increase of 32% over the last two years – with its successful rebrand playing a key role. The strong results come off the back of the brand continuing to invest and diversify. This year it announced it would be investing US$400 million to build the region’s largest cloud-enabled data centre, and saw its subsidiary STC Pay awarded one of the first digital banking licenses in Saudi Arabia.  

Masih belum ada merek Afrika dalam peringkat karena merek global terus mendominasi di benua itu. MTN adalah merek paling berharga di Afrika dengan harga US $ 4,0 miliar - lebih dari US $ 600 juta di bawah ambang batas peringkat 500 Global Finance Brand tahun ini.MTN is Africa’s most valuable brand at US$4.0 billion – just over US$600 million below the threshold of the Brand Finance Global 500 ranking this year.

Asia-Pacific

Nilai merek Samsung Group yang berbasis di Korea Selatan mencapai US $ 107,3 ​​miliar pada tahun 2022, peningkatan 5% dari tahun lalu, yang memungkinkannya untuk mempertahankan posisi lamanya sebagai merek paling berharga di Asia-Pasifik, meskipun jatuh ke bawah Ke -6 dalam peringkat global, disusul oleh Walmart. WeChat tetap menjadi merek terkuat di kawasan itu.Samsung Group’s brand value stands at US$107.3 billion in 2022, a 5% increase from last year, which has allowed it to defend its long-time position as the most valuable brand in Asia-Pacific, although it fell down to 6th in the global ranking, overtaken by Walmart. WeChat remains the region’s as well as the world’s strongest brand.

Pendapatan Samsung telah meningkat sebagai akibat dari peluncuran produk baru. Di tengah krisis rantai pasokan global dan permintaan tinggi untuk chip memori, merek ini telah mengungguli pesaingnya dengan pendapatan tinggi dalam bisnis manufaktur chip mereka. Selain itu, untuk memenuhi permintaan konsumen, Samsung sedang menyiapkan pabrik chip komputer baru di Texas senilai US $ 17 miliar. Raksasa teknologi ini telah memperluas penawaran elektroniknya juga, dengan berbagai perangkat portabel baru serta peralatan dapur dan rumah.

Pada saat yang sama, Samsung telah meluncurkan inisiatif baru untuk bergabung dalam upaya global aksi iklim. Baru -baru ini, merek telah membentuk kemitraan dengan Patagonia untuk mengurangi dampak polusi laut yang diciptakan oleh mikroplastik.

Melihat sub-wilayah tertentu dalam Asia-Pasifik, Tata Group adalah merek paling berharga di Asia Selatan dan satu-satunya entri India di 100 teratas, dengan nilai merek US $ 23,9 miliar, mengikuti peningkatan 12% yang mengesankan dari tahun sebelumnya. Selain itu, Ketua Tata Sons, Natarajan Chandrasekaran, peringkat sebagai CEO teratas di India dan berdiri di posisi ke -25 & NBSP; secara global dalam indeks perwalian merek 2022.Tata Group is the most valuable brand in South Asia and India’s only entry in the top 100, with a brand value of US$23.9 billion, following an impressive 12% increase from the previous year. In addition, Chairman of Tata Sons, Natarajan Chandrasekaran, ranks as the top CEO in India and stands at 25th position globally in the Brand Guardianship Index 2022.

Kinerja Tata Group melampaui harapan pada tahun 2021, berkat sejumlah akuisisi dan kemitraan baru dan sebagai perusahaan kelompok utama - dari Layanan Konsultasi Tata hingga Tata Steel - menyaksikan pertumbuhan besar. Kapitalisasi pasar dari 20 anak perusahaan Tata Group telah melampaui 70 usaha sektor publik pusat terdaftar (CPSU) di India.

Selain itu, Tata Group akan mensponsori turnamen kriket berbintang India Liga Premier (IPL). Kemitraan ini datang tepat ketika Tata beringsut menuju peluncuran 'aplikasi super' Tataneu, yang akan mengkonsolidasikan semua bisnis yang menghadap konsumen Tata. Aplikasi seluler akan berfungsi sebagai ekosistem digital untuk semua penawaran layanan Tata termasuk ritel, bahan makanan, perjalanan, perhotelan, dan pembayaran digital.

Merek minyak dan gas Malaysia Petronas menempati peringkat paling berharga di Asia Tenggara, dengan nilai merek US $ 13,6 miliar, yang 13% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Permintaan energi meningkat ketika ekonomi pulih dari dampak pandemi, yang memungkinkan Petronas bangkit kembali tahun ini dari tantangan yang harus dihadapi industri minyak dan gas pada tahun 2020.Petronas ranks as most valuable in Southeast Asia, with a brand value of US$13.6 billion, which is 13% higher than the previous year. Energy demand is rising as the economy recovers from the impact of the pandemic, which has allowed Petronas to bounce back this year from the challenges that the oil and gas industry had to face in 2020.

Merek ini berinvestasi dalam energi bersih dan berkelanjutan untuk memperluas penawarannya dan mempertahankan pertumbuhan nilai merek dalam jangka panjang. Baru -baru ini memperoleh solusi energi amplus, dengan operasi utamanya dalam energi matahari di seluruh Asia dan Timur Tengah, sedangkan Divisi Hidrogen Petronas adalah untuk memasok bahan bakar berkelanjutan untuk pemanasan dan mobilitas. Dengan diperkenalkannya ini dan inisiatif keberlanjutan yang serupa, Petronas berencana untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050.

Woolworths telah mempertahankan tempatnya sebagai merek paling berharga di Australia dan wilayah Oceania yang lebih luas untuk tahun ketiga berturut -turut, menyusul dorongan 9% untuk nilai mereknya untuk mencapai US $ 10,2 miliar. Memegang pangsa pasar 33%, Woolworths adalah rantai supermarket terbesar di Australia dan telah sangat penting dalam menjaga rantai pasokan tetap berjalan di seluruh pandemi. Selama tahun lalu, merek telah menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan lanskap ritel yang bergeser, memperluas kemampuan online -nya untuk lebih melayani basis pelanggan yang kuat. Reputasi merek yang kuat, pelanggan setia, dan risiko yang lebih rendah selama setahun terakhir membantu menavigasi efek yang berpotensi merugikan terhadap nilai mereknya yang disebabkan oleh Demerger Grup Endeavour, yang dimiliki Woolworths 15%. has maintained its spot as the most valuable brand in Australia and the wider region of Oceania for the third consecutive year, following a 9% boost to its brand value to reach US$10.2 billion. Holding a 33% market share, Woolworths is Australia’s biggest supermarket chain and has been pivotal in keeping the supply chain going throughout the pandemic. Over the last year, the brand has demonstrated an ability to adapt to the shifting retail landscape, expanding its online capability to better serve its strong customer base. The brand’s strong reputation, loyal customers, and lower risk over the last year helped to navigate any potentially detrimental effects to its brand value caused by Endeavour Group’s demerger, of which Woolworths owned 15%.

Indeks Perwalian Merek

Indeks perwalian merek keuangan merek telah diperluas dan sekarang menempati peringkat 250 CEO teratas dunia. Top Brand Guardian tahun ini adalah Satya Nadella Microsoft. Mr Nadella, yang juga menjadi ketua tahun ini, telah dikreditkan dengan merombak kekayaan Microsoft dengan mengubah budayanya ke salah satu kerja tim, inovasi, dan inklusivitas, dan menanamkan pola pikir pertumbuhan di seluruh bisnis. Transformasi ini telah dilakukan ke tujuan organisasi merek, yang sekarang berfokus pada pemberdayaan.Microsoft’s Satya Nadella. Mr Nadella, who also became Chairman this year, has been credited with overhauling Microsoft’s fortunes by changing its culture towards one of teamwork, innovation, and inclusivity, and instilling a growth mindset throughout the business. This transformation has carried through to the brand’s organisational purpose, which now focuses on empowerment.

10 teratas peringkat didominasi oleh wali merek dari sektor teknologi dan media. Tech menawarkan mayoritas dengan enam fitur, yang menandakan peran penting yang dimainkan oleh merek dari sektor ini dalam mendukung evolusi bisnis di seluruh pandemi. Tim Cook duduk di tempat ke-2 yang didapat dengan baik, setelah mengawasi tahun pemecahan rekor Apple, yang membuatnya menjadi perusahaan pertama yang mencapai penilaian pasar US $ 3 triliun. Mr Cook bergabung dengan penjaga merek dari sejumlah nama merek rumah tangga, dengan Tencent’Shuateng Ma (ke -4), Sundar Pichai (ke -5) Google, dan Reed Hastings (7) Netflix, semuanya menampilkan peringkat teratas.Tim Cook sits in a well-earned 2nd place, having overseen Apple’s record-breaking year, which saw it become the first company to achieve a US$3 trillion market valuation. Mr Cook is joined by the brand guardians of a number of household brand names, with Tencent’s Huateng Ma (4th), Google’s Sundar Pichai (5th), and Netflix’s Reed Hastings (7th) all featuring at the top of the ranking.

CEO AMD Lisa Su adalah pendatang baru di tempat ke-10, menjadikannya wanita berperingkat tertinggi dalam indeks perwalian merek 2022. Ms Su baru memenuhi syarat untuk peringkat karena AMD telah mendorong ke dalam merek Global 500 2022 setelah merek 122% yang mengesankan nilai pertumbuhan selama setahun terakhir. AMD telah mengalami evolusi yang mengesankan di tangan Ms Su, yang mengarahkan perusahaan melalui kekurangan chip global selama pandemi dan keluar dari sisi lain yang membanggakan pendapatan rekor. CEO Lisa Su is a new entrant in 10th place, making her the highest-ranked female in the Brand Guardianship Index 2022. Ms Su newly qualifies for the ranking as AMD has propelled into the Brand Finance Global 500 2022 after an impressive 122% brand value growth over the past year. AMD has undergone an impressive evolution in the capable hands of Ms Su, who steered the company through a global chip shortage during the pandemic and came out the other side boasting record revenues.

Kepemimpinan Ms SU dari sebuah perusahaan teknologi sayangnya langka, dengan sebagian besar dijalankan oleh CEO pria. Ini tercermin dalam peringkat, karena kenaikan jumlah merek teknologi telah datang seiring dengan penurunan jumlah CEO wanita di 100 teratas - dari delapan pada 2021 menjadi lima tahun ini. Dengan keragaman dan inklusi menjadi semakin penting bagi masyarakat secara keseluruhan, kami berharap dapat melihat promosi kepemimpinan perempuan di C-suite di masa depan.

Pada akhirnya, peran wali merek adalah membangun nilai merek dan bisnis. Peringkat kami mengakui mereka yang membangun nilai bisnis secara berkelanjutan, dengan menyeimbangkan kebutuhan semua pemangku kepentingan - karyawan, investor, dan masyarakat yang lebih luas. Semakin banyak, CEO peringkat dalam indeks perwalian merek harus bekerja dalam kemitraan untuk membangun masa depan yang berkelanjutan, mendefinisikan kembali peran CEO dari pengusaha ultra-kompetitif menjadi diplomat kolaboratif.

Di tingkat negara, indeks perwalian merek 2022 mencerminkan peringkat merek Global 500 2022 merek, dengan AS dan Cina memimpin jalan. Ada 101 CEO dari AS, yang mewakili 40% dari indeks, dan 47 dari Cina, yang mewakili 19%.

Penjaga merek dari kedua negara ini mengepalai sejumlah sektor utama: Jianjun Wei dari Great Wall di Automobiles (ke -3), Patricia Griffith dari Progressive in Insurance (11), Xiongjun Ding dari Moutai dalam Roh (ke -12), Baoan Xin dari Negara Bagian Negara Grid in Utilities (13), Punit Renjen dari Deloitte dalam Layanan Komersial (ke -14), Brian Moynihan dari Bank of America in Banking (16), Ramon Laguarta dari Pepsi dalam minuman ringan (17), Andy Jassy dari Amazon dalam ritel (23rd) , dan geng panci yili dalam makanan (ke -36).Jianjun Wei of Great Wall in Automobiles (3rd), Patricia Griffith of Progressive in Insurance (11th), Xiongjun Ding of Moutai in Spirits (12th), Baoan Xin of State Grid in Utilities (13th), Punit Renjen of Deloitte in Commercial Services (14th), Brian Moynihan of Bank of America in Banking (16th), Ramon Laguarta of Pepsi in Soft Drinks (17th), Andy Jassy of Amazon in Retail (23rd), and Gang Pan of Yili in Food (36th).

CEO peringkat tertinggi di luar AS dan China Monopoly adalah ADNOC Brand Guardian H.E. Dr Sultan Al Jaber. 15 dalam peringkat, ia juga pemimpin skor tertinggi di sektor minyak dan gas. Selain perannya di ADNOC, Dr Sultan memegang posisi senior dalam pemerintah UEA, dan merupakan tokoh kunci dalam mempromosikan diversifikasi dan pertumbuhan ekonomi UEA.ADNOC brand guardian H.E. Dr Sultan Al Jaber. 15th in the ranking, he is also the top-scoring leader in the oil and gas sector. Aside from his role at ADNOC, Dr Sultan holds senior positions within the UAE government, and is a key figure in promoting the diversification and growth of the UAE economy.

Secara keseluruhan, UEA meninju jauh di atas bobotnya dalam indeks perwalian merek 2022. CEO dari tiga merek UEA dari merek Finance Global 500 2022 peringkat semua fitur dan mencatat skor yang lebih tinggi dari tahun lalu, dengan Sheikh Ahmed bin Saeed al Maktoum dari Emirates (34) dan Etisalat'shatem Dowidar (79) bergabung dengan Dr Sultan di 100 teratas.Sheikh Ahmed Bin Saeed Al Maktoum of Emirates (34th) and Etisalat’s Hatem Dowidar (79th) joining Dr Sultan in the top 100.

Manakah merek No 1 di dunia?

Kantar Brandz Top 10 Paling Berharga Global Brands 2022.

Apa 10 merek teratas?

Top 10 sejak 2007 (Kantar).

Siapa merek terbaik di dunia?

Apple telah mempertahankan gelar merek paling berharga di dunia setelah kenaikan 35% menjadi US $ 355,1 miliar - nilai merek tertinggi yang pernah dicatat dalam peringkat Global 500 Finance Brand.

Merek apa yang paling berharga 2022?

Dengan peningkatan 35% sejak laporan tahun lalu, Apple mempertahankan posisi teratasnya di peringkat sebagai merek paling berharga di dunia, dengan total nilai merek $ 335,1 miliar.Apple retains its top spot on the ranking as the world's most valuable brand, with a total brand value of $335.1 billion.